6). Hanya adek?

1K 46 4
                                    

"Woy di apain ajalah loe sama Kak Gabby kemarin? Biar gue tebak pasti loe dia omelin atau loe pasti di hukum yakan?"Cerocos Ardo tak henti-hentinya tertawa saat Rio baru saja memasuki kelas.

Rio meletakkan tas ke kursi dan tak memperdulikan dengan pembahasan mengenai dirinya dan gabby kemarin.

"Gila kak gabby ya bisa buat loe jadi pendiam gini"Ardo menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menatap Rio.

"Kalau nggak tau apa-apa mending loe diam!"Tegas Rio kesal dengan tingkah Ardo yang seolah-olah tau semuanya.

Ardo menatap Rio heran, menurutnya Rio aneh pagi ini setelah kemarin Gabby mengajaknya untuk menemui di taman belakang sekolah.

"Iya dah, Ceritalah loe"

"Ga ada yang menarik buat diceritain. Mending kita keluar aja cari udara segar mumpung masih pagi"Kata Rio mengalihkan pembicaraan dan berlalu dari hadapan Ardo.

Ardo pun berjalan menyusul Rio dari belakang. Saat mereka sampai di depan pintu Rio melihat Gabby dan Gerald berjalan beriringan masuk kedalam sekolah.

Ardo Melihat Arah pandangan Rio, dia pun melihat Gabby dan Gerald yang berjalan beriringan dan seperti nya mereka sedang bercanda,terbukti karena Ardo melihat Gabby tertawa melihat tingkah konyol yang mungkin sedang diperbuat Gerald.

"Wes, sepertinya loe kalah cepat bro"

Rio terus menatap Gabby dan Gerald. "Sok tau ya emang loe"

"Kalau loe kalah siap-siap aja loe jadi pembantu gue"Ardo memancing Rio, ingin melihat reaksinya tetapi Ardo memperhatikan wajah Rio dengan sulit di artikan.

"Dalam mimpi loe"Kata Rio kesal menatap Ardo sebentar lalu kembali menatap Gabby dan Gerald.

Hingga, akhirnya Gabby dan Gerald berjalan dari kelas Rio dan Ardo. Rio masih tetap menatap Gabby dan Gerald tapi kemudian Rio melihat tepat kearah mata Gabby dengan tatapan sulit di artikan.

Gabby membalas menatap dan tersenyum manis ke arah Rio, tetapi Rio malah mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Pagi kak"Sapa Ardo kepada Gerald dan Gabby.

Gerald menoleh ke arah Rio dan Ardo, kemudian membalas. "Pagi. Oh iya kalian langsung siap-siap ke lapangan aja ya!"Gerald mengingatkan Rio dan Ardo

Ardo mengangguk cepat sambil berkata, "Iya kak"

Rio masih tetap tidak melihat ke arah Gerald dan Gabby dan tidak mau menyahuti perkataan Gerald yang menyuruhnya ke lapangan.

"Oke lah kalau gitu kita duluan ya"Pamit Gerald tersenyum lalu menarik tangan Gabby meninggalkan Rio dan Ardo.

Sementara Gabby masih bingung melihat sikap Rio pagi ini. Biasanya Rio tidak mempunyai aturan tapi pagi ini Rio lebih pendiam menurut Gabby.

Ardo memperhatikan raut wajah Rio masih tetap sulit di tebak.

"Loe jangan kek kibarkan bendera permusuhan gitu lah"Bisik Ardo pelan karena Gerald dan Gabby masih belum jauh berjalan.

"Sok cakep cowoknya, sok ramah lagi bisa kali cari perhatian"Rio menatap kesal ke arah Gabby dan Gerald yang sudah hilang karena berbelok.

"Loe PMS ya?"Tanya Ardo heran dengan sikap Rio yang marah-marah mulai dari awal datang ke sekolah.

"Gila kali otak loe"Balas Rio dan mengeluarkan Handphone dari kantongnya lalu mengetik sesuatu.

"Ngapain sih loe?"Tanya Ardo penasaran sambil melihat Rio mengetik sesuatu di handphone nya.

"Kepo deh loe. Uda ya gue cabut dulu ya"Rio memasukan kembalu handphone nya dan berlari kecil entah kemana meninggalkan Ardo.

"Mau kemana loe woy?"Teriak Ardo lumayan keras.

"Ada urusan gue. Bentar aja kok"
Teriak Rio membalas karena jarak Ardo dan Rio semakin menjauh.

***

Drttt...Drttt

Handphone Gabby berbunyi kemudian Gabby mengambil dari sakunya.

RIO ADIK: Temui gue di taman sekolah sekarang kak, sebelum acara dimulai. Ada yg mau gue omongin!!!

GABBY: okelah.

Gabby pun pergi ke taman sekolah untuk menemui Rio. Dan sekalian Gabby ingin menanyakan kenapa Rio bersikap acuh tadi padanya.

Tak berapa lama pun Gabby sampai di taman sekolah dan melihat Rio yang duduk di bawah pohon.

Gabby pun duduk tepat di samping Rio.

"Jadi apa yang ingin loe tanyakan?"Tanya Gabby the point karena sementara lagi acara di mulai lagi pula dia juga mau bertanya.

"Ada hubungan apa kakak sama kak gerald?"Tanya Rio tanpa memandang Gabby.

"Kenapa loe tanya gitu?"Tanya gabby yang bingung dengan pertanyaan Rio.

"Kakak anggap aku apa?"jeda Rio sebentar sambil menarik napas, "Kakak sayang ga sama aku?"Sambung Rio lagi.

Gabby heran dengan semua pertanyaan ga jelas dari Rio, Gabby gak ngerti sama sekali kenapa rio bicara kek gini.

"Maksud loe apa sih?"

"Jawab aja kak"Balas Rio seadaanya.

"Sayanglah sebagai Adik"Jawab Gabby cepat.

"Hanya itu?"Rio tak percaya dengan jawaban Gabby singkat namun mudah di ngerti.

Tbc

Jangan lupa vote dan comment ya 😊😀

Maafkan hasilnya yang singkat dan ga seberapa ini. Kalian bisa kok ngasih saran agar ada perbaikan untuk aku.

Ig aku:Theresianataliapurba kalo ada yg mau follow 😀

Terimakasih



Adik kelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang