4: Polaroid

347 100 0
                                    

Elle pikir sudah cukup semua penderitaanya setelah diantar sampai ke depan unit apartemennya. Ternyata kegilaan Daniel masih belum selesai, karena Elle dipaksa berdiri di dinding dan entah sejak kapan lelaki itu mendapatkan kamera polaroid.

Warna pink. Serius, Daniel ini kenapa sih dengan seleranya?

"Aduh lo ini, senyum napa sih susah amat?" gerutu Daniel sambil mengkibas-kibaskan kertas foto yang tadi keluar di polaroid.

"Pulang sana! Saya tidak mau berantem dengan pacar Abang."

"Pacar yang mana lagi? Gue udah beneran putus sama semua cewek gue," Daniel mengecek hasil jepretannya, lalu menatap Elle. "Lo ini ya, gak sopan ngusir Abang tingkat ganteng begini! Gak baik menolak rejeki."

Elle memutar matanya dan Daniel senyum. "Tapi kalau maksud lo cewek gue itu Fira, gak. Dia sahabat gue dan gue naksir orang lain."

"Yayaya ... seorang dokter spesialis anak yang Abang temui saat acara nikahan Kakaknya Mbak Fira."

"Huhuhu, gue terharu lo ingat cerita gue," Daniel sok dramatis dan Elle mendengus. Bertanya pada diri sendiri punya dosa apa di masa lalu dengan orang lain sampai harus mengenal lelaki ini. "Tapi serius, gue gak ada apa-apa sama Fira."

Terus kenapa penting sekali Elle harus tahu itu?

Hanya saja, Daniel bukannya memberikan Elle hasil foto kamera polaroid yang sejak tadi di ambil lelaki itu, dia malah membuatnya berfoto bersama.

"Kenang-kenangan kalau pas hari ulang tahun gue, malah rela buang waktu buat arca macam lo."

"Makasih loh," Elle berkata sarkas. "Saya tersanjung."

Daniel meresponnya dengan tawa.

Sea of Strangers ✔Where stories live. Discover now