Chapter 7: Perfect VS Girls Front

Mulai dari awal
                                    

"Lalu? Siapa yang akan Jimin oppa bawa?" Jennie bertanya antusisas, sementara Yerim menjawab dengan pundak yang bergerak naik.

Seungwan dan Sooyoung melirik satu sama lain, sebelum akhirnya pandangan jatuh pada Seulgi. Diikuti dengan Eunbi, Jennie serta Yerim yang melihat Seulgi dengan tatapan menyelidik.

"Ke--kenapa kalian melihatku seperti itu? Bukan aku. Jimin tidak mengajakku."

Eunbi menaikkan alis. "Benarkah? Kupikir Eonni yang diajak."

"Kamu, Jen?" Tanya Sooyoung pada Jennie, dan dihadiahi tatapan sarkas.

"Kalau aku, aku nggak akan tanya tadi. Lagipula aku sekarang sudah tidak suka Jimin oppa."

Yerim mendengus, "Ya, Eonnie sekarang suka Namjoon oppa." dan setelahnya pembicaraan mereka beralih ke Jennie dan Namjoon. 

Seulgi ingat pembicaraan mereka minggu lalu, yang di kamar Jimin. 

"Resikonya, jari manis noona bisa terisi dan terikat denganku seumur hidup."

Saat Seulgi keluar dari kamar Jimin, dia baru paham maksudnya jari manisnya terisi. Ya, cincin dan menikah. Seulgi sempat menatap kamar Jimin sebentar sebelum akhirnya memutuskan turun. Seandainya dia waktu itu membuka pintu kamar Jimin dan berkata bahwa dia tidak papa jika harus terikat dengannya seumur hidup, mungkin tidak seperti ini.

Mengingat perkataan Jennie senin lalu, dia juga tidak keberatan jika ada orang di rumah biru yang menyukainya karena dia tahu sifat masing-masing orang di dalamnya. Namun, jika dia harus memilih maka dia akan memilih Jimin sebagai kandidat pertama. Dia sudah kenal Jimin 11 tahun. Dari ketika Jimin pindah ke rumah biru dengan status fresh graduate yang ingin mencari kerja di Seoul. Park Jimin yang masih berusia 22 tahun, dengan bahasanya yang masih satoori. Park Jimin yang ternyata sempat akselerasi dua kali, sehingga diusianya yang ke 22 sudah dapat lulus kuliah dan sudah pergi wajib militer.

Seulgi ingat hari itu, saat Jimin berangkat untuk test sebagai pegawai intern di perusahaannya sekarang. Dengan menggunakan baju putih milik ayah Seulgi, celana hitam kedodoran milik ayah Jimin dan sepatu pantovel yang mereka cari di pasar bersama, Jimin berangkat test. Seulgi juga ingat semalam sebelum pengumuman, Jimin akan menghabiskan waktu di ayunan luar rumah karena dia tidak bisa tidur, dan Seulgi akan menemaninya sampai akhirnya mereka tidur berdua di ayunan. Yerim si anak SMA sempat memotret kejadian itu, dan menempelkannya di kulkas. Entah dimana foto itu sekarang Seulgi tidak ingat. 

Seulgi juga ingat saat Jimin lulus pengumuman, dia berteriak di halaman belakang dan mengelilingi halaman belakang 5 kali, sebelum akhirnya setelah melihat Seulgi, dia memeluk Seulgi erat dan lagi-lagi Yerim memotret itu, dan entah dimana foto yang ditempelkan di televisi waktu itu. Ya, Yerim suka menempel foto di mana-mana. 

Banyak kenangan yang dia punya dengan Jimin. 11 tahun tetapi hubungan mereka hanya sebatas teman. Seulgi juga tidak mungkin meminta lebih, sementara sang pria tidak ada kemajuan. Dia bukan perempuan yang suka memaksa, tapi Seulgi tahu bahwa Jimin suka padanya, dan begitu pula sebaliknya. Hanya saja, bagi Seulgi, dia tidak bisa melakukan emansipasi wanita dalam hubungan percintaan. Dia akan menunggu hingga sang pria melakukan pergerakan lebih dahulu, lalu--Seulgi menghela napas. Itu lah sebabnya mereka tidak ada yang bergerak. Tidak ada yang mau mengakui perasaan masing-masing. Seulgi akhirnya bangun dari kasurnya, memutuskan untuk mengambil air di dapur. Rasanya haus memikirkan masa depan. 

Seulgi melirik jam dinding di ruang tengah, lampu ruangan yang remang-remang membuat Seulgi menyipitkan mata. Rupanya sudah jam 12. Sesudah mengambil air, dan meletakkan Jar air di lemari es,  mata Seulgi yang sipit kembali menyipit. Dia kesal karena ada yang tidak menutup gorden di  jendela kaca transparan di ruang makan. Perjanjiannya adalah semua gorden di jendela akan ditutup oleh siapapun yang pulang terakhir. Siapa yang pulang terakhir hari ini? Seulgi berjalan menuju jendela ruang makan, berniat menutup gorden, tetapi dia melihat sosok yang dia kenal duduk di ayunan dan memegang sesuatu di tangannya.  

Roommate ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang