12: Samudera

262 88 2
                                    

Kenyataanya, Elle tetap menangis bahkan sampai ia kembali ke parkiran mobil dan berniat pulang ke apartemen. Lalu sadar, kunci mobilnya tidak bersamanya dan saat hendak berbalik lelaki asing yang menatapnya lekat.

"Kuncimu."

Elle tidak mempertanyakan kenapa kuncinya ada bersama lelaki itu dan bukan bersama Daniel. "Terima kasih."

"Namaku Samudera," lelaki itu mengulurkan tangannya. "Butuh teman untuk bercerita?"

Elle tidak menyambut uluran tangan itu dan menatap lelaki di depannya. "Saya tidak mau berkenalan dengan orang asing."

Dia hanya tertawa dan Elle menghela napas lalu masuk ke dalam mobilnya. Hanya saja, jarinya menurunkan kaca mobilnya.

Oke, untuk pertama kalinya Elle menuruti rasa penasarannya.

"Mau masuk atau saya tinggal?"

Dari situlah Elle mengenal Samudera. Orang yang mengira jika Elle adalah orang yang cintanya bertepuk sebelah tangan dengan Daniel dan orang gila lainnya yang senang ke pasar kue subuh.

"Kamu dokter dan tahu bahaya tempat ini bukan?" tanya Elle yang membuat Samudera tertawa.

"Mati ya mati aja kali. Ngapain percaya sama rumor yang gak bisa dibuktikan validasinya?"

Elle merasa, Samudera menyuarakan jawaban yang biasa ia katakan jika Daniel sering mempertanyakan kenapa masih mau menemaninya ke pasar kue subuh. Pun juga mereka berdua punya kesamaan yang sama menyangkut kue yang mereka beli.

Kue pukis.

"Nama lengkapmu siapa sih?" Samudera terus mendesak untuk tahu nama lengkap Elle dan membuatnya menghela napas.

"Untuk apa tahu?"

"Gak fair. Kamu tahu nama lengkapku, aku gak tahu nama lengkapmu."

"Saya tidak bertanya, kamu sendiri yang mengatakannya."

Berakhir pipi Elle yang dicubit karena Samudera gemas dan Elle balas menarik pipi lelaki itu. Ia tidak terima jika di sini hanya salah satu pihak yang merasakan sakit.

Sea of Strangers ✔Where stories live. Discover now