13. I Like This

2.2K 387 79
                                        

Setelah rencana sanggama palsu kulakukan, dan berhasil mematahkan perasaan William, lelaki itu mulai mencelakaiku lagi.

Pertemuan singkat kami di dekat halte bus itu ternyata sebagai tanda. Karena besoknya … kalian sungguh takkan percaya ini. Tapi aku ditabrak oleh sebuah motor besar yang membuatku sekarang bisa terbaring di rumah sakit.

Lukanya tak parah sih, karena kebetulan Kak Lay ikut denganku. Sudah kubilang kan dia ini overprotective, dia mengikutiku kemana-mana bahkan hanya untuk ke minimarket. Jadi dia menyelamatkanku juga dari kematian. Dia bahkan langsung menelfon polisi untuk menemukan siapa si penabrakku itu.

“Lukamu parah?” tanya Chanyeol baru saja datang menemuiku. Aku tak menjawab, seharusnya dia tahu bahwa plester di wajahku, perban di kakiku dan luka di tanganku ini jadi bukti, bahwa aku terluka cukup parah.

“Menurutmu?” tanyaku enggan.

“Dia menelfonku untuk segera memutuskanmu, dia tertawa seperti orang gila. Dia bangga karena telah mencelakaimu,” jelas Chanyeol mengacak-acak rambutnya. “Aku kaget, jadi langsung ke sini.”

“Ini yang kau mau,” balasku mengingatkannya. “Seharusnya kau sudah tahu bahwa setelah kesepakatan ini, maka aku akan sering mendapat ancaman bahkan terluka.”

Dia terdiam sebentar.

“Kau lalai menjagaku, karena terlalu sibuk mengurusi Soora setelah kepulangannya dari sukarelawan,” tambahku mulai jengkel.

“Maaf, ada banyak orang yang harus aku jaga,” ucapnya memperhatikan tanganku yang lecet.

“Siapa saja?”

“Kakakku, Soora dan kau,” jawabnya lirih.

“Kakakkmu?” tanyaku berubah heran.

“Dia sudah tahu bahwa Soora adalah seorang Lesbi, dia sama sepertimu. Dia kaget dan juga takut jika didekatnya. Dia selalu menelfonku kalau Soora tiba-tiba berkunjung ke rumah,” jelas Chanyeol meminta pengertianku.

“Siapa bilang aku takut pada Soora?” tanyaku mengundang perhatian Chanyeol. “Aku biasa saja tuh. Mungkin kekagetanku sudah tumpul karena William.”

Omong kosong!

Aku sebenarnya jadi sedikit takut pada Soora.

Bagaimana kalau tiba-tiba dia menyukaiku? Ugh!

“Soora memang tidak punya pikiran ekstrim seperti William, tapi bagaimanapun juga, 7 tahun tetap menunggu agar cintanya terbalas, itu kurang masuk akal. Kakakku berpikir, mungkin suatu hari nanti Soora bisa melakukan hal di luar batas manusia padanya,” jelas Chanyeol.

Aku terdiam.

Entah kenapa melihat Chanyeol sekarang, perasaan kasihan jadi mendominasiku saat ini. Padahal biasanya aku marah-marah, apalagi kecelakaan yang menimpaku ini karena dirinya.

Aku sudah siap memakinya, sudah merangkai kata yang bisa melukai ulu hatinya. Bahkan sudah ingin memberinya rasa bersalah, yang banyak bukan main.

Tapi saat ini, Chanyeol tampak seperti orang stress, semua beban seakan Tuhan berikan padanya begitu saja. Sesaat dia terlihat rapuh.


Kenapa aku tak coba untuk ikut membantunya? Memikul sebagian beban di pundaknya?

Aku menggelengkan kepala.

Sebentar, kenapa juga aku harus membantunya, kan?

“Siapa kau?” tanya Kak Lay masuk ke dalam kamarku dengan nada yang tidak bersahabat. “Ohh, yang kemarin.”

I'm (not) a PlayerWhere stories live. Discover now