17: Larimar

250 77 2
                                    

Elle memandang kotak cincin yang terbuka di hadapannya, lalu kembali menatap Samudera dan begitu selama beberapa kali.

"Kalo kamu mau nolak, gapapa. Itu hak kamu."

Elle menatap Samudera dan akhirnya mengatakan, "kenapa harus saya?"

"Karena Samudera dan Mariana selalu bersama."

Aku mendengus dan Samudera tertawa. Aku tahu dia maksudkan itu secara perandaian, hanya saja aku masih terlalu bingung harus bereaksi seperti apa.

"Bukankah kamu masih mencintai Fira?" tanyaku yang membuatnye tersenyum....

...Getir.

"Percuma mencintai orang yang nyatanya gak mau dicintai," Samudera menatap Elle dan tersenyum. "Jadi kenapa kita yang sama-sama terbuang ini gak mencoba bersama?"

"Saya tidak dibuang,"

"Mariana, kamu mau bohong sampai kapan?" pertanyaan Samudera itu membuat Elle menatapnya tajam. "Hanya orang yang memiliki perasaan lebih yang akan menangisi kemalangan seseorang. Aku gak perlu tahu perasaan itu jenisnya seperti apa, tapi kamu peduli."

Elle rasa, Samudera terlalu banyak membaca novel roman picisan yang ada di apartemennya sehingga pola pikirnya terlalu mendrama begini. Elle menghela napas dan memutuskan kontak mata dengannya. Menutup kotak cincin yang berada di hadapannya dan mengangsurkannya kembali kepada Samudera.

"Saya tidak mau menikah."

"Karena hatiku masih bersama Fira?"

"Saya tidak punya rasa apa pun kepadamu."

"Menikah dengan atau tanpa cinta itu, pada akhirnya yang membuatnya berhasil adalah usaha dari dua belah pihak," Samudera entah kenapa di mata Elle masih tampak tidak menyerah menyakinkannya. "Aku gatau kapan saat aku bisa mencintaimu, tapi aku janji satu hal sama kamu. Kita gak akan pisah sampai maut yang misahin kita."

"Konyol."

"Aku tahu kamu trauma," kadang kala, Elle benci mengakui fakta jika Samudera banyak tahu tentang kehidupannya. "Tapi kamu bukan orang tuamu. Kamu bisa membangun kisah bahagiamu sendiri."

"Dengan kamu yang masih memikirkan orang lain?"

"Aku bakalan berusaha berhenti untuk kamu, kalau mau bersamaku,"

Elle menghela napas dan Samudera mengeluarkan cincin yang ada di kotak yang tadi ia tutup. Memakaikannya di jari manisnya dan menjelaskan asal usul batu yang digunakan sebagai mata cincin. "Nama batu ini Larimar, stone of the sea."

"Sekalian saja nikahnya di pinggir pantai untuk melengkapi nuasa lautnya," Elle bermaksud menyindir, tetapi Samudera malah menatapnya.

"Jadi kamu mau nikah sama aku?"

Elle memutar matanya. "Kamu baru bertanya setelah seenaknya memasang cincin di jari saya?"

Samudera tertawa dan Elle tahu satu hal. Hari yang harusnya kata orang bersejarah dan penuh haru, nyatanya terasa biasa saja baginya.

Tetapi, setidaknya impian Elle untuk tidak dilamar romantis sampai cringe terwujudkan. Terima kasih, itu lebih baik diperuntukkan kepada tokoh rekaanya saja di suatu cerita buatannya.

Sea of Strangers ✔Où les histoires vivent. Découvrez maintenant