"Bisa aja.. Btw, banyak amat bli PDLnya.." Celetukku

"Mumpung pulang, Neng. Lumayan juga. Murah. Ngirit atuh daripada beli disini" jawabnya

"Ooooh" gumamku sambil mengangguk

"Oleh-olehnya dimakan ya Neng, jangan sampe nggak dimakan.. Itu Mamahku lho yang buat." Katanya mengingatkan

"Seriusan Ki?" Tanyaku speechless

"Serius atuh Neng. Khusus buat Neng"

"Buat aku? Waah.. Sampein makasih ya sama Mamah kamu. Gimana salamku? Udah disampein belom?"

"Udah donk. Mamahku seneng banget pas aku cerita-cerita soal kamu" Katanya tersenyum lebar, masih memamerkan deretan giginya yang rapi

"Eh, kamu cerita apa aja?"

"Nanti juga kamu tau sendiri, yang jelas Mamahku seneng.. Aku masih punya sesuatu lagi buat kamu. Tapi ini buat kamu aja. Kalo yang lain memang dibuat khusus buat kamu tapi gapapa dibagiin. Tapi yang ini buat kamu ya" Katanya cepat

"Masih ada lagi? Apaan Ki? Tanyaku penasaran

Ia mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Masih terbungkus plastik ber zip-lock

"Apa lagi ini Ki?" tanyaku. Niat banget ini orang bawain oleh-oleh

"Dibuka atuh Neng. Semoga suka ya" katanya. Aku pun membuka plastik tersebut dan menemukan sebuah kaus berwarna pale yellow dari dalam tasnya. Kaus dengan gambar tokoh anime cewek dengan karakter lembut didepannya. Sejak kapan cowok lempeng ini suka tokoh anime? Apakah ada sisi misterius dalam dirinya yang tak mampu kutebak? Tanpa sengaja mataku tertuju pada merk dan website asli produsen kaos ini. Website yang kemudian (tak lama setelah ia pulang dari membawakan oleh-oleh) aku telusuri dan akhirnya aku menemukan kenyataan bahwa ini adalah kaos anime branded dengan harga yang cukup fantastis untuk selembar kaos.

"Makasih ya" Hanya itu yang keluar dari bibirku.

"Semoga muat ya Neng. Aku yang pilihin lho itu, udah ukuran paling kecil. Neng belum punya kaus warna itu kan" Katanya lagi. Senyum tidak penah lepas dari wajahnya. Kebiasaan yang akhirnya pelan-pelan menular kepadaku. Kebiasaan tersenyum. Kaus ini berukuran s. Tapi namanya juga kaus import, tetap rada kebesaran di badanku. Hehehe. Eh, tau dari mana dia kalo aku nggak punya kaus berwarna pale yellow? Lagian, harusnya tau begitu ia jadi mengerti kalo aku tidak suka warna kuning kan. Sekalipun kuning soft, tetap saja tidak suka.

"Neng suka kan?" tanyanya meyakinkan

"Iya, suka banget kok" Kataku cepat.

"Nanti sore dipakai yah, aku mau liat" katanya lagi

Aku hanya mengangguk. Iya kemudian berpamitan hendak pulang. Belum lama setelah ia pulang, Mbak Ira dan Kak Ani segera mendekat cepat. Insting keponya nggak hilang-hilang. Ahahaha..

"Cieeee, mbak Dian. Banyak dapat oleh-oleh. Dari Mamahnya Aa lagi" Mbak Ira menggoda

"Ih, mbak Ira nguping yaa??" Tanyaku berpura-pura cemberut. Ia hanya cengengesan..

"Boleh minta ndak?" Tanya kak Ani

"Nih, makan aja. Hiiiiii.... Ada guna-gunanya. Nanti kak Ani jadi suka lho sama Kiki" godaku..

"Husssshh.. Mbak Dian ini ada-ada aja. Nggak mungkin. Mukanya Aa Kiky aja polos gitu" mbak Ira menimpali.

Aku hanya tertawa geli melihat tingkah mereka.

********

Sorenya, sehabis mandi aku langsung mengenakan kaus yang diberikan oleh Kiki. Bodo amat belum dicuci. Kan dia yang minta aku mengenakannya sore ini. Eh, kenapa aku jadi menuruti keinginannya??

Tapi sayangnya Ia sepertinya tidak terlalu memperhatikan.

Ia memang datang ketoko Mama sore itu. Hanya singgah sebentar. Tidak membeli apapun, bahkan tidak menyapaku yang sedang membaca buku di depan toko sedikitpun. Hanya berbicara sebentar ke Mama yang sedang duduk di meja kasir. Saat ia pergi, dengan raut wajah sedikit kecewa karena tidak diperhatikan aku bertanya ke Mama apa yang Kiki katakan saat singgah tadi. Kata Mama, Kiki hanya pamit dan berkata bahwa ia sibuk.

Ya jelas aku kecewa. Ia yang menyuruhku mengenakan baju pemberiannya, tapi ia bahkan tidak sedikitpun berbicara bahkan tersenyum padaku. Aku bahkan sempat tidak mau mengenakan baju itu lagi.

Namun malamnya, saat aku sudah tertidur, sebuah pesan singkat masuk di HPku.

"Kamu cantik pakai baju itu"

Hanya pesan itu. Yang aku buka keesokan paginya.







From Earth to Heaven ( Mencintai Prajurit )Where stories live. Discover now