Ilusi yang mengesalkan

870 63 0
                                    

Saber dan Heatrin diantar kembali ke akademi.Saber membawa sebuah koper besar dan beberapa barang-barang lainnya.Heatrin berjalan di depan,dan Saber menjaga di belakangnya.

"Aku akan kembali ke kamarku,kau akan kemana ?"

"Tentu saja mengantarmu dulu,aku adalah penjagamu,bukan ?"

"Terima kasih,tapu bukankah kau tidak boleh masuk ke asrama perempuan ?"

"Ah,benar juga,kalau begitu,aku antar saja kau ke depan asrama"

"Hmm...aku punya ide yang lebih baik !"

"Huh ?"

Heatrin mengangkat tangannya,mengarahkan telapak tangannya ke arah Saber.

"Kegelapan datanglah,sembunyikanlah sosok kasar ini dengan ilusimu"

Aura hitam meluncur dari telapak tangan Heatrin.Aura itu mengelilingi Saber sampai tidak memperlihatkan sedikitpun bagian tubuh Saber.

"Dark Painter !"

Aura itu kemudian pecah seperti kaca yang dilempari batu,memperlihatkan sosok cantik dibaliknya.

Rambut perak panjangnya diuraikan angin,kulitnya putih pucat dan terlihat halus,matanya biru perak cerah seperti langit di pagi hari.Cahaya mentari senja seperti terpantulkan oleh rambut perak cerahnya.

"Nah,sekarang sudah pas !"

"Heh ?"

Heatrin mengeluarkan cermin kecil dari sakunya.Ia menghadapkan cermin itu ke depan sosok cantik di depannya.

"A....APAAA !?"

"Bagaimana ?"

"Bagaimana apanya ?,kenapa aku jadi perempuan ?"

"Tidak,kau masih laki-laki"

"Laki-laki mana yang memakai rok di tempat umum !"

"Hahaha,tenanglah,hanya penampilanmu saja yang seperti perempuan,kau masih laki-laki"

"Haah...sialan..."

"Yasudah,ayo,kau mau mengantarku ke kamarku,bukan ?"

"Iya iya..."

Mereka masuk ke dalam asrama perempuan.Saber yang menjadi <perempuan> terlihat gugup dari tadi.

"A...aku yakin termasuk kesalahan besar aku masuk ke sini..."

"Kenapa ?,kau adalah <perempuan>,bukan ?"

"Diam saja kau,aku harus memberikan surat permintaan maaf yang sebesar-besarnya ke kepala sekolah nanti"

"Tenang saja,akan kutemani kau saat melapor nanti"

"Terserah"

Beberapa menit kemudian,mereka sampai di depan kamar Heatrin.

"Sudah,sekarang aku akan pergi,aku tidak suka menjadi pusat perhatian disini"

"Yaah,wajar saja sih,ada wanita secantik dirimu lewat di depan mereka,perhatian pasti langsung tertuju padamu"

"Aku laki-laki !"

"Iya iya,aku tahu,sudah ya,aku akan menghilangkan sihir-"

"Waaa,jangan,bodoh !!"

"Ah iya,aku lupa,kau adalah laki-laki ya,hahaha...kalau begitu,aku akan menghilangkan sihir ini tiga puluh menit lagi,pulanglah ke kamarmu sendiri"

"Iya baiklah..."

Saber pergi dengan agak kesal.Perhatian orang-orang masih tertuju padanya.

-sial,besok pasti aku banyak dibicarakan di sekolah

Seven Dragoneer at Magic AcademyWhere stories live. Discover now