PUDDING CHAP 20 (SEASON 2)

562 91 24
                                    


Tujuan utama Gyu ikut kelas masak sih sebenarnya murni hanya untuk 'belajar memasak', semua berjalan lancar tanpa ada masalah (Selain masalah sepele seperti salah bumbu dsb), tapi kekhawatirannya kini bertambah karena suami ikutan kelas masak? Terlebih, jadi guru masak!?

Terkadang Woohyun itu... menyebalkan.

PUDDING Chapter 20

Cast: Woohyun, Gyu, An Hye, Woogyu, An Woo.

Genre: BL, Family.

Author: Luksa Gyueren Kyuzizi

'Lihat dia, lihat, keren ya?' Bisik-bisik semacam itu sering diucapkan para yeoja dan ahjumma di kelas masak, mereka membicarkan Woohyun.

'Sepertinya dia masih single, coba kita dekati, siapa tahu jodoh.'

Gyu tidak suka melihat orang-orang mencoba menggoda dan mendekati Woohyun, jelas saja tidak suka kan dia istri sahnya Woohyun, perasaan cemburu terpancar jelas dari ekspresi wajah Gyu yang lebih sering cemberut. Para ahjumma salah paham, mereka mengira Gyu cemberut karena muncul saingan untuk mendapatkan perhatian para wanita.

"Sabar ya." Leon menepuk bahu Gyu.

"Sabar apanya?" Gyu masih sewot, ia mengaduk tepung sekuat tenaga.

"Kau sering menolak para wanita disini sih, mereka berpaling ke Woohyun deh."

"Hah?" Gyu sama sekali tak mengerti maksud Leon. "Berpaling bagaimana?"

"Aku mengerti kau cemburu melihat para wanita mendekati Woohyun."

Satu hal yang Gyu pikirkan sekarang adalah: Dasar Leon sok tahu! Padahal Gyu justru cemburu karena Woohyun didekati banyak wanita. Bagaimanapun juga Woohyun itu lelaki, yang namanya lelaki pasti tergoda melihat kecantikan perempuan, apalagi disini ada beberapa yeoja single yang masih sekolah. Tapi Gyu tahu bahwa suaminya bukanlah pedo yang naksir gadis lebih muda, lalu apa dia juga naksir ahjumma disini?

"Mungkin lebih baik aku berhenti ikut kelas masak saja." Gyu menaruh adonan tepung, ia lalu memotong strawberry jadi potongan dadu.

"Kenapa berhenti!?"

"Lama-lama aku tidak betah."

"Duh... ini kan hari pertama kita diajari Woohyun-ssi, kenapa kau langsung menyerah?"

Gyu memotong strawberry tapi tatapannya terus mengikuti gerakan Woohyun, suaminya itu sedang membantu yeoja/murid mengiris tomat, tangan mereka bahkan bersentuhan.

"Aku sangat tidak suka." Gyu tambah cemburu, saking fokusnya melihat sampai tak sadar jarinya teriris pisau.

"Jarimu berdarah!" Leon yang paling pertama sadar.

"Oh... iya." Gyu melihat jari telunjuk kirinya kena irisan pisau, lukanya tidak terlalu dalam tapi tetap saja berdarah.

Woohyun yang ada disana bergegas menghampiri Gyu setelah mengacuhkan murid lainnya,

"Jarimu kenapa!?" Woohyun refleks menarik telunjuk Gyu. "Teriris!?"

"Teriris sedikit koq." Balas Gyu, ia tak nyaman melihat perhatian orang-orang tertuju padanya. "Aku baik-baik saja."

"Apanya yang baik-baik saja? Jarimu berdarah! Ayo sini! Kuobati dulu!" Woohyun menarik tangan Gyu supaya ikut dengannya. Padahal Woohyun sendiri yang bilang katanya 'pura-pura tak kenal', tapi justru ia sendiri yang bertingkah 'terlalu kenal'.

Ruang kelas masak jadi hening setelah Woohyun dan Gyu keluar menutup pintu, keduanya ada di ruangan depan yang kosong. Woohyun membuka tas, ia selalu siap sedia P3K sederhana seperti misalnya plester.

PUDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang