Sekumpulan Firasat

4K 215 24
                                    

Setelah kepergiannya, baru aku sadar begitu banyak firasat yang bermunculan sebelum Aa pergi..
Hal-hal kecil yang sebelumnya aku abaikan..

I

Beberapa hari sebelum aku berangkat ke Luwuk, Aa sempat mengobrol denganku. Ntah apa yang kami obrolkan, yang jelas yang mampu aku ingat adalah :

"Sayang, orang bali kalo meninggal dibakar ya?" Tanyanya suatu ketika

"Iya, ngaben namanya Aa"

"Iiiih" ia bergidik

"Kenapa Aa?"

"Nggak takut?"

"Kan udah meninggal Aa"

"Nggak serem sayang?"

"Kan udah meninggal Aa.."

"Nggak sakit? Tangan kena api dikit aja sakit kan" Katanya lagi

"Orang kalo udah mati kan nggak ngerasain apa-apa lagi Aa..."

"Hehehe" Dia tersenyum sambil memperlihatkan deretan giginya yang rapi

"Aa, kalo Aa meninggal ketemu bidadari ya?"

"Hahahaha" Aa ketawa

"Kalo iya, kenapa sayang?" Tanyanya dengan raut wajah yang sedikit menyiratkan rasa ngeri.

"Berarti nanti Aa meninggal ketemu bidadari yaah" Tanyaku

"Aku mau minta ke Allah, aku bilang aku mau bidadarinya kamu.." Katanya tersenyum usil sambil mengusap kepalaku.

II

Beberapa hari setelah aku pindah tugas ke Luwuk, seperti biasanya Aa meneleponku setiap subuh sehabis sholat subuh untuk membangunkanku. Pagi-pagi sekali Ia sudah berada di kantor. Sebagai ajudan Danyon (Komandan Batalyon) yang menurutku loyal terhadap pimpinan dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, setiap pagi ia selalu menyiapkan keperluan Danyon sebaik-baiknya termasuk membersihkan ruangan.

"Halo, Assalamualaikum" Jawabku mengangkat telepon. Masih dengan mata yang luar biasa berat dan suara seperti remaja cowok yang baru akil baliq karena baru bangun pagi

"Halo, Walaikumsalam, Swastyastu, Selamat pagi sayangku"

Hoaaaaammmmmmmm

Swastyastu. Pagi sayang"

"Baru bangun ya? Cewek kok baru bangun" Katanya.

Helloooo,, menurut loe? Dia yang ngajakin teleponan sampai tengah malam buat dengerin dia curhat kegiatannya seharian ini trus dengerin dia nyanyi pake gitar, trus dengan tega jam segini dibangunin dan ngejudge seolah-olah aku cewek malas. Hikkzzz

"Iya Aa.." Hanya itu yang keluar dari mulutku

"Aku udah selesai sholat subuh nih"

"Hmmm... Rajinnyaa... Calon Imam yang baik." Aku memuji. Gapapalah. Sekali-sekali kok.

"Iya dooonk. Wajib itu" Katanya bangga

"Trus Aa dimana sekarang?"

"Aku dikantor, sayang."

"Hah? Dikantor? Pagi-pagi begini?"

"Iya" jawabnya singkat

"Sudah mandi donk berarti? Sudah rapi?

"Belum. Bentar lagi aku mandi. Di toilet kantor, aku juga ada nyimpan perlengkapan mandiku kok. Nggak perlu pulang dulu buat mandi" Katanya.

Ajaib ya dia. Dikantor juga nyimpan perlengkapan mandi. Soal pulang, maksudnya pulang ke rumah Danyon, soalnya ia serumah dengan Danyon.

From Earth to Heaven ( Mencintai Prajurit )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang