1. I'm-NOT-a-Player, okay?

6K 652 168
                                        

Author POV

Kau tahu kelab?

Ya. Tempat nista yang ramai didatangi ketika malam tiba.

Lampu berkelap-kelip yang mencoba menggantikan bintang, musik DJ menyaingi suara semilir angin malam, beer dan wine adalah minuman lain dari susu hangat, dan banyak perbandingan yang bisa kau temui di sana.

Para lelaki hidung belang dengan bangga menempelkan dadanya di punggung wanita molek, yang sibuk menggoyangkan tubuhnya menggoda. Itu sudah menjadi pemandangan yang biasa. Kau bisa menemuinya dimana-mana.

Tak ada cuplikan yang berbobot. Setiap sudut di tempat itu hanya sebuah mimpi buruk untuk anak rumahan. Sarang dosa yang benar-benar bisa menjerumuskanmu ke dalam neraka.

Sayangnya semua hal itu yang hampir menjadi makanan sehari-hari Park Chanyeol

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sayangnya semua hal itu yang hampir menjadi makanan sehari-hari Park Chanyeol. Lelaki dengan tubuh tinggi, berwajah tampan bukan main, kaya raya, pintar, dan mampu membius ribuan gadis di dunia yang besar ini hanya dengan satu kedipan. Lelaki yang dengan murahnya memamerkan senyum menggoda, dan menolak jika ada yang mengemis ingin menyantapnya.

Munafik memang, tapi itulah gambaran tentang dirinya.

Hanya beberapa wanita saja yang bisa bersamanya di kelab malam. Yang cantik, berkelas, seksi, dan menarik untuk diajaknya bermain-main. Terdengar berengsek, tapi itu cukup masuk akal saat melihat gambaran dirinya tadi. Mana mungkin ia bersanding dengan wanita jalang, kan? Semua itu sudah ia perhitungkan saat ia mengenal dunia malam. Benar-benar master.

Semua pengunjung di kelab sudah tak heran melihat Chanyeol setiap harinya, justru akan aneh kalau lelaki itu tak ada. Seakan sangat luar biasa jika terjadi. Itu seperti ketika kau makan nasi goreng yang tidak dimasak. Ada yang kurang.

Hari ini pun, ia kembali menghabiskan waktu malamnya di kelab malam tempat biasa ia melepaskan penatnya. Tak ada yang istimewa, ia tetap duduk sendiri di sofa panjang khusus pengunjung kaya sepertinya.

"Huwekk!!!"

Chanyeol menatap jijik pengunjung lain yang tak jauh dari posisinya sekarang. Sungguh, ia berpikir, jika tak kuat minum kenapa harus menghabiskan hampir 12 botol? Bodoh.

"Tempat ini jadi menjijikkan," ucap Chanyeol pada lelaki putih di depannya yang sibuk memainkan handphone. Salah satu temannya yang baru duduk dan bersikap acuh.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
I'm (not) a PlayerWhere stories live. Discover now