PUDDING CHAP 28 (SEASON 2)

548 81 134
                                    


Gyu sudah mulai pandai memasak berbagai macam menu, malam ini ia membuat menu spesial untuk suami dan anak-anaknya yang sudah menunggu lama di ruang makan.

Ada sayur jamur, galbi, samgyeopsal dll.

Sambil menunggu Mimi menyajikan hidangan, tiga anak-anaknya mengobrol bersama Didi. Woogyu cerita banyak tentang klub olahraga di kampus.

"Aku juga suka voli." An Woo tak mau kalah. "Sini main voli lawan aku, kalian semua pasti kalah."

"Anak gadis Didi sombongnya minta ampun." Woohyun tertawa mendengarkan obrolan anak-anak, padahal dia juga dulu jago main bola.

"Aku kurang suka olahraga, bikin capek." Timpa An Hye, dia kan memang setipe dengan Miminya yang lebih suka istirahat dan selonjoran di sofa alias malas-malasan.

"Olahraga bagus untuk kesehatan." Woohyun mulai menasehati, tak jarang ia melihat si sulung keasyikan guling-guling di karpet tengah rumah "Sesekali kau harus lari pagi, lari pagi keliling komplek deh, ajak Mamamu juga, kalian sama-sama pemalas olahraga sih."

"Nanti aku temani deh." An Woo ikut-ikutan, dia menganggap olahraga lari pagi sebagai acara jalan-jalan.

"Aku juga ikut!" Woogyu tak mau ketinggalan, "Didi juga ikut kan? Yasudah sekeluarga lari pagi deh."

"Aku maunya tiduran." An Hye masih belum bisa melepas rasa malas, ia paling hobi santai di rumah, kadang ikut nonton drama bareng Mamanya, mereka berdua kompak urusan santai.

"Nih supaya malasmu hilang." Gyu datang membawakan nampan makanan, sayuran hangat dan menu lezat lainnya. "Lihat dua adikmu semangat olahraga, masa kakaknya loyo?"

"Seriusan aku capek lari." An Hye bicara lesu tapi matanya fokus melihat makanan enak. "Jangankan lari, ngegym saja aku malas."

"Lemak di perutnya pasti menumpuk." Ledek Woogyu, pipinya langsung dicubit keras oleh si sulung.

"Lemak apanya!?"

"Adudududuh hyungggg sakit!" Woogyu akhirnya bisa lepas dari cubitan maut An Hye, si kakak kadang tenaganya terlalu over. "Hyung, aku bilang begini karena kasihan lho. Masa kalah dari adiknya yang energic?"

"Energic dan banyak gaya?" An Woo pindah ke pihak An Hye.

An Hye membiarkan dua adiknya adu mulut, bukan hal aneh, sudah biasa ada scene Woogyu dan An Woo bawel. Woohyun dan Gyu juga terbiasa melihat dua anak mereka berisik, anak paling dewasa cuma An Hye.

"Makan yang banyak." Gyu menambahkan daging di piring An Hye. "Mama lihat kau makin kurus."

"Perhatikan juga kesehatanmu." Timpa Woohyun.

"Iya," An Hye menanggapi nasehat orangtuanya dengan senyuman.

"Sampai kapan kalian mau berisik!?" Gyu menggetok kepala Woogyu dan An Woo pakai sendok plastik.

"Tapi An Woo duluan yang bawel Mi," Woogyu mengadu.

"Eh sembarangan, salah Oppa!"

"Tutup mulutmu pakai daging supaya diam." Woogyu memenuhi piring adiknya dengan daging babi lezat.

"Aku suka!" An Woo pun mengakhiri perang singkatnya bersama sang kakak.

"Kalian sudah coba es krim cherry dekat taman?" tanya An Hye. "Enak lho."

"Belum belum." Woogyu dan An Woo menjawab kompak.

Gyu sih sebenarnya sudah, dia dan Woohyun beli hanya untuk berdua dan menghabiskannya di taman, jarang-jarang lho mereka kencan di sela kesibukan.

PUDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang