Fifty

274K 17K 1.3K
                                    

"Dia yang memutuskan pergi, hadir lagi mempertanyakan jalan untuk kembali."

Maaf pendek, dipotong disini karena setelah ini bakal susah motongnya. Akan di update secepatnya.
Ditunggu komentarnya 😊

----

Apa yang telah terjadi kadang tidak sesuai yang diharapkan. Semula mempertahankan, lalu berakhir merelakan. Ingin terus menggenggam namun berujung saling melepaskan.

Kebahagiaan yang semula dirasakan berubah menjadi duka yang tak tertahankan. Kekecewaan, luka hati, pengkhianatan, perselisihan, menjadi alasan dua orang manusia menyerah menyelesaikan cerita yang sejak awal mereka tulis bersama.

Kebanyakan manusia hanya memikirkan luka hati yang membuat mereka ingin menyerah dan melupakan awal mula perasaan itu hadir. Saat pertama kali mata saling bertatapan, seukir senyuman terlukis dibibir, awal mula sapaan ringan, hingga desiran hangat yang mulai hadir dalam hati. Jika kembali mengingat semua itu, apakah masih sanggup mengakhiri semuanya?

Gladys menyandarkan kening dipundak Given, kelopak matanya terkatup rapat menahan air mata yang nyaris terjatuh membasahi pipinya.

Aku bahkan tidak ingin meninggalkanmu, meskipun kamu selalu meninggalkanku.

Kalimat itu tertahan dibibir Gladys,terlalu menyakitkan untuk sekedar diucapkan. Setelah dulu memilih pergi, kenapa kini menuntut untuk kembali?

Sejak awal Gladys tidak pernah pergi kemanapun, selalu diam menunggu keajaiban datang. Selayaknya bulan yang terus menanti matahari datang padanya. Tidak pernah sedikitpun terpikirkan olehnya untuk berpaling mencari yang lain. Bagaimana bisa mencari pengganti jika kenyataannya hati masih saja mengukir nama kekasih masa lalunya?

Bayangan masa lalu menjadi kabut yang menutup arahnya beranjak. Ingin melangkah namun tertahan, hendak melupakan namun selalu saja memori kenangan datang menghantui. Lalu, takdir berbaik hati menjawab penantianya. Sosok yang ditunggu datang menghampiri, memeluk, dan mengulang kembali kenangan yang sempat usai. Tapi, pada akhirnya ia kembali ditinggalkan seorang diri saat hatinya sudah terlanjur berharap terlalu tinggi akan adanya akhir yang bahagia.

Hati yang sempat sembuh kembali dilukai oleh alasan yang sama. Setelah dua kali ditinggalkan, masih mampukah hati kembali menerima dan percaya bahwa kelak tidak akan ditinggalkan lagi?

Gladys menulurkan tangan mendorong pelan pundak Given hingga pelukannya itu terlepas. Dengan sisa kekuatan yang ada, Gladys mendongakkan wajah membalas tatapan lelaki dihadapannya."Masih ada hal lain yang harus kita selesaikan."

Meski berat, Given memaksakan seulas senyum. Ucapan Gladys memang ada benarnya, tapi dibalik maksud ucapannya Given tahu gadis itu berusaha menghindar. Bahkan setelah semua masalah ini terselesaikan ia tidak yakin apakah akan mendapat jawaban dari pertanyaannya.

Untuk sesaat tidak ada percakapan diantara keduanya. Mereka masih bertatapan, seolah ingin menyampaikan perasaan yang sesungguhnya. Terkadang mulut dapat berkata sebaliknya, namun mata tidak akan pernah bisa berbohong. Hanya dengan saling menatap keduanya menyadari perasaan masing-masing, meski bibir terus menyangkal dan memutar balikkan fakta yang ada. Ada luka yang tidak mampu disembunyikan, serta kerinduan yang terlalu lama dipendam. Meski sebenarnya Given ingin mendesak Gladys akan jawaban pertanyaannya, tapi ia memilih diam dan membiarkan gadis itu memikirkan baik-baik pertanyaanya.

Given mebalikkan tubuh mendekat kearah kursi kayu yang telah hancur karena ulahnya tadi. Sekali hentakan Given mematahkan kaki kursi itu dan memberikannya pada Gladys.

"Just in case, kalau tiba-tiba ada orang yang serang kamu atau orang yang berniat melukai kamu."kata Given menjelaskan saat melihat ekspresi bingung gadis dihadapannya.

Why ? [ SUDAH DISERIESKAN]Where stories live. Discover now