10). Jawaban

1.1K 40 5
                                    

Terkadang yang terlihat itu tak seperti yang diketahui.


-Gabby-

Gue masih bingung apa yang terjadi antara Gue dan Rio, setelah Rio mengungkapkan perasaannya Gue seperti ada yang sesuatu yang sulit buat Gue ungkapan. Mungkin ini hanya perasaan nyaman saat Gue berada didekat Rio karena dari dulu Gue pengen punya saudara laki-laki yang selalu ada saat Gue tersakiti. Mungkin hanya itu, hanya sebatas adek.

Oleh karna itu Gue nggak mau Rio terlalu banyak berharap dengan perasaannya dan dapat membuat kita saling jauh, karena sejujurnya  saat ada Rio didekat Gue banyak terjadi perubahan dalam hidup Gue. Dengan segala tingkah konyolnya yang bisa bikin Gue tertawa bahagia.

Dan sekarang Gue bingung apa yang harus Gue katakan nanti supaya Rio dapat ngerti dan yang pasti supaya dia ga ngejauh dari Gue. 

Flashback

"Seandainya kakak ga anggap Aku adek, kakak mau ga jadi pacar Aku?"Tanya Rio dengan jelas di telinga Gue dan mampu ngebuat Gue terkejut, sehingga Gue tak ingin mengatakan apa.


"Terlepas dari kakak anggap aku adek, lupain itu semua karena aku bukan adek kakak. Jadi, lihat aku sebagai Cowok yang sayang kakak bukan seorang adek yang ga tau aturan."Lanjut Rio Lagi dengan wajah serius dan menggenggam tangan Gue.

Gue menarik napas panjang, dan Gue merasa pipi Gue mulai memanas sepertinya ada yang salah dalam diri Gue. 

"Dan aku mau kalau kakak ga mau jadi pacar aku mulai sekarang lebih baik kita jaga jarak, karena saat aku dekat sama kakak aku makin terlalu banyak berharap dengan kak"Kata Rio dengan pasrah dan dengan sorot mata yang tajam. 

"Kasih Gue waktu,"Dengan susah payah Gue ngejawab.

Rio tersenyum tipis, bahkan sangat tipis tapi Gue masih dapat menglihatnya. 

"Okelah kak. Aku ga mau menunggu terlalu lama, jadi ntar malam kita dinner dan aku nunggu jawaban kakak nanti malam juga, aku jemput jam 7. Okei!"

"Secepat itu Rio?"Tanya Gue tak percaya. 

Rio menganguk tanpa ragu, "Iyalah kak supaya aku tau gimana memposisikan perasaan aku ke kakak"

Dan akhirnya Gue pasrah, daripada memperdebatkan sesuatu hal yang menurut gue sedikit rumit. lebih baik Gue nurut aja deh karena Gue yakin kalau Gue bicara lebih banyak lagi Rio juga akan memperbanyak kata-kata menjauh dengan tampang yang datar, menurut Gue sih itu  menyebalkan. Dan Gue ga mau itu terjadi karena Gue uda terlanjur nyaman didekat Rio.

Drttt...Drttt

Handphone Gue berbunyi, Gue melihat handphone Gue dan disitu tertera nama Rio. 

Adek Rio : Tinggal 1 jam lagi kak, buruan siap-siap ya!

Adek Rio: Berikan yang terbaik ya kak :)

Gue pun membalas pesan dari Rio dengan singkat. 

Gue: Okei.

Lalu Gue pun meletakkan handphone Gue diatas meja dan Gue masuk ke kamar mandi untuk bersiap-siap untuk yang katanya Rio sih kita dinner. 

****

Ting Tong 

Bel Rumah Gue berbunyi, menandakan bahwa ada tamu yang datang.  

Gue yang berbincang dengan mama di ruang tamu sambil menunggu Rio datang pun mendengar suara bel rumah Gue berbunyi, dan sepertinya itu Rio. Kemudian Gue langsung bergegas menuju depan untuk membuka pintu.

"Selamat malam, Tante"

"Malam juga, Oh ternyata ini yang ngajak kamu dinner Gab?"Tanya Mama begitu antusias dan membuat Gue sedikit malu sama Rio.

"Apaan sih ma"Sahut Gue kesal.

"Nama kamu siapa? Kok baru kali ini sih Gabby ngajak kamu kesini?"Tanya Mama dengan cepat.


Gue memperhatikan Rio yang sedang tersenyum ramah dengan mama. Gue merasa sepertinya Rio adalah orang yang mudah membuat seseorang nyaman, terlihat sepertinya mama begitu menyukai Rio.

"Nama aku Rio tante, sebenarnya aku uda beberapa kali ngantar kak gabby pulang tapi ga mampir soalnya keburu malam"Balas Rio dan tak lupa memasang senyum yang menghias wajahnya.

Adik kelasWhere stories live. Discover now