25 (Malam Yang Indah)

7.5K 455 7
                                    

"orang bilang, kebahagiaan itu kita sendiri yang ciptakan, tapi seiring berjalannya waktu ternyata aku gak bisa tuh menciptakan bahagia seorang diri, aku butuh kaka untuk menemani aku menciptakan kebahagiaan itu"

Dengan malas Aleena menekan-nekan tombol remote tv secara acak, dia berdecak kesal karna tidak ada satupun saluran tv yang ingin dia tonton. Malam ini, Aleena harus sendirian di rumah karena orang tua nya dan Aldean harus pergi ke Bali untuk menghadiri resepsi pernikahan saudara jauh Papanya, Aleena tidak ikut karna hari senin haru masuk kuliah, dan mereka baru pulang pada hari rabu katanya sekalian liburan. Aldean sih kalau bicara tentang liburan dia pasti sudah tidak memikirkan kuliah. Aleena jadi menyesal sendiri mengapa dia tidak ikut membolos saja.

Tiba-tiba terdengar bunyi bel, Aleena pun menghela nafasnya malas karna harus bangun dari sofa dan melihat siapa yang datang.

"coco?" kata Aleena yang kaget melihat Marco datang

"hai, aku ganggu?"

Aleena menggelengkan kepalanya lalu mengajak Marco masuk ke dalam rumahnya.

"nih Co diminum" kata Aleena sembari membawakan orange sirup untuk Marco

"thanks yah"

"hmm ada apa Co kesini?"

Marco tersenyum dan memandang Aleena "kamu udah punya pacar?"

Aleena pun tersenyum dan mengangguk pelan "kenapa Co?"

"sepertinya, kamu udah menemukan kebahagiaan kamu Ay" gumamnya

Aleena tersenyum "kamu juga akan segera menemukan kebahagiaan kamu Co"

Marco tersenyum agak memaksakan, terlihat dari sorot matanya ada perasaan yang tidak rela melepas Aleena kembali kepada cowok lain. Aleena dapat melihat hal itu, dia cukup tidak tega tapi mau bagaimana lagi? Ketika jalan yang dituju sudah tidak searah kenapa kita harus masih memaksakan untuk berdampingan? Dulu, mereka memang bersama cukup lama, namun kembali lagi yang terlama belum tentu bersama setidaknya hanya perlu bersyukur karna pernah mengajarkan tentang artinya perasaan dan pengorbanan bersama.

"kalau kebahagiaan aku, masih ada di hadapan aku?" tanya Marco sembari menggenggam tangan Aleena

Aleena menunduk seketika lalu perlahan melepaskan tangan Marco "Tuhan punya jalan dan caranya untuk menyatukan dan memisahkan kedua hati yang berbeda. Kamu harus percaya Marco, ketika hati kita sampai pada saat Tuhan harus memisahkannya, saat itu pula Tuhan akan menyiapkan satu hati yang lain untuk segera di satukan"

Marco tersenyum kali ini terlihat tulus "kamu benar, makasih yah Ay, kamu telah banyak mengajarkan aku tentang melepaskan hal terindah, tapi jika itu terindah kenapa harus dilepaskan? Haha" Marco tertawa pelan mengejek kata-katanya sendiri

"kamu gak perlu bilang makasih, karna bukan aku yang mengajarkan tapi kita saling mengajarkan satu sama lain dari sebuah kisah yang telah berujung. Aku mau bilang sama kamu Marco, dari sekian banyak cowok yang pernah ada dihidup aku sebelum kak Saga. Kamu lah yang sampai saat ini masih aku ingat dengan baik. Karna kepergian kamu hanya sedikit meninggalkan luka yang gak bisa menenggelamkan kenangan kita" Aleena menghela nafasnya

"tapi itu hanya kenangan, dan sekarang waktunya kita untuk membuka cerita yang baru dengan orang yang baru, kamu ngerti kan ?"

Marco mengagguk tanda mengerti "yaudah Ay, aku pulang yaah. Semoga kamu selalu bahagia"

"iya, kamu juga yah" ucap Aleena sembari menatap kepergian Marco.

Selamat tinggal masa lalu dengan segala kenangannya, dia memang terindah tapi cukup pada saat itu. Dan saat ini Aleena tlah menemukan keindahan lainnya, semoga saja tidak hanya sampai saat ini tapi juga saat dimana mereka tidak akan melihat indahnya dunia bersama lagi.

Aleena with Sagara (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang