Sea of Strangers ✔

13: Graduation

"Mariana!"

Ia hanya bisa menghela napas panjang saat mendengar orang yang menyebutkan namanya itu. Di dunia ini, yang memanggilnya itu hanya satu orang dan tengah berjalan ke arahnya dengan sebuket bunga serta senyuman lebar.

Dia mengenakan jas berwarna hitam, kemeja mint dan celana berwarna hitam. Kalau dari penampilannya dan di tambah ekspresi seperti ini, dia benar-benar tidak terlihat seperti seorang dokter.

"Ampun dah, muka datar amat. Teflon di rumahku kalah datar kayaknya," ejek Samudera yang membuat Elle melirik lelaki itu malas.

"Kenapa kemari?"

"Ye ini bocah," Elle malah ditoyor dan ia dengan cepat membalas lelaki itu. Membuatnya tertawa dan menyerahkan buket bunga. "Buatmu. Cuma karena aku gatau kamu suka bunga apaan, ya jangan disalahkan kalau aku bei bukan bunga favoritmu."

"Saya lebih suka makan daripada diberi bunga."

"Ya Allah, makan aja di otakmu ini."

Samudera terus mengajak mengobrol, sampai pada akhirnya orang tua Elle datang. Mereka mengeryit heran lantaran ia bisa punya teman lelaki. Mungkin lebih heran lagi saat mendengar Samudera memperkenalkan diri sebagai dokter bedah.

Mungkin bagi kedua orang tuanya, terlalu surealis Elle bisa memiliki teman saat tahu putri mereka cenderung menyukai kesendirian.

"Ayo sini foto dulu," Samudera menarik Elle mendekat dan ia memasang ekspresi datar. Lelaki itu tidak puas dengan hasil fotonya dan meliriknya tajam. "Mariana, please ya ini hari kelulusanmu. Bahagia dikit kek."

"Lulus ya lulus aja."

"Hadeeh, jangan semenyedihkan itu deh," Samudera memasang muka jenaka. "Senyum. Gak mati kok kalau senyum."

Elle awalnya tidak mau menuruti, tapi Samudera cukup keras kepala. Karena dia bilang, "sampai kamu mau senyum, kita gak akan berhenti take foto."

Pada akhirnya Elle senyum, meski terpaksa dan Samudera melepaskannya. Ia akan berterima kasih kepada Samudera di tahun-tahun yang akan datang karena cukup keras kepala untuk memaksanya tersenyum hari ini.