Part 3

79 16 0
                                    

Tedja's Hotel – Jakarta Indonesia

Tepatnya hari ini pesta ulang tahun Tedja Group digelar. Suasana ballroom tampak ramai dengan tamu undangan dari berbagai belahan negara. Edwin Tedja selaku pimpinan Tedja Group tampak menyambut para tamu hari ini dengan gurat wajahnya yang tampan bahkan di usianya yang sudah tidak muda lagi. Beberapa mobil mewah berhenti di depan hotel yang digelar red carpet dengan tali pembatas di pinggir disertai dengan bodyguards yang berjejer dengan pin Tj. Karena pesta ini dibuka untuk umum jadi tidak heran jika banyak wartawan yang ingin mengabadikan momen tersebut untuk dimuat dalam laman berita maupun media televisi.

Sebuah mobil Rolls Royce hitam metalic dengan Plat J 41 A berhenti di depan hotel. Dengan sigap bodyguard yang berjaga membukakan pintu. Turunlah Kanaya Janitra dan Ganendra Janitra yang tampak serasi dengan mengenakan setelah dari Janitra Attire. Di belakangnya, berhenti mobil porsche black metalic yang ternyata dikendarai oleh Galvanendra Janitra. Keluarga yang sangat harmonis bukan? Tapi sepertinya banyak berspekulasi terkait dengan raut wajah yang ditampilkan Galvanendra Janitra kali ini terlampaui dingin dan menyeramkan, seperti suasana hatinya sedang buruk.

Pasangan tersebut masuk ke dalam ballroom diikuti oleh putranya dan diiringi dengan kilatan lampu blitz yang menyorot kepada keluarga tersebut. Keluarga Janitra masih menjadi trending topic karena kemarin Janitra Attire yang berpartisipasi di acara Paris Fashion Week. Ketiganya bersalaman dengan Edwin Tedja. Kali ini, Ganendra Janitra berpelukan singkat dengan sahabat karibnya, Edwin Tedja.

"Congratulations ya bro," ucap Ganendra yang dibalas dengan senang hati oleh Edwin Tedja.

"Thanks, semua ini berkat kalian juga," Edwin benar – benar berterima kasih dengan keluarga Janitra atas semua hal yang telah dilakukan, hingga ia merasa sangat terharu dengan kehadiran kedua sahabatnya disini. Pandangannya beralih kepada Galvanendra, "Nendra, makasih juga ya udah mau datang."

Galva tersenyum menyalami Edwin dan mencium tangan Edwin, tata krama seorang Janitra jangan diragukan lagi. "Di mana Mahes om, kenapa engga ada disini?"

Edwin tertawa pelan menanggapi, "Mahes nanti bakal nyusul karena sedikit ada kejutan di pesta ini nanti, jadi dia lagi persiapan sepertinya." Galva mengangguk memahami lalu pandangannya beralih ke penjuru ballroom mencari keberadaan temannya. Ketemu.

"Nendra kesana dulu ya om, mau ke Arkan," ucap Galva diangguki oleh ketiga orang lainnya yang di sana. Langkahnya pelan, dan ia sekarang sedikit menjadi sorotan dengan kemeja putih yang kancingnya dibuka bagian atas dipadukan dengan setelan blazer dan pants dari Janitra Attire yang pas membingkai tubuhnya yang atletis, tidak lupa sepatu dari Dior yang membungkus kakinya, dan tatanan rambut membuat Galva menjadi terkesan seksi.

"Woy, brother," panggil Arkan melambaikan tangannya ke arah Galva. Di sampingnya, sekarang ada Angel yang tampah memakan pastry kesukaannya. Mumpung gratis, habiskan!

"Kenapa?" tanya Galva datarnya minta ampun membuat Arka lagi – lagi mendengus sebal.

"Kenapa – kenapa, lo yang kenapa muka serem begini dibawa ke pesta," sungut Arkan tidak dihiraukan oleh Galva yang menoleh sekeliling dan mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan yang membawakan minuman malam ini. Galva mengambilnya, "gila banyak cewe cantik disini, engga rugi gue dateng kesini," Arkan kini sedang melanjutkan celotehannya. "Pesta semeriah ini kalo kita engga lengkap, sama aja ya?" celetuk Arkan tiba – tiba dan berhasil membuat Galvanendra dan Angelica menampilkan raut muka yang tidak terbaca.

"Eh itu kan.." gumam Angel ketika mengedarkan pandangannya dan berhenti tepat pada salah satu orang yang berseragam khas pelayanan sedang membawa minuman itu. "Natasha!!" panggil Angel membuat Natasha menoleh kaget. Bodohnya dia, rutuk Natasha dalam hati.

ShavannaWhere stories live. Discover now