32. Mimpi yang hampir menjadi kenyataan

12K 868 23
                                    

[Gambar hanya sebagai gambaran saja, tidak benar-benar seperti yang tergambar didalam gambar eh* 😵 jadi pusing sendiri pas ngetik]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Gambar hanya sebagai gambaran saja, tidak benar-benar seperti yang tergambar didalam gambar eh* 😵 jadi pusing sendiri pas ngetik]

***

"Sudah merasa tenang?", Ujar Kaisar Yun Zhao yang membiarkan gadis munggil itu terbaring disalah satu lengannya.

Xiu Lian mengangguk pelan dengan wajah yang memucat dan keringat dingin membasahi tepian wajahnya, setetes air mata berhasil lolos dari sepasang matanya, "Bixia, Chenqie---Chenqie bermimpi anda---",

"Kenapa? Kau memimpikan Zhen? Apa mimpi itu yang membuatmu berteriak dan sampai ketakutan seperti ini?", Tanya Kaisar Yun Zhao lagi mengerutkan keningnya sembari menyisirkan jari-jemarinya ke rambut dibelakang telinga Xiu Lian. Perempuan itu hanya bisa menutup matanya merasakan sensasi mengelitik dibagian belakang telinganya.

Perempuan itu kembali mengangguk memberi jawaban atas pertanyaan Kaisar padanya, kemudian mendekatkan wajahnya membenamkannya ke dada Kaisar. Mencengkram hanfu polos berwarna putih milik Kaisar yang mana kala itu belum memakai kembali jirah perangnya. "Chenqie bermimpi anda terluka parah dan---dan---", Bibirnya gemetaran tidak bisa melanjutkan ucapannya dan penjelasan atas apa yang dimimpikannya.

Kaisar membekapnya dalam pelukan, memberi kecupan ringan dan lama pada kening Xiu Lian yang sedikit basah karna keringat dingin. Namun hal itu tidak masalah bagi pria itu, karna baginya menenangkan istrinya adalah prioritas utama. Gadis itu terus-menerus gemetaran memegangi hanfunya, membuat Kaisar iba dan tidak bisa tenang.

"Xiu Lian, dengarkan Zhen. Itu hanya mimpi, terkadang apa yang kita mimpikan hanyalah apa yang terlalu kita pikirkan dan kau pasti sering mendengar pepatah yang mengatakan bahwa apa yang kita mimpikan biasanya adalah kebalikannya di dunia nyata..", Ujar Kaisar lagi mencoba menenangkan gadis malang itu.

Memberikan belaian terus-menerus pada belakang kepala dan punggungnya yang ikut basah, Memang benar jika ada pepatah mengatakan hal sedemikian rupa, namun bagi Xiu Lian apa yang dimimpikannya sudah terlalu nyata dan tidak bisa dianggap mimpi. Apalagi dirinya ingat ketika dulu dirinya memimpikan Pangeran Yujin yang terikat dipenjara dan halaman istana, dan keesokkan harinya? Hal itu terjadi dengan begitu ajaibnya seolah mimpi itu adalah gambaran bagi Xiu Lian, "Ta---tapi, Bixia---",

"Xiu Lian, jika kau ragu untuk ikut denganku ke medan perang sebaiknya kau pulang keistana. Sejak awal Zhen sudah bertanya bukan? Apa kau siap menghadapi konsekuensinya atau tidak, dan dengan tegas dan berani kau menjadi siap pada Zhen. Lalu sekarang apa? Kau ketakutan..", Tegas Kaisar Yun Zhao setengah bernada tegas pada perempuan yang kini telah dengan cepat mengerakkan tangannya mengatup kedua rahang Kaisar memberinya tatapan penuh dengan kesedihan.

"Tidak, Bixia, Chenqie tidak takut untuk pergi bersama anda ke medan perang melainkan Chenqie---Chenqie hanya takut kehilangan anda..", Balas Xiu Lian meneteskan air mata yang dengan segera diseka oleh jari jempol Kaisar yang besar.

[COMPLETE] First : Empress XIU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang