"Puas-puasin deh lo ngetawain gue!". Ali kembali sibuk dengan pekerjaannya. "Gue tuh orangnya kalo udah sreg ya gitu, Din. Gue orangnya susah buat jatuh cinta dan susah buat ngelupain. Terserah lo mau bilang gue baper atau gimana!".

"Trus lo mau tetep pengajuan buat rolling?".

Ali mengangguk pasti. "Akan gue coba. Siapa tau aja bisa!".

Dino lantas menepuk pundak Ali. "Good luck Sob! Siapa tau aja di tempat baru lo ketemu cewek baru!".

Ali hanya tersenyum tipis. Walaupun baru beberapa bulan menjalin hubungan dengan Prili tapi tak semudah itu Ali akan melupakan Prili. Butuh waktu yang lama untuk move on dan menata hatinya lagi. Menerima cinta yang baru.

✔✔✅✔✔

"Wow!!"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Wow!!". Seru Nick pelan saat menatap Prili yang baru saja keluar dari kamar. Sementara Prili tampak gelisah. Sesekali membenarkan bajunya yang terlalu terbuka dan rambutnya yang agak berantakan. Nick tersenyum melihat penampilan Prili malam ini.

"Sudah Kay. Jangan di apa-apain gitu aja udah cantik kok!". Bisik Mega tepat di telinga kiri Prili. "Gimana Nick. Anak Tante cantik kan?".

Nick terdiam dengan pandangan mata tak lepas dari sosok mungil Prili. Senyumnya terus mengembang. Mega merasa ada yang aneh. "Nick. Kamu dengar Tante kan?". Mega mengulangi pertanyaannya.

"Ah-eh-i-iya Tan. Kanaya cantik. Cantik sekali!". Jawabnya gugup sambil menelan salivanya pelan. Bagaimanapun Nick laki-laki normal. Melihat Prili yang memakai baju seperti itu membuat gejolak anwh timbul dalam dirinya.

"Sudah sana berangkat. Keburu malam!". Perintah Mega. Nick langsung ijin membawa Prili keluar.

"Mau kemana sih?". Tanya Prili saat ia selesai memasang sabuk pengamannya.

"Makan!".

"Makan? Makan aja gue harus di dandanin kayak gini?". Protes Prili.

"So what? Lagian gue suka. Lo tambau cantik kalo kayak gini!".

Prili berdecak pelan. Ia lalu membuang pandangannya menatap keluar. "Nanti pulangnya gue mau pulang sendiri. Lo gak usah anterin gue!".

"Kenapa?".

"Gue mau ketemu sama Ali!". Jawab Prili terus terang. Mungkin malam ini Prili bisa bertemu dengan Ali.

"Gak bisa. Kan lo perginya sama gue ya pulangnya juga sama gue! Gue bukan cowok brengsek yang akan biarin seorang cewek pulang sendirian malem-malem!".

"Ck. Serah lo!".

Selama perjalanan tak ada lagi percakapan di antara mereka berdua. Prili lebih memilih sibuk dengan hpnya sementara Nick sibuk menyetir. Sesekali Nick melirik Prili, ingin tau apa yang di lakukan Prili.

"Lagi ngapain sih lo?".

"Gak usah kepo. Lo fokus nyetir aja!". Sahut Prili tanpa beralih dari layar hpnya. Sebenarnya Prili berusaha mengirim pesan ke Ali. Berharap Ali akan membalasnya. Tapi sia-sia saja. 2 kali Prili mengirim pesan tapi tak ada balasan dari Ali. Dan nanti malam ia berencana akan menemui Ali di tempat kerjanya.

JALAN KITA [ COMPLETED ]Where stories live. Discover now