14. Pertolongan

540 14 0
                                    

Author POV

"Please.. Le... Pa... Sin" Chealse pingsan setelahnya, Hugo tetap mencumbunya, ia merobek baju Chealse sampai dalamannya keliatan

"Waowww" 1 cm lagi Hugo mencium seluruh tubuh Chealse, pintu didobrak dan menampakan Ferrel dengan wajah luka-luka

"Wah, ternyata ada pacarnya yah, gak heran" Hugo berdiri dan mengancingi kancing bajunya yang tadi dibuka. Ferrel yang melihat Chealse dalan keadaan tak baik, emosinya tersulut.

"Dasar kau bajingan bangsat! Mati kau!" Ia membabi buta Hugo sampai sekarat dalam waktu kurang dari 30 menit. Ferrel menggendong Chealse dan mencium keningnya

"You okey now" Ferrel masuk dalam mobil dan langsung membawanya ke rumah Chealse. Sebelum jalan, Ferrel melihat baju Chealse yang sudah tak layak, ia melepaskan seragamnya dan menutupi badan Chealse. Ia melajukan secepat mungkin ke rumah Chealse. Hari sudah malam, jam 6 lewat. Didepan rumah Chealse udah ada Bibi yang nungguin.

"Den, bajunya mana?" tanya Bibi saat melihat Ferrel tak memakai sehelai benangpun. Ehh... Pakai celana kok😅

"Udah, gak penting. Kamar Chealse dimana?"

"Diatas Den"

"Yaudah, saya ijin ke atas, tolong siapin kompres sama air putih ya Bi"

"Eh, iya Den. Nanti Bibi anterin keatas" Ferrel cepat-cepat naik keatas kamar Chealse. Dia membaringkan Chealse dan memakaikan selimut. Ia mengambil kembali bajunya dan dipakai tapi tidak dikancing.

"Maaf" kata Ferrel. Dia mengelus rambut Chealse halus. Bibi dateng bawa air putih sama baskom isi air hangat

"Aduh Den, itu mukanya harus diobati" saran Bibi. Ferrel mengambil barang yang disuruh tadi.

"Gak apa-apa Bi. Bi, boleh minta tolong gak? Baju Chealse tadi robek. Bisa tolong gantiin?" mungkin Bibi gak ngerti apa-apa jadinya ia langsubg mengambil baju ganti dan Ferrel keluar. Ferrel mengancing bajunya. Ferrel meringis, punggungnya tadi terpukul kayu walaupun gak kena banget karna ia sempat menghindar, bahkan bajunya juga kotor. Saat Bibi keluar, cepat-cepat Ferrel masuk. Ferrel menarik kursi belajar Chealse, ia mengompres Chealse, walaupun tidak sakit, tapi tak apalah supaya lebih enakan.

1 jam kemudian, Chealse bangun. Dia langsung duduk. Dia liat Ferrel yang benar-benar berantakan dan luka-luka. Chealse mencoba meredam dulu kepentingannya untuk menangisi semua yang telah terjadi

"Kenapa?" tanya Chealse sambil menyentuh luka-luka yang udah mengering

"Nanti infeksi loh" lanjut Chealse. Ferrel terperangah, ia tau betul Chealse pasti ingat kejadian tadi. Kenapa bisa biasa aja?

"Kamu... Gak amnesia kan?" tanya Ferrel memastikan

"Ya nggak lah, ini kenapa?" Chealse menurunkan kakinya menjadi bergelantungan, ia melihat ada kompresan diatas nakas, ia langsung mengambilnya, memerasnya dan membersihkan luka Ferrel

"Aku tau kamu ingat" kata Ferrel

"Iya.." suara Chealse bergetar

"A... Aku tau.... Kam..u kesini buat mutusin aku karna udah tau itu kejadian......." Chealse terisak "kamu baik kayak gini karna kasian kan liat aku lemah gini?!" Chealse menangis, bahunya bergetar. Ferrel tersenyum simpul. Dia mengambil kain yang masih dipegang Chealse lalu menaruhnya kembali kedalam baskom. Ferrel berdiri dan memeluk Chealse, Chealse membalas memeluknya

"Kamu apa-apaan sih. Aku pacaran sama kamu, karna aku percaya" Ferrel mengelus rambut belakang Chealse

"Ta...tapi, ak..u tau.. Mahkota itu, yang diinginkan para lelaki..... Hilang...." Chealse terisak semakin keras

"Ssttt....." Ferrel berlutut dan memegang kedua bahu Chealse

"Yang bilang hilang siapa? Aku nyariin kamu, sedikit aja pasti terlambat" Chealse menatap Ferrel

"Lo boong" Chealse menghapus air matanya kasar

"Kok pakai lo-gue lagi sih?" kekeh Ferrel. Dia memeluk Chealse lagi

"Kamu boong" ulang Chealse

"Nggak.... Percaya deh"

"Makasih" Chealse merasa seperti sesuatu. Ia senang, tapi seperti ada rasa lain yang mengganjal dihatinya

"Semuanya jelas sekarang. Kamu luka karna nolongin aku, right?" Ferrel mengangguk

"Just for you. Only you" bisa dibilang cepat, bahkan sangat cepat masalah dalam hubungan. Jika hubungannya terus berjalan, apakah masalah yang datang terus ada dan semakin rumit untuk diselesaikan? Semoga tidak. (Karna author juga malas cari pernasalahan😂😂 #kiddingcuyy😉)

"Sini, gue obatin dulu" Chealse berdiri dan agak oleng

"Eehh, udah duduk aja kalau gak mampu, biar aku yang ambil" Ferrel memegang pergelangan tangan Chealse

"Gue bisa" Chealse mengambil kotak P3K di laci meja TV.

"Gue lagi, gue lagi" keluh Ferrel

"Iya, iya" jawab Chealse. Ia tukaran tempat dengan Ferrel, katanya agar uudah mengobatinya. Ferrel duduk diatas kasur dan Chealse di kursi. Chealse mengobatinya benar-benar ahli

"Kamu jago ngobatin ya, mau jadi dokter?" tanya Ferrel

"Nggak, mungkin karna sering pegang obat-obatan" Ferrel mengangguk kecil. Tak lama kemudian, wajah Ferrel sudah bersih dan ada beberapa di pakai hantsaplast.

"Makasih"

"Sama-sama" Chealse menaruh lagi kotak P3K itu.

"Kamu kalau ada apa-apa jangan disimpen sendiri" kata Ferrel

"Iya"

"Kalau perlu bantuan aku siap jadi orang yang pertama buat nolongin kamu"

"Iya"

"Mulai besok aku selalu antar jemput kamu. Gak ada komentar. Demi keselamatan kamu juga"

"Iya"

"Baru aja sehari udah gini, gimana kalau selanjutnya gini terus? Lain kali kamu harus bateng aku terus kalau lagi diluar"

"Iya"

"Makanya ka-"

"Iyaaa"

"Kok iya terus sih?" protes Ferrel lagi

"Kamu bawel"

"Nah, gitu dong pakai aku-kamu. Kan enak jadinya"

"Iy-"

"Jangan bilang iya lagi, bosen aku dengernya"

"Oke" Ferrel terkekeh, begitu juga Chealse

"Yaudah, aku balik dulu. Udah malam. Ingat, besok aku jemput"

"Siap, bos" Chealse mengantar Ferrel sampai kedepan gerbang

"Hati-hati" Ferrel mengangguk. Ia melajukan mobilnya. Chealse, dia benar-benar merasakan sesuatu yang mengganjal dihatinya. Entah apa. Rasanya asing. Ia tak tau apa itu. Dan, ia juga baru menyadari bahwa tadi ia seperti orang yang takut kehilangan Ferrel. Chealse menggeleng

"Gak mungkin!" Chealse berkata tegas dan kembali masuk ke rumah. Chealse juga teramat sangat memohon agar Ferrel tak berbohong atas kata-katanya tadi.

---

Gimana part akhir² ini? Seru gak? Udah mau tamat lohhh

Gak, bercanda doang. Palingan cerita ini sampai dibawah 50 chapter. See you next chapter

Btw sorry for typo😂😅

Happy Reading Guys!😁😊

My Perfect Strong GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang