44. Demi Kebaikkan Pt. 3

Beginne am Anfang
                                    

"Xiu Lian, Yatou. Lihat siapa yang Zhen bawa ini..", Ujar Kaisar Yun Zhao melangkah menuju ke kolam dimana dua wanita itu tengah duduk ditemani beberapa dayang disekitarnya.

Dibelakang Kaisar Yun Zhao yang berjalan mengikutinya ada Panglima Yu yang terlihat binggung dan tidak mengerti kenapa Kaisar membawanya ke kediaman Cao juga dua wanita dihadapannya saat ini,

Dua wanita itu sama-sama berbalik badan, sama-sama melontarkan senyuman yang berbeda dimana Xiu Lian tersenyum dengan begitu berseri dan Yatou hanya tersenyum tipis. Mungkin Yatou berpikir jika yang dibawa oleh Kaisar Yun Zhao adalah sang adik, pria yang dicintainya, pria yang menjadi pemilik dari anak dalam kandungannya, pria yang di anggap sebagai langitnya.

Kelopak bunga pohon persik yang berguguran dan terlihat indah tidak membuat Yatou senang juga, apa yang diinginkan hatinya sangat jelas hanya satu dan dia tidak ingin mengakui hal itu meskipun harus.

"Salam hormat Bixia..", Ujar Xiu Lian diikuti Yatou yang sama-sama membungkukkan badan sedikit memberi hormat pada pria yang berstatus kaisar dihadapan mereka saat ini.

Sementara pria itu hanya tersenyum dan meraih tangan permaisuri-nya hingga wanita itu tertarik kearahnya, menoleh dan berkata : "Yatou, Ini Panglima Yu yang Zhen bicarakan kemarin..", Ujar Kaisar Yun Zhao bersemangat dengan tangan satunya menarik-narik lengan Panglima Yu dan membuatnya berdiri dihadapan Yatou.

Yu Zheng terlihat kikuk didepan Yatou yang tersenyum sekaligus memberi hormat pada pria itu, hal pertama yang ada dibenak Panglima Yu ketika melihat Yatou adalah 'Cantik' dan yang kedua 'Idaman' tapi melihat perutnya yang membesar hati Panglima Yu sedikit kecewa.

Ah, apa dia sedang mengandung? Hanya itu yang ada dipikirannya saat ini,

"Bixia, Ikut Chenqie sebentar..", Ujar Xiu Lian menarik pergi pria yang tengah mengandeng tangannya itu menjauh ke lorong yang berjarak cukup jauh dari kolam.

Sementara itu,

"Changseng, jangan berpikir untuk pergi lagi. Aku mohon, aku tidak ingin melihatmu terluka lagi. Memang benar aku tidak tau kenapa para prajurit istana itu mengejarmu tapi satu hal yang ku tau, aku tidak bisa melihatmu terluka..", Ujar Yan'er, gadis dengan wajah yang putih bersih, mata bulat, alis yang rapi dan tebal, hidung mancung dan bibir yang menawan.

Changseng, Pria itu sama sekali tidak bergeming. Tatapannya kosong dalam posisi duduknya dikursi kecil dari kayu yang ada ditengah-tengah halaman sebuah gubuk, saat ini pikirannya hanya memikirkan satu hal atau lebih tepatnya satu orang. Orang yang dicintainya, orang yang bisa membuatnya menjadi seperti pengecut sekarang, orang yang ingin sekali dia peluk dan lindungi.

"Yan'er! Apa yang kau katakan? Dia tidak bisa selamanya tinggal disini, dia itu--",

"Tuan Song, Saya mohon ijinkan saya tinggal sebentar lagi disini. Jika kondisi sudah lebih membaik, saya pasti akan pergi dari sini..", Ujar Changseng beranjak bangun dari duduknya dan berbalik untuk berhadapan dengan pria tua bermarga Song yang telah menolongnya 3 bulan yang lalu yang bahkan kembali memberikan pertolongan karna dirinya dikejar oleh para prajurit istana.

Tuan Song menghela napas berat, dan beranjak pergi dari sana meninggalkan pria yang sebenarnya adalah seorang Pangeran itu bersama putrinya Yan'er.

***

"Kenapa Bixia lakukan ini?! Kan Chenqie sudah bilang, Chenqie tidak setuju jika anda menjodohkan Panglima Yu dengan Yatou...", Tukas Xiu Lian setengah kesal dengan pria dihadapannya.

"Xiu Lian, Zhen lakuin ini semua demi kebaikkan Yatou juga. Dia bilang tidak ingin Yujin tau dan tidak ingin Yujin bertanggung jawab atas dirinya, dan lagi Yujin sendiri telah hilang sampai sekarang tidak tau dimana keberadaannya..", Balas Kaisar Yun Zhao tidak sengaja membocorkan rahasianya selama ini karna terlalu emosi.

[COMPLETE] First : Empress XIU Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt