24. Carpe diem, carpe noctem, carpe omnia- part 2

18.2K 2.8K 598
                                    

Saat Ardi baru menyalakan mobil, telponnya berdering nyaring.

Dari Bunda.

"Hallo, Bunda."

"Kenapa bolos?" tegur Grace tanpa basa-basi.

'Duhhhh... papanya benar-benar ga bisa jaga rahasia kalau sudah berhadapan sama bunda,' keluh Ardi dalam hati.

"Just one time, Bunda... I'm so sorry. Aku lagi kangen Ayah."

"Kan ga harus bolos juga, Ardi! Sebentar lagi kamu ujian. Sabtu nanti kan bisa ke sana bareng-bareng!"

"Kangennya sekarang."

"Bukan berarti kamu bisa bolos!"

"I know, I'm so sorry. Boleh potong uang saku deh kalau Bunda marah."

"Trus kalau kurang, minta sama Papa? Ya sama aja!"

Ardi tertawa. "Itu Aska... aku kan ga gitu. Paling minta jajan sama Aska aja."

Bundanya ikut tertawa. "Kamu tuh! Cepet pulang! Ajak Sita ke rumah, kata Papa kamu sama dia."

"Hah? Ini aku baru mau jalan, anter dia pulang dulu."

"Bunda mau tau kabarnya. Lagipula Bunda mau minta maaf, pasti kamu yang ngajak bolos kan? Hayo ngaku!"

"Iya deh, Bunda, ampunnnn. Aku pulang sekarang ya... see ya at home. Love ya...."

"Hati-hati! Love you too...."

Ardi menaruh ponselnya, tersenyum ke arah Sita yang memperhatikan dia dari tadi.

"Bunda ngomel, ketahuan bolos," jelas Ardi.

"Yahhhhh, gara-gara gue... maaf banget ya, Di...."

"Engga, memang aku butuh ke sini kok. Makasih udah nemenin ya, Sit. Mama minta kamu mampir ke rumah, ga papa?"

Mata Sita membulat takut. "Mau diomelin ya? Duh, hati Aing belum siap diomel mama mertua. Eh kok modus. Maap... sungkem dulu." Sita membungkukkan badan.

Ardi tertawa, mengacak puncak kepala Sita, gemas. "Bunda ga mungkin ngomelin anak orang, kecuali ngomelin pasien. Paling nanti aku yang diomelin. Aku sih udah biasaaaa... hati udah siap dari dulu."

"Kupikir Bunda kamu orangnya pendiam gitu, ga banyak omong."

"Iya ga banyak omong, cuma banyak ngomel. Pokoknya yang paling galak di rumah deh."

"Sama! Mama aku juga gitu! Tapi Mama memang cerewet dari dulu sih," seru Sita lalu tiba-tiba menunduk sedih.

Ardi menepuk-nepuk bahu Sita. "Hey... it's okay...."

Sita menarik napas dalam-dalam, menghembuskannya perlahan, dia menoleh ke arah Ardi. Matanya berkaca-kaca namun dia tersenyum. "Pulang yuk, kasihan Bunda kamu nungguin."

Ardi ikut tersenyum tipis, menggenggam sebelah tangan Sita dan meremas pelan, memberi kekuatan lalu mulai menjalankan mobilnya.

Perjalanan tidak memakan waktu lama karena jalanan dalam keadaan normal. Ardi mengernyit keheranan saat melihat dua mobil terparkir di garasi. Range Rover milik Tante Gina dan Audi milik Mami Gemma. Kok rumahnya tumben ramai?

"Bunda...." panggil Ardi kencang saat masuk ke rumah.

"Di dapur, Di!" jawab Grace yang suaranya terdengar dari arah dapur.

Ardi mengamit lengan Sita yang terlihat heran saat mendengar teriakan anak-anak dari ruangan lain.

"Ciehhh, Ardi bawa pacar!" ledek Gemma saat melihat Ardi muncul bersama Sita.

My Favorite Person!Where stories live. Discover now