Ke mana kamu yang dulu genggamannya tak lepas? Ke mana binaran mata yang seperti dulu ketika kita tertawa lepas? Tidak ada lagi sedihku yang kamu hapus dengan tegas. Berkurang sudah kebiasaan berbincang denganmu di telepon sebelum tertidur pulas.
Aku kehilangan semuanya, bahkan sebelum kita putuskan.
Kamu memberi jarak seolah pertanda bahwa aku harus mempersiapkan diri. Bahwa perpisahan akan segera menghampiri. Kamu tidak lagi mengisi kekosongan, kita tidak lagi berjalan beriringan. Kamu menghilang bahkan sebelum perpisahan kita bicarakan.
Genggamanmu tak seerat dulu. Rindu pun tak lagi terdengar dari sambungan teleponmu. Kita berjarak, kisah kita tak lagi semanis dulu.
YOU ARE READING
KISAH USAI
Short StoryPerihal kecewa setelah percaya. Saling menyukai lalu saling melukai. Menjadi asing yang terpaksa saling. Kemudian kehilangan sebelum perpisahan. [TELAH DIROMBAK DAN DIPERBAIKI DARI VERSI SEBELUMNYA]
