Chealse POV
"Arghhhhhh!" aku menggeram. Aku menggaruk kepalaku yang sama sekali tidak gatal. Bagaimana mungkin Ferrel tak membalas pesanku sama sekali? Bahkan ia tak membacanya! Baiklah, katakanlah aku gila! Ya, aku gila sekarang!
Aku pun punya beberapa pertanyaan yang tak bisa kujawab bahkan ini lebih susah dari pada MTK atau Kimia!
1. Kenapa aku mengkhawatirkannya?
2. Apa benar ini rasa khawatir? Atau bukan?
3. Kalaupun benar itu khawatir, seharusnya apa peduliku?
Dan....
4. Apakah aku mencintainya?
Aku menggeleng tegas dan berpura-pura tak peduli dan meletakkan hp diatas meja belajar. Aku jalan dan sengaja BERPURA-PURA menyibukkan diri. Tapi, tak sampai 5 menit aku sudah kembali pada meja belajar untuk mengecek notifikasi itu!
Apakah benar aku menyukainya??
Oke. Aku menyimpulkan
I dont like him!
I dont love him!Otakku berkata begitu tapi hatiku menolaknya tegas! Aku berdecak kesal, bingung yang ku rasakan! Aku memutuskan menunggu balasan dari Ferrel
1 menit
2 menit
5 menit
10 menit
20 menit
30 menit
Lagi-lagi aku berdecak kesal, sebal dan yaa.... Lain-lain. Banyak pertanyaan yang aku pikirkan dan banyak rasa yang aku rasakan dalam hati.
Ting!
Cepat-cepat aku membuka notifikasi itu dan... Ternyata itu dari Ferrel! Aku hampir saja jingkrak-jingkrak kegirangan kalau saja tidak mengingat harus cepat-cepat membalas pesannya
L. Ferrel W
Sorry
Untuk?
Ya, sorry aja gitu untuk kemarin
Iya, kan kemarin kita udah bahas di atap sekolah😁
Kangen ya?Hahh??
Ge-er amet sih! Kangen dari mananya coba!Owwh.... Kamu kangen.
OTW!Hahh? Otw kemanaa??
Ferrel!
Heii! Otw kemanaa?
Ping!
Ping!
Ping!
FERREL IH!Aku berdecak sebal saat Ferrel lagi-lagi tidak membalas pesanku. Tapi, saat pikiranku berkata bahwa Ferrel akan kemari, aku senyum-senyum gak jelas
Chealse! Wake up! Wake up! Wake up! You dont loke him, right? You dont love him right?
YOU ARE READING
My Perfect Strong Girl
RomanceDisaat semua terasa senang, hal itu hilang. Disaat semua terasa sedih, kesenangan itu datang lagi. Itulah yang dialami oleh Chealse, terus bergulir sampai batinnya terguncang hebat. Dan, orang terakhir yang menceriakan hidupnya ialah... Alvero da...