[11] Date

2.5K 162 15
                                    

*jgn dlu play mulmed yaaa:))*

Andira pulang dan mendapati Alvin sedang berbaring di lantai dengan handphone yang selalu menempel ditangannya.

"Ya ampun si bapak. Lu ngapain tiduran disini, Vin?" tanya Andira.

"Panas, Raraaaa!"

Andira mengernyit, "Hah? Biasa aja deh, Vin. Ck, duduk sana ih. Gue kaya ngeliat lele raksasa terdampar tau ga."

Alvin menurut dan duduk di sofa. Andira mengikuti dari belakang dan duduk disebelah Alvin. "Ada-ada aja lo. Kalo sampe sakit, bodo amat gue ga mau ngurusin," ucap Andira.

"Aduh basi banget, Ra. Kalo mau perhatian tuh ga usah setengah setengah deh!" cibir Alvin.

"Jijik. Perhatian gue cuma buat Kak Ari!"

"Jijik."

"Bodo."

***

Keesokan harinya, setelah Alvin memakirkan mobilnya, Andira langsung keluar dan mempercepat langkahnya. Ia takut Kirana akan melihatnya lalu melabraknya lagi.

bruk!

"Aduuuhhh, lo ga liat gue lagi buru-buru?" omel Andira sambil membenarkan roknya.

"Ya maaf dong."

"Ck, ga perl-" ucapan Andira terpotong saat ia melihat orang yang ditabraknya. "Eh, Kak Ari?"

Arrggghhh, malu parah gue!!!

"Lanjut aja marahnya. Lucu gitu. Kaya ngeliat anak balita lagi berantem," ledek Ari.

Yee untung cakep, batin Andira.

"Apa sih kak. Gue tau gue pendek," jawab Andira.

Ari hanya terkekeh. "Oh ya. Tumben gak sama Alvin?"

"Emang gue selalu keliatan selalu bareng Alvin yah?" tanya Andira.

"Iya." Orang yang dibicarakan tiba-tiba muncul dibelakang Andira. "Maksud lo apa keluar buru-buru? Mobil gue hampir lecet kalo gue ga liat si Rian mau nyamber!" omelnya.

"Gue kan emang buru-buru," jawab Andira.

"Buru-buru ketemu Ari?"

Merasa dibicarakan, Ari tersenyum miring. "Buru-buru ketemu gue?"

Wajah Andira langsung panas. Ia salah tingkah diposisi seperti ini. "Aduh gue buru-buru beneran," ucapnya lalu berlari ke tangga.

bruk!

"Tangga sialaaan!" seru Andira lalu langsung pergi.

Alvin dan Ari tertawa melihat Andira. "Lucu, asik. Gue suka."

Alvin hampir tersedak mendengar apa yang baru diucapkan Ari. "Weh, seriusan lo?" tanya nya.

Ari mengangkat bahu, "Ayok ke kelas. Pelajaran pertama guru killer."

***

"Alvin," panggil Kirana yang tempat duduknya tidak jauh dari Alvin.

"Kenapa?"

"Temenin gue ke perpus dong. Kemarin lupa minjem buku yang disuruh Bu Herna," pinta Kirana. Alvin mengangguk semangat lalu pergi bersama Kirana. Jam pelajaran pertama tidak ada guru sehingga kelas Alvin jam kosong.

Sesampainya di perpustakaan, Alvin mengantar Kirana ke rak buku yang akan dipinjam. Lalu Kirana berjalan ke meja penjaga perpustakaan untuk menulis nomor buku yang ia pinjam.

GOALSWhere stories live. Discover now