24. Sayang

712 18 4
                                    

Author POV

"BUKK!" suara tendangan pintu terdengar nyaring. Ferrel dengan nafas membara dan mata memerah menahan emosi. Dipipinya terdapat goresan dan bagian lengan bajunya robek. Rahangnya mengeras melihat orang yang menjadi kekasihnya tak berdaya di lantai toilet yang basah dan dingin. Bianca cs bergidik ketakutan melihat raut dingin yang tajam menusuk menembus kulit

"Lo apain cewek gue...?" tanya Ferrel dengan nada datar dan pelan. Tetapi tajam dan menyiratkan emosi.

"Lo apaan cewek gue?!" kata Ferrel mulai mengeluarkan emosinya

"Ki-ki... Kita gak ngapa-ngapain ce--"

"BULLSHIT!!" Ferrel membopong Chealse dan menatap tajam mereka

"Lo semua, gue ingat muka kalian dan..  Lo, para cabe. Jangan coba-coba ganggu cewek gue dan gue lagi!" Ferrel berlalu pergi. Saat Chealse dalam gendongannya, ia baru merasa bahwa baju Chealse basah

"Kampret!" maki Ferrel sambil terus berjalan ke UKS. Pelajaran sudah dimulai tapi itu tak membuat Ferrel berhenti. Sesampainya di UKS, tidak ada petugas yang merawat. Ferrel mendesah geram, kenapa disaat ia membutuhkan adanya Suster di UKS, pasti selalu saja tidak ada. Lalu bagaimana Ferrel mengganti pakaian Chealse? Ferrel pusing 100 keliling gunung Everest.

"Akhss..." Ferrel membuka baju seragamnya dan meringis saat tau ada luka di lengannya yang cukup mengerikan. Baju seragam Ferrel ia taruh di atas tubuh Chealse dan memakaikan Chealse selimut.

Kriett....

Ferrel benar-benar berharap bahwa itu adalah suster yang sukarela menolong Chealse. Dan....

Gotchaa!

Itu suster yang terkejut setengah mati melihat Ferrel yang hanya mengenakan celana sekolahnya dan menampakkan tubuh 6 kotaknya.

"Sus, bisa tolong gantiin baju pacar saya?" tanya Ferrel langsung ke inti tanpa basa basi

"Y-ya. Silahkan tunggu diluar" Ferrel langsung keluar berharap Chealse akan segera diobati. Jantungnya memompa 2× lipat. Ia takut Chealse kenapa-napa. Ini semua salahnya, Ferrel pantas bertanggung jawab karna sudah berani mengambil resiko untuk menjadikan Chealse sebagai pacarnya. 20 menit kemudian, Suster keluar dan Ferrel bergegas berdiri

"Gimana keadaan pacar saya, Sus?"

"Baik-baik aja. Tapi sebelumnya, Chealse kenapa ya?"

"Ah. Ehm... Tadi, ya agak ada kecelakaan gitu" Suster mengangguk paham. Ferrel terpaksa berbohong untuk kali ini. Just This Moment!

"Chealse nya dibiarkan istirahat dulu. Saya permisi" sang Suster berlalu dan Ferrel beranjak masuk ke dalam UKS. Hati Ferrel sakit saat melihat Chealse tertidur lemah di atas bangkar. Ferrel juga memastikan serta menegaskan pada dirinya dan semua orang bahwa sekarang ia memang benar-benar mencintai Chealse.

Ferrel duduk disamping bangkar menggunakan bangku plastik. Ferrel melihat dahi Chealse di tutup menggunakan hantsaplast. Ferrel terus melihat wajah Chealse yang bisa dikatakan sempurna tampa cacat sedikitpun.

Dia pintar
Dia cantik
Dia baik
Dia murah senyum

Apa ada yang kurang? Maka dari itu Ferrel merasa sangat beruntung mendapatkan Chealse. Dan karna itu juga, Ferrel harus memaksa Chealse jadi pacarnya, jika tidak, siap-diap saja Ferrel akan ditolak mentah-mentah oleh Chealse. Walaupun Ferrel termasuk kaya, terkenal, kaho basket, tampan tapi Chealse sama sekali tak tertarik hanya dengan penampilan.

Beredar berita, bahwa Chealse pernah pacaran dengan yang namanya Dirta atau biasa Chealse memanggilnya Ata. Ata orangnya sama persis dalam hal sifat dan karakter dengan Chealse, cuman Ata mengidap tumor di bagian kepalanya. Saat operasi, Ata dapat menjalaninya dengan baik. Saat sudah akhir operasi, masa penjahitan, Ata melemah dan meninggal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Perfect Strong GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang