13. FAKE NERD

10.3K 583 41
                                    

Mulmed ada Aura.

Khusus Aura dan Alex. Yang gak suka bisa menyingkir.

"Cerita tentang hidup itu lebih cepat daripada kedipan mata, cerita tentang cinta adalah pertemuan dan perpisahan."
-Jimi Hendrix.

😤😤😤

"Kita kemana Alex. Tuan Alex yang terhormat kita sekarang berada di mana?" ucapan Aura selalu dihiraukan, mulai dari sekolah sampai sekarang. Sekarang mereka di tempat Restaurant milik keluarga Aura.

"Aduh ngapain ke sini sih, semoga karyawan gak ada yang kenal." batin Aura terus ber-gumam dan kegugupan melanda harinya.

"Kita ngapain ke sini?" tanya Aura.

"Makan." jawab Alex dengan singkat.

"Kalau itu sih aku tau, tapi kenapa gak ke tempat lain aja."

"Lo gak mau di sini? Kenapa? Kalau gak mau, tinggal bilang biar kita pergi." ucap Alex lalu mulai berdiri.

"Eh jangan, biar aja kita ke sini. Aku cuman nanya, kenapa kita kesini."

"Di sini enak, gue suka makanannya. Terutama Spaghetti Carbonara buatan Aldora." ucapan Alex membuat Aura tersenyum, ya itu makanan buatan dia. Dia yang merekomendasikan makanan itu sebelum Restaurant Grand Opening.

"Hmm." gumam Aura.

"Mau pesan apa?" tanya Alex.

"Mau makan Zurek. Makanan khas Polandia." ujar Aura.

"Minum apa? Ada tambahan lain?" tanya Alex.

"Golabki, minum nya Macchiato." jawab Aura seadanya.

"Oke." Alex mengangguk dan memesan makanan kepada karyawan tersebut yang siap dan berdiri tegak setiap sudut.

"Aku mau nanya."

"Apa?"

"Kamu kenal aku dari mana? Kenapa kamu mengklaim aku untuk jadi pacar kamu? Apa kamu suka aku atau hanya untuk main-main? Apa buktinya kalau kamu tau aku sebagai Fake nerd?" tanya Aura. 4 pertanyaan terlontar dengan spontan, Alex pun menjawab.

"Gue kenal lo saat ambil tas kita di kelas. Gue tertarik dan ya gitu. Kemarin lo jalan pakai baju abu-abu dan rambut urai." jawab Alex dan jawaban terakhir membuat Aura menaikkan satu alisnya.

"Dia kok tau. Apa jangan-jangan dia Emang udah tau tentang gue." batin Aura.

"Emang dia Fake nerd?, dari wajah sih dia seperti terkejut. Kalau benar sih hmm kok gue malahan jadi ragu sama dia, semua gara-gara taruhan sialan. Mereka emang gila." batin Alex.

"kamu ikutin aku ya? Terus gimana kamu kenal aku kan kamu gak tau aku Fake nerd atau gak? Apa jangan-jangan kamu bohong?" tanya Aura. Alex tergagap ingin menjawab. Aura yang melihat keraguan dan kebohongan dimata Alex hanya bisa tersenyum singkat.

"Skakmat gak lo. Mampus, siapa suruh bohongin gue." batin Aura.

"Minu-mannya datang, kamu bisa minum dulu. Haus kan? Silahkan diminum." ucap Alex ada sedikit suara gugup yang Aura dengar.

"Oh iya." ucap Aura. Lalu meminum Macchiato.

"Enak? Kalau menurut aku sih ini Restaurant terbaik, karena aku suka pemandangannya. Love Restaurant." ucap Alex. Tanpa disadari seulas senyum terbentuk di wajah Aura.

"Aku juga suka Restaurant ini. Terutama pelayanan nya." ucap Aura. Memuji pelayan yang rapi, peka, dan ramah. Pelayan adalah tugas Aura, tugasnya adalah memberikan mereka ilmu dan lainnya.

"Aku suka makanannya." ucapan Alex membuat dahi Aura berkerut.

"Aku-kamu?" tanya Aura.

"Kenapa? Sekarang kita kan pacaran, gak elite banget aku bilang pakai gue-lo." ucap Alex. Jantung Aura mulai berdetak cepat menandakan kegugupan terjadi pada dirinya.

"Owh. Makanannya udah datang." ucap Aura, dan benar ada pelayan yang membawakan makanan mereka. Pelayanan yang cepat.

"Makasih." ucap Aura. Pelayan tersebut menunduk seraya tersenyum dan pergi.

Skip>>>

Setelah makan, Alex membawa Aura ke suaatu tempat yang tidak diketahui Aura. "Kita ke mana?" pertanyaan kesepuluh yang Aura berikan kepada Alex. Alex hanya diam dan tetap fokus ke jalan yang kosong dan licin. Saat mereka keluar dari Restaurant hujan lebat menerpa mereka dan beberapa wilayah.

"Alex kok diam terus, aku udah berulang kali berikan pertanyaan yang sama kekamu tapi kamu gak jawab-jawab." ada sedikit suara marah diucapan Aura. Alex hanya bisa menghela napas.

"Kita akan pergi ke suatu tempat kamu hanya cukup diam dan gak perlu bantah aku, karena aku gak suka dibantah." ujar Alex. Aura hanya bisa menghembuskan napas kesal dan menatap ke luar jendela seraya bersenandung ria mengikuti musik. Alex yang mendengar memberikan senyuman manis tanpa dilihat oleh Aura.

Tiba-tiba terdengar suara decitan ban mobil dari mobil Alex. Aura pun terkejut dan melihat sekitar, ternyata mereka telah sampai di suatu tempat yaitu, sebuah rumah mewah dengan interior yang sangat-sangat megah. Tapi masih megahan rumah Clara sih. Bukannya mau membedakan hanya mengatakan fakta.

"Ini rumah siapa?" tanya Aura. Alex tidak menjawab pertanyaan Aura tetapi menarik tangan Aura dengan lembut menuju rumah berpagar tinggi dengan lapisan marmer.

"Rumah aku, kamu harus kenalan sama orang tua aku. Di dalam juga ada teman-teman aku yang biasanya nongkrong di rumah aku. Yuk masuk." ajak Alex. Wajah Aura benar-benar seperti tomat dan dia benar-benar kaget dengan ucapan Alex.

"Ih aku gak mau." ucap Aura lalu kabur begitu saja, tetapi ada sebuah tangan yang dengan cepat menarik tangan Aura. Untungnya Aura tak terpeleset hanya saja dia terbentur oleh sesuatu. Sesuatu yang berdebar, itu suara jantung Alex. Aura terbentur dada Alex dan hmm itu sangat sensitif.

Dengan cepat Aura mundur dan mencoba melepaskan pegangan tangan Alex diperutnya. "Alex aku gak mau, aku gak kenal kamu dan pasti kamu gak kenal aku. Jadi jangan anggap bahwa hubungan ini lelucon yang bisa kamu mainkan. Kamu bisa cari wanita lain yang lebih menarik dan cantik dari aku." ujar Aura, kalian harus melihat bagaimana posisi Alex dan Aura sekarang. Mereka benar-benar seperti berpelukan dengan tangan Aura memegang tangan Alex yang berada diperut Aura.

"Kamu cantik dari segalanya. Hati aku untuk kamu dan hati kamu untuk aku. Kita udah resmi pacaran, aku cuman pengen kamu kenal orang tua aku dan orang tua aku kenal kamu. Hanya itu, gak lebih." ucap Alex dengan tegas, tidak ada ucapan keraguan dan kebohongan dari mata Alex. Aura benar-benar tidak tau harus berbuat apa. Karena jalan ini tidak ada di skenario hidup yang telah dia inginkan.

"Tapi..."

"Shuut, aku gak akan bermain-main dengan hubungan ini. Aku mohon satu kali aja, tolong bantu aku." ucapan Alex bagaikan hipnotis bagi Aura, Aura hanya mengangguk dengan lemah dan tersenyum sendiri dipelukan Alex yang tidak terlalu erat dan tidak terlalu seperti pelukan.

"Kemarin gue mimpi apa? Astaga kenapa dia so sweet banget. Anjir gak sih? Gue bisa gila kalau gini terus." batin Aura.

"Yuk masuk."

Alex dan Aura disambut dengan ramah oleh para pelayan, dua orang berbeda jenis berjalan menuruni tangga dan laki-laki menuntun seorang perempuan mereka benar-benar so sweet.

********
Note: Halo semua. Apa kabar? Mulai part 15 dan part seterusnya akan di private acak. Tolong pilih untuk ending nanti, berapa part? Silahkan pilih.

Mau 25 part.

atau

25+ part.

Coment ya. Biar aku tau seberapa minat kalian dengan cerita ini.

Cr: @nasywazh27
18 November 2018.
FAKE NERD, 1093 word.

Bye 👋🏻.

FAKE NERD (REVISI) Where stories live. Discover now