KLARIFIKASI

1.9K 104 33
                                    

Menuliskan kisah ini memang cukup menguras emosi saya, tapi akhirnya saya berusaha menguatkan diri dengan mencoba mengingat kembali apa tujuan awal menuliskan kisah tentang Almarhum. Tidak ada niat apa-apa, hanya saja saya ingin agar kisah saat saya mengenal Almarhum dapat saya kenang dalam bentuk tulisan, terlebih lagi karena masukan dari teman-teman serta orang-orang terdekat saya yang juga mengenal Almarhum bahwa mereka yakin sangat sulit menemukan seseorang yang sifatnya kurang lebih sama dengan almarhum (ramah, supel, rajin, sopan, taat beribadah, bertanggung jawab, cekatan, tak kenal lelah, siaga, dsb) terlepas dari gosip simpang-siur yang beredar setelah Almarhum meninggal.
Tulisan ini murni saya buat karena saya mengagumi sifat-sifat baik Almarhum, bukan untuk mengklaim bahwa Almarhum adalah kekasih saya sampai Ia meninggal seperti yang mungkin orang-orang diluar sana pikirkan.
Mungkin dulu saya dan Almarhum berstatus pacaran, tapi diluar itu ia sudah saya anggap seperti kakak saya sendiri, yang selama ini jika berbincang-bincang dengan saya pun BUKAN seperti orang pacaran yang alay bermanja-manjaan atau apa, tapi lebih seperti saudara, saling support, saling mendengarkan, saling mengingatkan. Ia bahkan menjaga saya dengan baik, persis seperti kakak laki-laki yang sangat protektif kepada adiknya.

Saya juga ingin memperjelas bahwa segala klaim berkaitan dengan Almarhum tentang "pacarnya ini" "tunangannya ini" "sudah sekian tahun" "sudah mau nikah" "sudah bla bla bla" itu baru saya dengar setelah Almarhum meninggal. Dan apapun kisah tentang Almarhum yang merebak diluaran sana setelah Almarhum meninggal, itu sama sekali bukan urusan saya.

Buat teman-teman yang ingin menanyakan sesuatu, boleh tinggalkan pesan di kolom komentar..
Mohon sarannya apakah sebaiknya tulisan saya ini harus dilanjutkan atau tidak. Terimakasih.

From Earth to Heaven ( Mencintai Prajurit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang