4. Mulai Mendekat

2.3K 72 9
                                    

***
Tapi, apalagi yang membuat hati berdesir selain pertemuan yang tidak disengaja?
-Tere Liye-
***

Seperti hari biasanya, Aby berangkat untuk mengajar ke sekolah. Dia tampak bersemangat karena ia akan mencapai target dalam hidupnya. Setelah sampai sekolah, ia ditegur oleh guru lainnya.

"Berseri-seri nampaknya Pak Aby, punya pacar ya?"

"Ah Pak Agus, enggak kok pak, saya sangat bersyukur saja bisa dapat pekerjaan mengajar di sekolah ini."

"Ah yang bener, rautnya kayak orang jatuh cinta lho Pak Aby."

"Jatuh cinta dengan pekerjaan saya ini pak."

Mereka pun tertawa bersama.

Lalu mereka bergegas menuju kantor. Sepanjang jalan Aby disapa oleh siswi yang genit padanya. Bahkan Pak Agus yang tidak pernah disapa oleh muridnya pun kini disapa oleh muridnya. Mengherankan. Batin Pak Agus.

"Wah Pak Aby ternyata memiliki pengaruh yang besar sekali di sekolah ini ya, dekat sama murid-muridnya."

"Ya begitulah pak, anak-anak ini kan tidak hanya guru yang dibutuhkan namun orangtua jadi ya kita harus dekat dengan murid layaknya anak yang dekat dengan orangtuanya. Eh malah saya menggurui, maaf pak."

"Kata-katamu benar Pak, tidak masalah bagi saya. Karena kita sebagai guru juga masih saling belajar. Belajar dari orang lain."

Setelah sampai kantor, Aby meletakkan tasnya. Lalu dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah itu berdoa yang di pimpin oleh Kepala Sekolah. Kemudian, diadakan rapat pembinaan guru sebelum memulai pelajaran.

08.30
Rapat telah selesai, Aby pergi menuju perpustakaan. Setelah ini dia belum saatnya mengajar, jadi dia ingin melakukan muraja'ah (mengulang hafalan Al - Qur'an). Dia memilih tempat perpustakaan. Jika tidak digunakan oleh para siswa, keadaan perpustakaan sangat tenang dan nyaman karena ada AC-nya.

Jarak antara kantor guru dan perpustakaan cukup dekat. Tidak ada murid yang berkeliaran karena memang ini adalah waktunya pelajaran dimulai. Lalu, Aby mulai membaca ayat Al-Qur'an. Dari satu halaman berangsur-angsur jadi setengah juz. Kemudian selesai sudah 1 juz. Lalu lanjut ke juz berikutnya. Terus berulang sampai 3 juz. Selesai sudah.

10.30
Tak terasa 2 jam sudah Aby menyelesaikan murajaah nya.
Kemudian Aby ditegur oleh penjaga perpus. Yaitu Bu Eva.

"Pak Aby, datanya sudah selesai?"

"Data apa ya, Bu?"

"Data DAPODIK sama GTK pak, sudah dilengkapi?"

"Wah iya e belum bu."

"Minggu ini harus selesai lho pak."

"Iya bu, nanti tak selesaikannya, terima kasih sudah mengingatkan." Sambil tersenyum

"Wah gak salah ini murid-muridnya pada deket, ganteng banget kalau lagi senyum."

"Bu Eva juga cantik lho bu."

Mereka pun tertawa bersama.

Kemudian terlintas keinginan melamar Bella minggu depan. Pikirnya ia harus menyelesaikan masalahnya dalam mengisi data DAPODIK dan GTK terlebih dahulu. Karena mengisi data itu tidak sehari lalu selesai namun butuh berminggu-minggu karena menunggu di konfirmasi juga dari pusat. Lalu Aby mengurungkan niatnya yang ingin melamar Bella. Menurutnya ia terlalu tergesa-gesa untuk melamarnya, Aby juga belum sepenuhnya mengenal Bella, lalu ia mengambil ponselnya, kemudian dia menghubungi Bella untuk mengundur waktu melamarnya. Bella pun mengerti dan menyetujuinya. Kemudian Bella mengajak makan bersama dirumahnya nanti malam sekaligus mengenalkan kepada orangtuanya. Aby menyetujuinya.

°•°•°•°•°

19.00
Setelah sholat Isya', Aby pergi menuju rumahnya Bella. Sebenarnya ia tidak mengetahui rumahnya karena beda kota. Namun, teknologi sekarang sudah semakin canggih. Adanya fitur share lokasi pada WhatsApp memudahkannya untuk menemukan rumah Bella. Sesampainya di rumah Bella, Aby sudah disambut oleh bapaknya sebagai pengasuh pondok yang Aby tempati dulu.

"Wah ini nak Aby, ya? Sudah berapa lama kita tidak bertemu?"

"Wah Gus Alif, bagaimana kabarnya?" Sambil mencium tangan bapaknya Bella.

"Baik nak, Bella sering sekali bercerita tentang dirimu. Sebetulnya aku pun sudah tau dirimu ini siapa namun aku berpura-pura tak tahu saja, hahaha"

Mereka pun tertawa.

"Ah Abi ini main curang sama Bella, masuk dulu yuk Aby." Ucap Bella

"Oh iya iya" Ucap Aby

Kemudian mereka pun saling bertukar cerita semasa di pondok dulu. Meskipun di pondok Aby tidak dekat dengan Bella, begitu pun sebaliknya. Namun dengan izin Allah mereka telah di dekatkan. Bukan hal yang mustahil bagi Allah untuk menggerakkan hati hamba-hambanya. Karena Allah lah yang memegang hati manusia, Allah juga yang dapat membolak-balik kan hati manusia.

Hubungan Bella dan Aby kini kian dekat. Bella pun sudah berharap pada Aby. Begitupun sebaliknya. Namun, mengapa Aby masih menunda untuk melamarnya? Karena masalah data itu? Bukan kah sambil di kerjakan juga bisa? Entahlah. Mungkin ada skenario lain dari Sang Maha Pencipta. Aby mengikuti kata hatinya saja. Kalau memang belum saatnya maka tidak dilakukannya, ia takut nanti ada kesalahan jika ia tergesa-gesa. Perlahan-lahan saja sambil mengenal Bella lebih dalam.






-Bersambung...

Aku semangat menulis cerita jika kalian juga menyemangatiku dalam membuat cerita ini loh, Readers!
Jadi aku sangat membutuhkan saran dan kritik serta yang paling penting adalah vote dan komen dari kalian. Kutunggu ya!
-Author



KAU BUKAN SEKEDAR JAWABANWhere stories live. Discover now