✔EMPAT✔

4.2K 399 7
                                    

✔✔✅✔✔

Ali tampak sibuk dengan hpnya. Sesekali ia melirik benda pipih itu di tangannya. Layarnya tak berkedip, hpnya juga tidak bergetar. Padahal sudah 10menit yang lalu ia mengirim chat ke Prili.

Ia melirik jam tangannya, memastikan bahwa sekarang adalah jam istirahat Prili.

Sbuk ya...kok gak d read WA q?

Ali kembali mengirim chat. Ia menghela nafas pelan. 10 menit lagi jam istirahat Prili akan habis.

Seperti biasanya di saat Ali masuk siang ia akan menyempatkan menjemput Prili ke sekolahnya dan mengantarnya pulang. Sebelumnya mereka akan berkomunikasi lewat WA.

5 menit kemudian baru hp Ali bergetar. Centang di chat yang ia kirim juga sudah berwarna biru. Ali tersenyum lega. Tak lama ada chat masuk dari Prili.

Sorry tdi ada masalah dikit. Ntr jadi jemput kan?

Senyum Ali semakin merekah.

Jdi donk sayang..sekalian brgkt kerja ntar!

Oke q msuk dulu ya. Nti wa klo mau otw..

Siap cantikku 😙

😙

Ali menatap layar hpnya sedikit lama saat melihat emot yang Prili kirim lalu meletakkan hpnya di atas meja kecil coklat. Masih ada waktu 3 jam lagi sebelum Prili pulang sekolah. Ali kembali tidur sebentar karena rasa kantuk yang masih menderanya. Kemarin ia kebagian shift malam dan baru pulang jam 6 pagi. Nanti jam 2 siang ia harus berangkat lagi untuk shift siang.

✔✔✅✔✔

Begitu bel pulang sekolah berbunyi, Prili langsung berlari keluar kelas. Ia tak ingin seseorang diluar sana menunggunya terlalu lama. Semua aktifitas Prili tak luput dari pengamatan Nick.

Nick ikut mempercepat langkahnya menyusul Prili yang tampak berlari kecil keluar dari pagar sekolah. Nick tau siapa yang akan Prili temui.

Nick mengalihkan pandanganya ke seberang jalan. Di sana ada Ali, orang yang menunggu Prili. Senyum keduanya merekah saat pandangan mata mereka beradu. Hal itu membuat dada Nick terasa sesak dan nyeri. Nick hanya bisa mengepalkan tangannya. Menatap sinis ke arah mereka berdua.

"Langsung pulang?". Tanya Ali memastikan. Prili mengangguk dan langsung naik ke boncengan motor Ali.

Dalam kejauhan, Nick terus mengamati keduanya. Tawa lepas Prili semakin membuat dada Nick terasa sesak. Kenapa tawa Prili bisa lepas saat bersama Ali?.

Perjalanan memakan waktu hanya setengah jam dari sekolah ke rumahnya. Prili turun dan melepas helmnya. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru.

"Kamu kenapa?". Tanya Ali cemas dan mengikuti arah pandang Prili.

"Ternyata gak ada!". Sahut Prili. Ali mengernyit, bingung.

"Apanya yang gak ada?". Tanya Ali lagi.

Prili menoleh dan tersenyum. Tapi raut wajahnya yang takut masih terlihat. Ia langsung menarik tangan Ali dan membawanya masuk. Tanpa menjawab pertanyaan Ali.

"Assalamualaikum!!". Seru Prili saat langkah kakinya sampai di ruang tamu. Tangannya masih menggenggam jemari Ali. Tak lama kemudian Mega datang.

"Wa'alaikum salam. Siapa dia Kay?". Tanya Mega langsung. Langkahnya pelan menghampiri Prili dan Ali.

"Kenalin Ma. Ini temen Kay. Namanya Dava Vaerali!".

Ali langsung mengulurkan tangannya dan Mega menyambutnya. "Ali Tante!". Ucap Ali sambil menjabat tangan Mega dan sedikit membungkukkan badannya.

JALAN KITA [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now