Arti teman (End)

1.7K 85 29
                                    

Pertarungan sengit terjadi di Machenhaft Academy. Pasukan vampir yang tak terhitung jumlahnya terus menyerang akademi. Walaupun banyak murid-murid yang lebih kuat dibanding para vampir itu, tetap saja mereka kalah jumlah.

Namun, meskipun begitu, kelihatannya mereka bisa mempertahankan akademi. Dorothy memakai <Tiamat>, Alice memakai <Wyvern>, dan yang lainnya juga memakai <chariot> mereka.

Dari semua <charioteer> yang bertarung, yang paling mencolok adalah, <charioteer> hitam kelam yang bertarung dengan pedang berbentuk perban hitam.

Keira Luz, kepala sekolah Machenhaft Academy, walaupun dari luar dia terlihat lemah, tetapi dia memiliki <chariot> hitam terkutuk yang mewakili salah satu dosa, yaitu dosa murka <Wrath>.

<Type Sin Chariot : Ghoul>, senjata terkuat pertama dalam <Type Sin Chariot>.

Sang kepala sekolah terlihat menebas musuhnya dengan mudah. Kelihatannya dia bisa menebas lebih dari sepuluh musuh dalam satu kali tebasan senjatanya,<Astaroth>.

Meskipun begitu, tetap saja mereka masih kalah jumlah dengan pasukan vampir.

Sang leluhur ketiga, dikatakan dalam legenda memiliki banyak sekali pasukan vampir. Ada yang bilang pasukannya berjumlah dua puluh ribu pasukan, ada yang bilang lebih dari satu milyar pasukan, ada juga yang bilang pasukannya tidak terbatas. Penelitian baru-baru ini mengatakan kalau sang leluhur ketiga memiliki pasukan dengan jumlah empat puluh milyar pasukan vampir.

Untungnya, sang leluhur belum sampai di Machenhaft Academy. Sepertinya dia mengirimkan pasukannya dahulu sebelum dia datang menyerang.

Dan jauh dari medan perang antara manusia melawan vampir, seorang pemuda berambut putih perak sedang berlari dengan gerakan yang agak aneh karena menahan rasa sakit dari perutnya yang terus mengalirkan darah segar.

Saber Drake, bahkan saat ia diterjang hujan besar, dia terus berlari. Jumlah mananya tinggal sedikit, tetapi pandangannya fokus kedepan, dia tidak melihat kanan-kiri atau menengok kebelakang saat dia berlari.

Beberapa saat kemudian, dia terjatuh. Darah terus mengalir dari luka menganga di perutnya.

"Sial, aku merasa kaki-kakiku kehilangan kekuatannya untuk berlari"

Dengan nafas yang terengah-engah, dia mencoba bangkit kembali.

"Hei,apa ingin mencoba suatu trik ?"

Saber tiba-tiba berada di dunia putih.

"Ini..., apa ini perbuatanmu, Black ?"

Gadis yang berpenampilan serba hitam datang dari belakang Saber.

"Ya, kau terlihat terengah-engah, apa kau ingin mencoba trik milikku ?"

"Trik ?"

"Benar, sisa sihirmu tinggal sedikit, bukan ?"

"Y..., ya..."

"Kalau begitu kau tidak akan bisa sampai ke sana dengan cepat, pakailah trik dariku untuk mengembalikan sihirmu"

"Bagaimana caranya ?"

"Tapi, sebelumnya aku beritahu dulu, efek samping trik ini lumayan besar, lho"

"Aku tidak peduli, asalkan itu bisa menyelamatkan teman-temanku, walaupun efek sampingnya adalah penghancuran jiwaku, aku tidak peduli !"

"Haha, memang dirimu sekali, baiklah, akan kuberitahu trikku, apa kau benar-benar siap ?"

"Tentu saja !"

"Maaf karena trik ini akan sedikit menyakitkan"

Black mengangkat tangannya ia mengatakannya kepada Saber seakan-akan ia mau menusuk Saber dengan tangannya.

Seven Dragoneer at Magic AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang