Why(?)- Four

494K 25.5K 1.6K
                                    

"Kita pernah saling menemukan. Kemudian bertanding saling merelakan."

------

"Glad, kamu bisa pegang janji?"

Gladys menatap heran Given yang terlihat gelisah."Bisa.. kenapa?"

Given meraih tangan Gladys dan membelainya lembut. "Seandainya suatu saat nanti aku nggak ada di sisi kamu lagi--"

"Maksud kamu apa sih Ven? Aku nggak suka kamu ngomong gitu," Gladys menarik tangannya, menatap tajam Given.

"Dengerin dulu sayang," Given kembali meraih tangan Gladys, kedua matanya menatap lembut gadis itu. "Janji, kamu harus jaga diri kamu. Inget semua nasihat aku, jangan pulang malem, jangan telat makan, jangan terlalu kecapekan. Dan jangan mandi malem, kebiasaan jelek," Given terkekeh mengingat Gladys memang hobby mandi di malam hari.

Perasaan Gladys semakin tidak enak saat kedua bola mata Given tampak menyendu menatapnya dalam. "Jangan sering cemberut, Kamu lebih cantik kalau senyum. Jangan tangisi orang yang nyakitin kamu, karena kamu pantas bahagia,Glad."

"Ven, kamu kenapa sih tiba-tiba bilang gitu? Kayak kamu mau pergi aja." Gladys tertawa berusaha meredakan firasat buruk yang semakin kuat di hatinya.

Given tidak menjawab, hanya diam dan menggenggam erat tangan Gladys.Saat itu Gladys tidak menyadari.Bahwa itu adalah sebuah genggaman perpisahan.

----


Terkadang kamu membutuhkan rasa sakit untuk dapat merasakan kebahagiaan.
Begitu juga dengan kisah cinta yang Gladys alami. Meskipun kisah cintanya menyakitkan tapi ia justru merasa bersyukur, setidaknya dengan adanya rasa sakit itu membuatnya sadar bahwa kenangan bersama Given memang nyata. Mereka pernah bahagia, saling menyayangi, saling menjaga, saling mencintai, sebelum akhirnya saling melupakan. Berlagak seolah tidak pernah ada hubungan lebih diantara keduanya.

Bagi Gladys sosok Given lebih dark sekedar orang yang ia sayangi. Tetapi cowok itu adalah orang pertama yang membuatnya mengenal bagaimana merasakan jatuh cinta. Meskipun pada akhirnya hanya dia yang serius sedangkan Given memilih pergi dan mengatakan bahwa semua kenangan mereka dimasa lalu hanya permainan saja.

Seberapa jahat ucapan cowok itu, tidak pernah berhasil membuat Gladys berhenti berharap. Gladys tahu Given tidak seperti itu,namun sampai sekarang ia belum menemukan jawaban dari pertanyaannya.

Kenapa Given memilih pergi?

Given adalah cowok paling berkesan di hidup Gladys setelah Tuhan dan ayah kandungnya.Given adalah orang yang mampu membuat Gladys berfikir lebih jernih dalam mengambil sebuah keputusan juga mengambil hikmah dari setiap masalah yang sedang dialaminya.

Gladys menerapkan ajaran Given dalam kandasnya hubungan mereka. Ada hikmah di balik semua ini.Gladys benar-benar mengenal Given. Meskipun cowok itu terkenal nakal, tapi Gladys tahu hatinya bahkan jauh lebih bersih dari pada anak yang terlihat baik-baik di luar sana.

Given menjadi seperti itu hanya karena ingin menarik perhatian orangtuanya yang terlalu sibuk bekerja. Given memang terlihat tegar namun jauh didalam dirinya ia hanyalah manusia biasa, bahkan terkadang Gladys melihat cowok itu berusaha menutupi rasa kesepian karena rindu pada kedua orangtuanya.

Seandainya bisa,Gladys ingin selalu ada untuk cowok itu.Menemaninya dan menghapuskan perasaan sepi yang Given rasakan. Namun sayang, Gladys bukanlah siapa-siapa lagi bagi Given. Ia hanyalah serpihan masa lalu yang terabaikan dan terlupakan sering berjalannya waktu.

Why ? [ SUDAH DISERIESKAN]Where stories live. Discover now