Part 11 | Wedding Day

137K 5.7K 28
                                    

[Edisi revisi, 5 Mei '21]

ʜᴇ'ꜱ ᴍʏ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ

Setelah hari yang mendebarkan untuk meminta restu dari Reyna selaku ibu kandung Ayra, pertemuan seluruh keluarga besar dari kedua belah pihak, dan segala macam persiapan. Akhirnya hari ini, hari yang mereka tunggu-tunggu pun tiba.

"Ya ampun, Ay! Aku tidak menyangka kamu akan segera menikah! Dengan Kak Allard pula! Huaaa! Aku jadi iri," seru Alana heboh saat Ayra selesai make up.

"Sudah, jangan iri. Kalau kamu mau, kita bisa menikah bareng mereka, kok," ujar Axel yang tiba-tiba muncul, lalu memeluk pinggang Alana dari samping.

Hanya Axel dan Alana saja yang diundang ke acara pernikahan Allard dan Ayra sebagai teman sekolah, karena acara ini tertutup dan dirahasiakan dari pihak sekolah, hanya ada keluarga besar dan kerabat dekat saja.

"Benarkah?" tanya Alana antusias, belum menyadari siapa lawan bicaranya.

"Tentu saja!" jawab Axel semangat, ia mengira Alana benar-benar akan melakukannya. Jika iya, maka dengan senang hati ia akan sedikit mengacaukan acara pernikahan Allard dan Ayra, walaupun nyawanya-lah yang menjadi taruhan.

"Baiklah, ayo kita menika...ah?" seru Alana semangat, namun seakan menyadari sesuatu, suaranya langsung memelan. Ayra hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah temannya, sedangkan Axel sudah berbinar mendengar Alana mengajaknya menikah.

"Tunggu," lanjut Alana, lalu menoleh kearah Axel yang sudah tersenyum lebar, "Apa yang Kakak lakukan di sini?!" seru Alana tepat didepan wajah Axel.

"Menikahimu," jawab Axel senang, lalu dengan cepat menggendong Alana bridal style, keluar ruangan Ayra.

"Hey! Turunkan aku!" teriak Alana. "Ayra! Tolong aku! Aku diculik orang mesum! Ayra!"

Ayra terkekeh geli melihat pasangan unik itu. Meskipun mereka selalu membuat keributan karena Alana yang sudah tidak lagi menyukai Axel, tapi mereka benar-benar pasangan yang serasi.

"Sayang," panggil Reyna lembut namun terkesan lemah. Entah apa yang terjadi, baru kemarin Ayra merasa bahagia karena ibunya mulai pulih, tapi sekarang, keadaan ibunya seakan kembali seperti sebelumnya.

"Ibu? Apa tidak apa-apa datang ke sini?" tanya Ayra cemas.

"Tidak apa-apa, jangan khawatirkan ibu. Ibu sangat senang melihatmu akhirnya memakai gaun pernikahan," ujar Reyna lemah.

'Tidak apa-apa jika ibu tidak bisa melihat cucu ibu lahir ke dunia. Tapi, setidaknya ibu bisa melihat putri ibu menikah, itu sudah cukup untuk membuat ibu tenang di sana,' batin Reyna sendu.

"Hai, Sayang!" panggil Lily—mommy Allard, senang.

"Hai, Kak," sapa Keyra datar, yah dia memang gadis yang sangat cuek dan dingin, hampir persis seperti kakaknya.

"Hai, Mom, Keyra," balas Ayra, masih kaku untuk memanggilnya dengan sebutan 'Mom'.

"Hai, besan," sapa Lily pada Reyna dengan semangat anak muda, lalu memeluk tubuh lemah wanita itu.

"Hai juga besan," balas Reyna pelan, mencoba terlihat tetap senang.

"Ugh, akhirnya kamulah yang menikah dengan Allard. Mom jadi lega Allard mendapatkan wanita sebaik dirimu," ujar Lily senang, setelah melepas pelukannya.

"Em, ya itu karena Kak Allard kasih-"

"Shhtt..., tidak ada namanya karena rasa kasihan, atau apalah itu. Kalian menikah dengan didasari cinta, iya kan?" potong Lily tidak suka jika Ayra mengungkit hal itu. Sebelum Allard melamar Ayra, dia sudah menceritakan semuanya pada sang ibu. Termasuk akal bulusnya yang mengancam Ayra dengan dalih peraturan sekolah.

He's My Husband [ REPUBLISH ]Where stories live. Discover now