17~ Good Bye-

743 106 3
                                    


Cerita dengan alur maju mundur. Saya harap kalian masih tetap memahaminya~

*
*
*

Bab 47

Book 2 chapter 17

Sebuah kursi roda dimana Rui duduk disana dengan seragam khas pasiennya. Youko terlihat mendorong kursi roda tersebut keluar dari ruang inap dimana Rui dirawat sebelumnya.

Riku yang sudah berpakaian rapi tanpa jas putihnya menemani Youko dan Chie berjalan. Terdapat satu pria yang mengenakan jas putih mengikuti mereka.

Mereka menuju dimana lift berada menaiki lift untuk mencapai lantai satu gedung tersebut. Usai mencapai lantai satu mereka kembali berjalan menuju pintu utama gedung, pintu dimana menggunakan kaca yang bersih dan terbuka otomatis. Mereka berjalan melewati pintu tersebut dan langsung disambut dengan tiga buah mobil sedan hitam yang berbaris.

Didepan mobil yang berada ditengah antara mobil lainnya terdapat beberapa orang yang berdiri disana diantaranya adalah Rinji, kakak tertua dari Rui kemudian Ryuga juga Shuji serta Shota yang menunggu kedatangan mereka. Youko menghentikan dorongannya pada kursi roda Rui tepat dihadapan Rinji dan lainnya. Pada lain sisi Fumio dan teman-teman lainnya menghempiri Youko.

"Terima kasih banyak Youko -san"suara Rinji yang diikuti dengan bungkukan badannya membuat Ryuga dan lainnya ikut membungkukkan badannya yang ditujukan pada Youko.

"Sudah merepotkan selama Rui disini dan sudah menjaga Rui dengan baik"tambah Rinji yang sudah menegakkan tubuhnya.

"Rinji -kun ini sama sekali bukan masalah untuk bibi. Kalian keponakan bibi jadi ini semua sudah kewajiban bibi juga"suara Youko. Rinji nampak tersenyum kecil pada Youko.

"Tapi apa Rui -chan tidak bisa dirawat disini saja? Bukannya Tokyo sama saja dengan Osaka"tambah Youko.

"Karena sama bukankah lebih naik dirawat dikampung halamannya, Youko -san?"ujar Rinji.

"Tenang saja. Aku akan selalu mengabarimu perkembangan Rui. Kalau dia benar-benar lebih baik dari sekarang. Kami akan segera mengunjungi kalian lagi disini"sambung Rinji.

"Su -sungguh? A -apa kalian akan kesini lagi?"suara Jiro mengalihkan pandangan Rinji padanya. Jiro nampak tersentak kecil kemudian sedikit berjalan mundur baru sadar dengan apa yang Ia lakukan. Rinji nampak tersenyum pada Jiro.

"Terima kasih banyak sudah menjadi teman yang sangat baik untuk Rui"suara Rinji yang kembali membungkukkan lecil tubuhnya yang kali ini ditujukan untuk Jiro dan lainnya.

"Ti -tidak. I -itu bukan masalah"jawab Jiro yang gugup.

"Riku bawa Rui masuk ke mobil"perintah Rinji yang mendapatkan anggukan dari Riku.

Riku meraih tubuh Rui yang sedari tadi duduk diam dikursi roda. Menggendongnya kemudian menuju mobil dimana pintu penumpang mobil sudah dibukakan oleh pria yang bernama Kiriya sebelumnya. Riku mendudukkan Rui tepat di kursi penumpang dan memasangkan sabuk pengaman untuk Rui.

"Riku -san sebentar"suara Fumio yang menahan pintu mobil yang akan ditutup. Fumio meraih tangan Rui dan menaruh sebuah ponsel dengan gantungan yang sangat khas di kedua telapak tangan Rui.

"Kau bisa mengirimkan mail"ujar Fumio yang tak mendapatkan respon apapun dari Rui.

Riku meraih punggung Fumio dan menepuk pelan Fumio. Fumio menegakkan tubuhnya dan menatap pada Riku. Riku nampak menggeleng pelan kemudian meraih kepala Fumio dan mengelusnya pelan.

Voice Later [Book 2] ✔️Where stories live. Discover now