✔TIGA✔

4.5K 391 18
                                    

✔✔✅✔✔

Prili menopang dagunya. Menatap papan tulis kelasnya yang kosong. Pikirannya terbang ke kejadian beberapa hari yang lalu.

Sesekali ia mengambil nafas dalam-dalam dan membuangnya dengan pelan. Bayangan wajah laki-laki asing itu berkelebat dalam benaknya.

Seorang laki-laki dengan seragam SMA mencondongkan badannya ke arah Prili. Alisnya bertautan saat menatap wajah Prili yang tak berekspresi.

"Mikirin apaan?" celetuknya. Prili terlonjak kaget dan langsung memegangi dadanya.

"Nicholl. Lo bikin kaget aja" seru Prili. Nick sapaan akrab Nicholl hanya mengangkat kedua pundaknya. Mereka sudah bersahabat sejak kelas 1 SMA.

"Mikirin apaan sih?" tanya Nick lagi. Matanya masih menatap wajah Prili. Tajam dan mengintimidasi.

Prili tersenyum dan menggeleng kecil. "Nggak ada sih cuman hal kecil aja."

"Hal kecil?" cicit Nick dengan kening mengernyit. "Gue kenal lo hampir 3 tahun, gue tau lo lagi ada masalah."

Prili berpikir sebentar. Ia lalu mengalihkan pandangannya menatap mata coklat Nick. "Gue---gue bingung Nick."

Nick membenarkan posisi duduknya dan lebih mendekatkan ke arah Prili. "Bingung kenapa?"

Prili kembali mengalihkan pandangannya dan menatap lurus ke depan. "Gue bingung mesti minta tolong sama siapa. Akhir-akhir ini gue ngerasa ada yang ngawasin gue. Apalagi gue pernah liat sebuah mobil berhenti nggak jauh dari rumah gue. 2 hari berturut-turut mobil itu selalu di sana."

"Lo tau mereka siapa?" sela Nick.

Prili menggeleng kecil. "Gue kadang ngerasa takut. Apalagi gue cuman tinggal sama nyokap. Gue takut aja kejadian seminggu yang lalu terulang lagi."

Nick menatap wajah Prili dengan kening mengernyit. "Apa yang terjadi?"

Prili menatap sebentar Nick lalu mengalihkan pandangannya. "Nggak usah di bahas. Gue malu karena itu aib keluarga gue. Yang terpenting sekarang gue mau cari tau siapa mereka."

"Maksud lo?"

"Yaaa gue mau cari tau siapa yang nolongin gue waktu itu dan ada hubungan apa mereka sama keluarga gue."

Wajah Nick sama sekali tak berekspresi. "Perlu bantuan?"

Seketika Prili menoleh. Wajahnya berbinar. "Lo serius mau bantuin gue?"

Nick kembali mengangkat kedua pundaknya dan tersenyum tipis. "Apapun buat lo."

Senyum Prili mengembang. "Gue cuman pengen tau siapa mereka. Apa mereka mata-matain gue? Trus apa alasannya?"

"Okey. Gue coba!" jawab Nick ringan. Prili kembali tersenyum.

"Makasih ya Nick. Lo emang sahabat gue yang paliiiing oke." Prili mengacungkan jari jempolnya di depan wajah Nick.

Nick langsung memasang wajah muramnya. "Kay. Kayaknya ada satu hal yang perlu kita bahas."

"Soal?"

Nick menolehkan kepalanya ke segala arah. Suasana kelas saat ini sedikit ramai. Jam istirahat masih tersisa beberapa menit lagi. "Ikut gue!"

Nick tiba-tiba menarik tangan Prili dan membawanya keluar kelas. Melangkah sepanjang koridor kelas. Lalu membawa Prili menaiki anak tangga satu persatu. Prili semakin bingung. Sebenarnya Nick mau membawanya kemana?

"Kita mau kemana Nick?" tanya Prili saat langkah mereka sampai di tengah anak tangga.

"Ikut aja!" sahutnya tanpa menoleh ke arah Prili dan tangannya semakin erat menggenggam jemari Prili. Ternyata Nick membawa Prili ke rooftop. Baru Nick melepaskan tangannya.

JALAN KITA [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now