12: Aku

163 23 4
                                    

Seokjin cuma tersenyum tipis menanggapi ucapanku.

"Aku mau kau seperti dulu." Tukasku dingin, "Aku mau kau memberiku kabar, menelepon sebelum tidur, dan mengajakku kencan di akhir minggu."

"Kau..." Seokjin menggantung kalimatnya.

"Aku serius. Aku lelah dengan semua ini. Aku lelah dengan sikapmu. Aku lelah dengan hubungan yang renggang ini." Aku memotongnya tepat sebelum dia melanjutkan kalimatnya.

"Aku tidak bisa, sayang." Dia menarik napas, "Jadwal kami benar-benar padat di musim comeback seperti ini..."

"Kau harus." Tegasku, "Bukankah kau mencintaiku?"

"Iya, memang, tapi..." dia menarik napas lagi, "Maaf, aku tidak bisa."

Lihat? Dia bahkan tidak bisa memenuhi keinginanku. Aku jadi seperti ini karena dia, tapi apa? Nyatanya kalimat cinta itu cuma penghias telinga saja.

"Aku akan meluangkan waktuku sebisanya, cepat-cepat menyelesaikan pekerjaanku, lalu menemuimu." Dia melanjutkan, "Sebisa mungkin aku akan mengirimu pesan."

"Lalu kau akan begini lagi?" Tanyaku.

"Aku tidak bisa langsung bilang tidak---karena aku juga tidak tahu kapan aku punya waktu. Tapi aku pasti menghubungimu." Seokjin menatapku, "Kumohon, mengertilah aku."

"Lantas bagaimana denganmu?" Aku membalas tatapannya, "Bukankah kau juga tidak pernah mengerti aku?"

"Okay, terserah." Seokjin meninggalkanku sendiri..... lagi.

Missunderstanding: You [Imagination - Jin ver.] - END✔Onde histórias criam vida. Descubra agora