tamu bayaran • lisa×bae jinyoung

4.6K 510 40
                                    

Jadi penonton bayaran suda biasa. Jadi tamu bayaran di pernikahan sudah jadi pekerjaan Lisa. Awalnya dia iseng karena diajak oleh Yuju, selain dapet makan gratis juga dapet uang yang cukup untuk makan tiga kali lah. Eits, jangan salah! Di Korea tamu bayaran tuh udah biasa banget.

Lisa juga gak keberatan sih, dia jadi punya banyak kenalan. "Weh, Lalisa! Apa kabar?" Mingyu menyapa dengan heboh. Mereka bertemu saat menjadi tamu bayaran dua bulan lalu dan sampai sekarang tetap keep in touch.

"Baik, Gyu! Lo gimana?"

Mingyu malah menaikkan kedua tangannya, memperlihatkan otot tangannya. "Sehat, bahagia, sejahtera." Lisa ketawa, Mingyu emang segak jelas ini. "Anyway, lo ada di pihak mana?"

Pihak ini maksudnya tuh pihak mempelainya. "Mempelai lelaki gue, lo?"

"Perempuan," Mingyu menunjukkan dasinya yang berwarna merah muda--selaras dengan milik keluarga mempelai wanita. "Eh, tadi gue liat Mba Irene lho! Astaga, gila cantik banget!"

Bae Irene itu kaya Dewi tamu bayaran. Namanya terkenal banget di kelompok tamu bayaran. Sampai ada gosip kalau dia nolak jadi idol di SM, nolak jadi model, bahkan nolak jadi artis. Kalau pas ngobrol sama Lisa sih, alasannya karena Mba Irene lebih suka menjad guru di TK Tadinya Mesra.

"Lisa! Mingyu!" Aduh, disapa sama malaikat lemes dengkul Mingyu. Cowok itu sampai harus pegangan sama bangku pas Irene sampai. Aduh mama, wangi banget ini bidadari. Baru banget turun dari khayangan kayanya.

"Hei, mba! Sendirian aja nih?" Sapa Lisa, Irenenya cuma ketawa.

"Enggak dong! Aku sama keponakanku nih! Masih di mobil dia," jelas Irene. Mingyu cuma bisa berdiri doang, takut kalau ngomong tar pingsan. "Eh, aku ke sana dulu ya!"

Lisa mengangguk, sedangkan Mingyu cuma natap Irene sampai bidadari itu pergi menjauh. Lisa tertawa, Mingyu itu meski sudah sering ketemu Irene kelakuannya masih tetep aja norak. "Bodo lah! Gue mau makan aja," Mingyunya ngambek geng.

"Dih, ngambek!" Ledek Lisa kesal.

Akhirnya Lisa malah ngalor-ngidul. Muterin venue pernikahan, sampai akhirnya dia berhenti di depan meja zoupa soup. Lisa gak mau makan, tapi kayanya enak jadi dia ambil deh. Udah ngambil malah bingung mau makan di mana. Jadinya Lisa duduk secara asal.

"Gabung ya?" Ucap Lisa pada pemuda di hadapannya. Pemuda itu cuma ngangguk. "Buset, muka lo kecil bener! Udeh kek mangkok zupasup gue."

Iya, Lisa emang sok kenal dan sok asik. Tapi untungnya cowok di depan dia gak masalah sama sekali. "Eh, gue Lisa. Lo?"

"Jinyoung. Bae Jinyoung." Wajahnya emang super jutek tapi untungnya dia masih ngejawab pertanyaan Lisa. "Kuliah di mana?" Tanya Lisa sembari menyuap supnya lagi.

"Belun kuliah."

"Oh, masih kerja?"

"Baru kelas tiga sma."

Lisa diem. Lah kaga keliatan? Hng, awkward. "Oh, ke sini sama siapa?"

"Tante." Kok ini Lisa malah ngerasa jadi pedo ya? Padahal cuma beda tiga tahun.

Lisa capek makan sambil ngomong. Jadi dia diem deh. "Lo kuliah?" Akhirnya, Jinyoung nanya juga.

Lisa mengangguk, "iya! Di Ilmu Politik, tapi gak mau terjun ke politik."

"Lah, terus?"

"Mau bikin sekolah politik gue biar masyarakat gak dibegoin soal undang-undang yang berlaku." Jawab Lisa ringan. "Lo ke sini jadi tamu siapa?"

"Cuma ikut tante doang. Terus katanya nanti mau dibeliin bola basket ya gak nolak lah."

Gemas, Lisa jadi mengacak rambut Jinyoung. "Lucu banget sih! Gemesin."

Lisa mungkin biasa aja. Tapi Jinyoung udah mau gila rasanya. Jantungnya berdegup dua kali lebih cepat. Ini cinta ya?

••

iya kali ya?
kenapa jinyoung?
karena

kenapa tentang tamu bayaran?
karena beneran ada geng

-amel

another heartbreak story • l.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang