Part 9 | I Love You, Mine

153K 6.2K 102
                                    

[Edisi revisi, 5 Mei '21]

ʜᴇ'ꜱ ᴍʏ ʜᴜꜱʙᴀɴᴅ

Sejak kejadian itu, Allard lebih sering tersenyum. Ia selalu merasa bahagia saat mengingat kepasrahan gadis pujaannya. Tak lama lagi, Ayra akan menjadi miliknya, menjadi istri seorang Allard Chaiden Walter, menjadi Ny.Walter selanjutnya. Betapa indahnya hidup.

"Hey!" seru Axel seraya menepuk pundak sahabatnya dengan sangat keras, membuat sang empu menatapnya tajam.

Sekarang mereka sedang berada di rooftop sekolah. Menikmati semilir angin yang selalu menyejukkan. Dan tempat yang sangat tepat untuk menjernihkan pikiran.

"Kulihat akhir-akhir ini kau sering tersenyum. Apakah terjadi sesuatu?" tanya Axel ingin tahu, sambil menaik turunkan alisnya menggoda sang sahabat yang sangat jarang sekali tersenyum, tapi sekarang lihatlah. Sahabatnya itu sudah sebelas dua belas dengan penghuni rumah sakit jiwa.

"Tidak ada apa-apa," jawab Allard, berbohong tentu saja.

"Cih! Kau kira aku baru berteman denganmu kemarin sore, ha?!" seru Axel tidak terima persahabatannya diremehkan seperti ini. Apalagi orang itu sahabatnya sendiri!

"Aku tahu kau bohong. Tidak mungkin seorang Allard Chaiden Walter yang sangat dingin berubah menjadi seperti orang gila!" ujarnya sedikit emosi juga lama-lama menghadapi sahabatnya ini. "Ah, ya aku tahu! Pasti ini karena gadis itu, 'kan? Pasti kau sudah berhasil mengikatnya, kan?"

Allard hanya diam, percuma saja dia menyangkal, Axel pasti mengetahuinya. Melihat Allard yang terdiam, Axel spontan langsung tertawa terbahak-bahak seraya memukul-mukul punggung Allard.

"Ahahahahaha! Tebakanku memang selalu benar! Astaga, aku tidak menyangka bisa secepat ini. Aku bangga padamu, dude!" Axel tertawa puas, apalagi saat melihat kepasrahan sahabatnya. "Jadi, kapan kau akan menikahinya?" tanyanya, setelah puas tertawa. Tapi, Allard hanya menatapnya tanpa ada niatan untuk menjawab.

"Kau pasti akan menikahinya, kan? Itu rencanamu," tebak Axel tepat sasaran.

"Dari mana kau tahu?" tanya Allard seraya menaikkan sebelah alis tebalnya.

Axel kembali tertawa remeh, "Kau mudah sekali ditebak, dude!" Dan kembali tertawa puas.

Tapi, di sela tawanya, Axel mendengar pintu yang terbuka. Axel pun mengintip, melihat siapa yang datang. Lalu, muncullah seorang gadis yang diikuti gadis lainnya. Tatapan Axel langsung berbinar saat mengetahui siapa gadis itu. Mereka adalah Ayra dan Alana. Dan mereka tidak tahu jika di tempat itu juga ada Axel dan Allard.

"Hey, Al. Bukankah itu gadismu?" bisik Axel seraya menepuk pundak Allard, sedangkan dia masih pada posisi mengintip.

Allard yang mendengar Axel menyebutkan gadisnya, dia pun langsung ikut mengintip diatas Axel. Lihat! Bahkan lelaki dingin itu bersikap bodoh hanya karena sang gadis pujaan. Ah, gadis itu bukan lagi gadisnya. Tapi, sudah menjadi calon istrinya.

Yap! Allard melihat gadisnya bersama seorang gadis yang kemarin ditempeli oleh Axel, siapa lagi jika bukan Alana. Sungguh malang nasib gadis itu mendapatkan pria brengsek seperti Axel.

Belum menyadari keberadaan orang lain selain mereka di tempat itu, Ayra dan Alana berjalan santai menuju tempat yang teduh, lalu mereka berbaring di sana dengan memejamkan mata.

"Ay, ternyata kamu pintar memilih tempat, ya," puji Alana seraya menikmati semilir angin yang berhembus lembut menerpa wajahnya cantiknya.

"Hmm," gumam Ayra ogah-ogahan, lalu dengan cepat dia pun terlelap. Dia sangat mengantuk!

He's My Husband [ REPUBLISH ]Where stories live. Discover now