7: Terlalu

199 25 5
                                    

Sudah dua minggu aku mengabaikan semua pesan dan hadiah dari Kim Seokjin. Ya, aku marah padanya karena membatalkan kencan kami seenaknya, tepat empat jam sebelum waktu yang di janjikan.

Dan selama itu pula Seokjin mengirimiku sebuket daisy setiap hari, dengan cokelat dan beberapa hadiah lainnya. Dia membanjiri SNS-ku dengan permintaan maaf.

Tapi... aku mengabaikannya.

Aku membencinya. Sangat.

Dia yang bisa tertawa begitu lepas bersama teman-temannya, atau bernyanyi dengan semangat tinggi untuk penggemarnya, dan masih bisa tersenyum cerah pada yang lain... nyatanya dia mengabaikanku. Tidak menganggapku penting. Bahkan bisa membatalkan kencan yang paling kutunggu hanya kurang empat jam sebelum waktunya.

Dia jahat. Egois. Tapi aku terlalu mencintainya.

Sudah berkali-kali aku katakan bahwa aku tidak suka cokelat buatannya. Aku tidak suka dia memutus sambungan telepon lebih dulu. Aku benci ketika dia mengabaikanku berhari-hari lamanya.

Aku benci semua itu, dan masih bertahan. Karena aku mencintainya. Aku terlalu mencintai dia. Kim Seokjin.

Tepat saat itu pintu apartmentku di ketuk dua kali. Kakiku melangkah pelan, kemudian bergeming di depan pintu.

"Siapa?" Aku berbalik, menyandarkan tubuhku.

"Kim Seokjin, orang yang sangat tampan."

"Aku tidak kenal." Tukasku cepat.

"Aku minta maaf."

"Pergi." Aku menahan tangisku.

"Aku mencintaimu."

"Kubilang pergi!" Pertahananku runtuh, aku lunglai disana dan menangis sejadinya.

Missunderstanding: You [Imagination - Jin ver.] - END✔Where stories live. Discover now