5~ Confession

1.3K 149 9
                                    


Bab 34

Book 2 Chapter 5


--- Daiki and Isao Confession ---  

'Clank!'

Suara botol keleng minuman yang baru saja keluar dari mesin minuman. Sebuah tangan mengambil minuman tersebut dan membawa berjalan bersamanya.

"Kopi"suara itu seraya menyodorkan minuman kaleng kearah pria yang duduk pada salah satu bangku panjang taman.

"Huh?! Sudah aku bilang aku tidak suka kopi dari mesin minuman itu"ucapnya protes namun masih menerima kopi tersebut.

"Ini sama saja. Lagipula ini hangat"balas pria lainnya yang bergerak duduk disamping pria disampingnya.

"Kopi dari mesin itu selalu pahit"

"Sekali-kali kau minum yang pahit"mereka kembali berdebat kemudian terdiam sejenak dan saling menatap.

"Ini seperti mengingat masa lalu"ucap pria sebelumnya protes, pria lainnya terkekeh.

"Itu sudah lama sekali, Isao"ucap lawan bicaranya, tentu siapa lagi kalau selain Daiki.

"Aku selalu marah kalau kau mengambilkanku kopi dari mesin itu"ujar pria yang bernama Isao tersebut mulai membuka penutup kaleng minumannya.

"Dan kau selalu saja memberikanku minuman pahit ini"tambahnya meneguk wajah masam menahan pahitnya kopi tersebut, Daiki hanya terkekeh ikut meneguk minumannya.

"Kau juga selalu membalasnya"ujar Daiki mengingat bagaimana Isao sering memberikannya makanan yang sangat manis dan kini gantian Isao yang terkekeh usai menelan minumannya secara paksa.

"Bagaimana hubunganmu dengan Rui?"tanya pria yang bernama Isao tersebut.

"Seperti biasa. Dia manis"ujar Daiki santai yang meneguk minumannya seraya melirik kearah Isao yang terlihat sangat memaksakan untuk meminum kopi yang Ia berikan.

"Heh~ Itu keluar dari mulut seseorang yang sangat membenci makanan manis?"kekehan Isao kini terdengar, Daikipun terkekeh mendengarnya.

"Dia bukan makanan"protes Daiki dengan senyumannya, Isao kembali terkekeh kemudian menaruh kaleng minumannya disampingnya. Isao berdiri dan melangkah beberapa langkah kehadapan berhenti dan berbalik hingga dirinya berhadapan dengan Daiki yang masih duduk ditempatnya sebelumnya.

"Kau ingin tau alasannya beberapa tahun lalu bukan?"ujar Isao yang berdiri menatap Daiki dengan senyumannya, Daiki mengernyitkan dahinya menatap kearah Isao juga.

"Dengarkan baik-baik dan kau harus berjanji jangan marah"ucap Isao.

"Baik. Aku tidak akan marah"balas Daiki.

"Tapi kalau setelah ini kau ingin kembali menjauhiku, itu bukan masalah"ucap Isao kembali, Daiki mengernyitkan dahinya dan semakin penasaran dengan apa yang akan dikatakan oleh Isao.

"Daiki dengarkan baik-baik"ucap Isao menarik napasnya dalam-dalam kemudian menghembuskan napasnya perlahan.

"Aku..."Isao menahan perkataannya dan kembali menghirup oksigen perlahan, Daiki menunggu seraya meneguk minumannya.

"Aku menyukaimu, Daiki"ujar Isao dengan senyumannya, Daiki sedikit tersentak menatap Isao dengan minuman kaleng yang tertahan pada bibirnya. Daiki menarik tangannya dan menaruh kaleng minuman disebelahnya duduk dan menatap kearah Isao dihadapannya.

Voice Later [Book 2] ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora