kadang yang diperjuangin suka gak tau diri • lisa×chanyeol

12.3K 1.3K 51
                                    

Judulnya panjang? Biarin lah, kan ini ceritanya tentang Chanyeol. Judulnya sengaja panjang soalnya kaki Chanyeol juga panjang. Omong-omong, Chanyeol itu seniornya Lisa. Kakak tingkat sejurusan. Orangnya resek, sukanya nyuruh-nyuruh.

Brengseknya, Chanyeol itu ketua himpunan yang gak punya wakil jadilah Lisa sebagai sekretaris menemani Chanyeol kalau-kalau ada rapat dari BEM atau DPM. Atau kalau lagi pait ya nemenin Chanyeol ngedate sama pacarnya, Tiffany si anak arsitektur interior. Beda lah ya, Tiffany megangnya kertas dan gambar cantik, Lisa megangnya obeng sama mur kalau lagi buat robot. Padahal Lisa anak teknik lingkungan yang suka robot soalnya. Kalau Chanyeol teknik lingkungan bobrok, anehnya bisa dapet 3,8 IPnya.

Omong-omong lagi, sekarang mereka, eh, maksudnya Lisa, Chanyeol dan Tiffany lagi ada di kantin. Lisanya sibuk ngetik ulang hasil rapat tadi, Chanyeol sibuk suap-suapan. Lisa rasanya mau lempar kotoran sapi yang lusa kemarin dibuat jadi kompos.

"Sayang," Lisa mendongak, itu Sehun, pacarnya.

Nah, kalau kalian pikir Lisa playgirl jawabannya enggak sama sekali. Lisa sayang Sehun, tapi masalahnya Chanyeol itu cinta pertama Lisa. Tahukan the struggle of fist love? Kind of gitu deh. Lisa sayang Sehun, sumpah deh. Cuma kalau lagi ngumpul berempat begini, Lisa suka berdelusi kaya sekarang misalnya. Chanyeol seakan menatapnya tak suka, atau cemburu? Lisa gak mau berharap lebih, tapi masalahnya gak ada alasan lain dari tatapan itu! Chanyeol dan Lisa seakan berbicara lewat bahasa tubuhnya. Tanpa membuat kecurigaan pada pasangan masing-masing. Chanyeol menatapnya tak suka, cemburu dan marah bersamaan. Sementara Lisa menuntut penjelasan lewat matanya.

"Udah kelar makannya Lis? Yok ke kepala prodi dulu," Chanyeol melirik ke arah Lisa. Dan gadis itu paham maksud dari tatapannya.

Lisa menoleh sekilas, menutup laptopnya kemudian tanpa repot ia memeluk laptop silvernya. "Aku duluan ya? Nanti pulangnya bareng." Sehun mengangguk kemudian mencium puncak kepala Lisa. "Dah, Hunnie!"

Lisa dan Chanyeol, berjalan beriringan. Tanpa ada kata yang keluar dari bibir masing-masing. "Gue gak suka liat lo sama Sehun."

"Gue gak pernah larang lo pacaran sama Tiffany meski gue tahu dia cewek gak bener." Lisa membalas, tatapannya datar.

Chanyeol menggeram, kesal. "Dan begitu pula Sehun, Lis!"

"Seenggaknya dia sayang sama gue. Sebrengsek apa pun Sehun gak akan ninggalin gue." Lisa menatap lelaki yang lebih tinggi darinya itu dengan tajam. "Gak kaya seseorang."

Sindiran itu jelas bukan tanpa alasan. Chanyeol adalah alasan kenapa ia meragukan cinta. "Sori," Lirih Chanyeol. Dia meraba kantung celana serta saku kemejarnya, "Hape gue!"

Melihat Chanyeol yang berlari panik mau gak mau bikin Lisa ikutan lari. Mereka berlari sepanjang koridor, tapi mau gimana juga Lisa gak bisa ngejar. Kaki Chanyeol kan lebih panjang. Sementara ia memakai heels juga rok. Jadi akhirnya Lisa cuma bisa berjalan cepat. Ia ikut berhenti kala Chanyeol berdiri di koridor antara tangga dan pintu keluar. Matanya mengikuti arah pandang Chanyeol. Sadar jika Lisa ada di sampingnya, Chanyeol langsung menutup mata gadis itu, mendekapnya erat dan berjalan meninggalkan tempat itu.

Worst scene ever. Melihat Sehun dan Tiffany make out adalah skenario terburuk bagi Chanyeol dan Lisa. Keduanya duduk di bangku taman. Lisa menutup wajahnya, ingin menangis tapi tak bisa. Sehun brengsek! Makinya dalam hati. Ia marah, sampai tangannya memutih karena terkepal terlalu kuat. Sementara lebih dari sakit hatinya karena diselingkuhi, Chanyeol lebih khawatir pada keadaan Lisa.

Lelaki itu menepuk puncak kepala Lisa pelan, kemudian meraih tangannya menggenggamnya erat. "Bad day ya? Kita emang gak beruntung kayanya Lis."

Lisa mengangangguk, setuju. "Worst scene ever."

Chanyeol ikut mengangguk. Tangannya menggenggam tangan Lisa, lebih erat. "Kadang yang diperjuangin emang gak tau diri."

Mendengar itu Lisa malah tertawa. "Itu mah elo. Gue gak pernah merjuangin Sehun soalnya."

Chanyeol mendengus, sebal. "Kalau gitu sekarang kita saling merjuangin gimana?"

"Jangan bercanda."

"You still love me and I know you well."

"And you dont love me."

"Who says? The last time I check you just said that you love me without asking my feeling towards you."

"So?"

"I love you. Can we try?"

Lisa ragu. Apa kata orang nanti? Putus dari Sehun langsung pacaran sama Chanyeol? Sudah pasti ia dihujat. Menyadari keresahan Lisa, lelaki itu menyentuh kedua pipi Lisa lembut dan mengusapnya pelan. "Sejak kapan lo peduli apa kata orang?"

Lisa menatap mata Chanyeol, ragu. "Gue bingung, Yeol. Yes, I love you ever since that we met. Tapi, gue gak tahu apa perasaan itu masih-"

Chanyeol tak membiarkan Lisa melanjutkan perkataannya. Lelaki ith menarik wajah Lisa dan menciumnya, lembut tanpa paksaan ataupun tuntutan. Setelahnya ia menyatukan dahi mereka. "Did you feel it? The butterflies."

Bohong jika Lisa tak merasakannya karena sejujurnya sejak tadi ia sudah merasakannya. "Give us a try."

Dan memangnya Lisa bisa menolak Chanyeol? Tidak. Bahkan setelah sekian lama. Bahkan setelah Chanyeol pergi juga setelah hati Chanyeol berlabuh pada orang lain. Lagipula kedua tahu, sejak tatapan keduanya bertemu kembali, perasaan yang terkubur lama itu juga kembali.

* * *

ya, gue suka banget sama yang ini. kenapa? gak tau, suka aja. jadi ya, semoga kalian juga suka sama yang ini hehe
-amel

another heartbreak story • l.mTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang