[25] Pisau Lipat

2.3K 151 2
                                    

jgn dlu di play muehehehe

Andira duduk di pojok belakang ruangan OSIS bersama Namira. Ia tidak duduk bersama Marsha karena Marsha duduk di depan.

Andira tidak terlalu mendengarkan apa yang sedang dibahas di rapat ini. Ia daritadi hanya menatap lockscreen nya yang menunjukkan fotonya dan Alvin.

Ish, bisa mati gue liat fotonya mulu!

"Wih, sama kak Alvin. Denger - denger lo ada masalah ya sama dia ?" tanya Namira.

"Hah ? Tau darimana ?"

"Kak Sam. Abis waktu itu kak Alvin lewat, trus disindir, 'Baikan dulu sama temen cewek lo' gitu. Yaa temen ceweknya kak Alvin yang terdekat ya elo kan, Ra." jawab Namira.

Hm, pantesan si Alvin benci sama kak Sam. Mulutnya kaya ember bocor.

"Ya gitu deh, Nam. Males gue bahasnya. Masih pusing tadi kekunci di gudang." ucap Andira.

***

Alvin berjalan di sekitar sekolah sambil bermain handphone nya. Ia berjalan - jalan sendirian tidak tahu mau berbuat apa.

"Ya ampunnnn, lapernya gueeee! Ini dompet sialan pake ketinggalan segala sih!" omel Alvin kepada dirinya sendiri. Sampai - sampai ia dilihat oleh anak - anak SD yang lewat.

"Kenapa sih belakangan ini dompet gue ketinggalan mulu ? Ck," Alvin berdecak sebal. Lalu ia ingat bahwa biasanya setiap hari Andira lah yang mengingatkan Alvin untuk membawa dompet.

"Vin, itu dompet enak ya ditaruh di sofa. Pokoknya sampe lu ga bawa duit, gue ga mau pinjemin!"

"Leleeeeee, dompet lo!!!"

"Itu mau lo suruh jaga rumah ?"

"Mau jajan pake apa nanti ? Daun ?"

Lamunan Alvin memudar ketika ia melihat dua preman sudah berada didepan mukanya. Sebut saja preman gendut dan kurus.

"Eh, woy. Bagi duit!" ucap preman yang kurus. Sepertinya ia adalah bosnya.

"Apaan, gua aja ga bawa dompet," jawab Alvin tanpa dosa.

Preman gendut mulai mendekat, "Ya udah deh, kasih yang lain. HP mana HP ?"

"Gue juga gak bawa HP." Alvin terpaksa berbohong demi keselamatannya. Handphone nya padahal ada di dalam tas sekolahnya.

"Waaah," ucap preman gendut tiba - tiba. "Ini nih, bos. Kunci mobil," ucapnya sambil melirik kunci mobil yang ada di tangan Alvin.

"Ck, sana ah. Gue mau lewat," ucap Alvin sambil berusaha menghindar.

Preman kurus itu menghadang jalan Alvin, "Eh, siapa suruh lo kabur ? Sini kunci mobil!"

"Wehhh, emang lu berdua bisa bawa mobil?"

"Kalo bisa berarti buat gue ya!"

yak, salah ngomong gue.

"Sana ah lu berdua, gue mau pergi. Mobil gue aja gak disini!" kata Alvin yang mulai malas dengan kedua preman yang dianggapnya mengganggu.

Tanpa Alvin sadari, preman gendut itu perlahan - lahan berjalan mendekatinya dan merebut kunci mobil Mercedes nya yang berwarna hitam.

"Heh sembarangan lo! Beli mobil tuh pake duit!" seru Alvin sambil memukul wajah preman yang barusan mengambil kunci mobilnya.

Preman itu meringis kesakitan dan menjatuhkan kunci mobil itu. Alvin segera mengambilnya dan memasukannya ke dalam tasnya.

"Eh, main kasar ya lo!" ucap preman satunya sambil membalas serangan Alvin tadi.

GOALSWhere stories live. Discover now