Prolog

4.8K 222 17
                                    

Delapan tahun lalu, Rory Voigt, seorang peneliti dari Rearia menemukan objek berbentuk sebuah batu hitam sebesar dua kepalan tangan orang dewasa. Penelitian berbulan-bulan menunjukkan bahwa itu adalah pecahan meteorit.

Rearia adalah negara baru yang terletak di bagian Utara bumi, sekitar dua ribu kilometer dari Rusia. Meski negara baru, tapi perkembangannya sangat hebat dan hampir menjadi negara maju.

Setelah meneliti usia batu yang ia temukan, Rory menyimpulkan batu itu adalah salah satu pecahan asteroid yang menyebabkan dinosaurus punah enam puluh enam juta tahun yang lalu. Tetapi, setelah dia menyimpannya di sebuah lemari pada kabin yang dia buat di hutan, dia mulai merasakan hal-hal aneh di sekitarnya.

Suara aneh di malam hari, benda-benda bergerak sendiri, bahkan dia pernah melihat penampakan orang besar berbulu lebat di antara pepohonan hutan. Ketakutannya semakin menjadi-jadi ketika dia melihat manusia setengah banteng di luar jendela kamarnya saat malam hari.

Rory mengerti tidak akan ada yang percaya meski ia memberitahukan pengalamannya pada khalayak ramai, terutama karena dia seorang peneliti yang selalu melihat sisi ilmiah dari suatu kejadian.

Pada akhirnya, Rory membuat sebuah jurnal tentang batu yang ia miliki, dan pengalaman yang ia alami semenjak memiliki batu itu. Ia menulis bahwa batu aneh itu bukanlah batu biasa, batu itu seperti sebuah suar yang menarik makhluk-makhluk dalam dongeng berkumpul di dunia nyata, tapi entah kenapa ia tak bisa melihatnya dengan jelas seolah-olah mereka sedang bersembunyi.

Namun, tentu saja orang-orang hanya tertawa terbahak-bahak seakan membaca buku dongeng anak kecil saat membaca jurnal yang ditulis oleh Rory Voigt. Tapi ada juga sebagian orang yang percaya pada jurnal yang ditulis olehnya. Kelompok pecinta misteri, kelompok penggila konspirasi, mereka adalah contoh dari segelintir orang yang percaya akan keberadaan makhluk-makhluk di luar nalar.

Setelah sekian lama, ada juga sekelompok ilmuan yang percaya pada jurnal yang ditulis oleh peneliti itu. Mereka kemudian mendatangi kabin yang dihuni Rory.

Kelompok peneliti itu membawa batu milik Rory, tentu saja dengan seizin pemiliknya. Mereka menelitinya selama berbulan-bulan, kemudian menemukan sebuah kebenaran.

Batu aneh itu tidak hanya bisa membuat orang-orang melihat makhluk mitologi, tetapi juga dapat memberikan kekuatan seperti pada cerita fantasi.

Membaca argumen Rory, bahwa makhluk-makhluk fantasi hanya bisa dilihat pada saat tertentu, para ilmuan menciptakan sebuah alat bernama Focus. Berbentuk seperti kacamata goggles, prototipenya hanya bisa melihat makhluk fantasi yang dibicarakan, tidak lebih dari itu. Ekstrak energi dari satu milimeter pecahan batu diaplikasikan pada alat itu, yang membuatnya bisa melihat apa yang tak bisa manusia lihat.

Seorang ilmuan mencoba memakainya, matanya terbelalak ketika ia melihat dunia dari balik Focus. Seekor burung berwarna putih yang belum pernah ia lihat sebelumnya bertengger di bahu temannya, tapi dia tidak sadar, yang berarti burung itu termasuk pada makhluk mitos.

Itu adalah penemuan terbesar di abad ke-21. Salah satu misteri yang menyelimuti dunia selama ini, tentang ada atau tidak makhluk-makhluk halus, makhluk fantasi, makhluk mitos, terjawab sudah dengan ditemukannya batu itu.

Penelitian masih terus berlanjut. Penemuan Focus masih belum diberitakan. Rory sebagai seorang ilmuan dan penemu juga membantu penelitian. Semakin waktu berjalan, mereka semakin mengerti dengan eksistensi makhluk-makhluk di sekitar mereka, tapi semakin rumit untuk menjelaskan tentang batu itu.

Sampailah mereka pada sebuah jalan buntu. Untuk para makhluk mitos, ilmuan sepakat untuk membuat sebuah kesimpulan yang berkata sebenarnya mereka hidup bersama kita, setiap hari, di mana pun, kapan pun. Batu itu memang seperti suar bagi mereka.

Seven Dragoneer at Magic AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang