FAKE NERD (REVISI)

1. FAKE NERD

Halo semua sekarang kalian akan masuk ke bab pertama. Di bab ini akan menceritakan Clara pertama kali masuk sekolah. Mohon bantuannya apabila ada salah dalam penulisan.

Part ini Author POV. Tanpa campuran dari Clara POV. Percakapan dan kalimat semua menggunakan bahasa Indonesia. Sebenarnya mereka menggunakan bahasa Inggris dan Perancis.

Alur akan berbeda 75% setiap kalimat dan kata akan diubah dan susun menjadi sebuah kalimat yang cocok untuk dibaca oleh kalian. Semoga hasilnya memuaskan para pembaca. Aamiin.

"Apa yang kita lakukan di hari ini menjadi kunci kebaikan ataupun malah menjadi kehancuran di hari esok. Maka, lakukanlah hal yang terbaik mulai hari ini."

*******
Author POV

"KRINGGGG KRINGGGG"

"Berisik banget sih ganggu banget masih jam 06:30 juga" ucap seorang perempuan yang masih berbaring di ranjang yang sangat empuk dan mewah. Setelah sadar dari tidur yang nyenyak akhirnya dia sadar.

"HAH jam 6:30 KENAPA GAK ADA YG BANGUNIN." teriak perempuan yang bernama Clara Agatha Alfabert.

"Tok...tok..."

"Sayang bangun sekarang sudah jam 7 nanti kamu terlambat." ucap seorang perempuan yang diketahui adalah mamah dari Clara, Nyonya Alice Airan Alfabert.

Clara sekarang sudah mengenakan pakaian yang rapi. Menggunakan seragam berlengan sampai siku, rok dibawah lutut, tas berwarna hitam, rambut diikat satu, memakai soflent berwarna hitam, dan memakai kacamata.

Clara yang sudah selesai memasang sepatu, turun menggunakan tangga. Dari atas dia bisa melihat di meja makan sudah ada papah, mamah, dan abang Steven.

"Selamat pagi pah, mah, bang."

"Selamat pagi sayang." sahut papah Clara.

"Sela..." ucap Steven. Tetapi terputus ketika sudah menghadap Clara. Seketika Steven terlonjat dari tempat duduk karena melihat penampilan yang dikenakan oleh Clara.

"PAH MAH CLARA KOK BERUBAH." teriak Steven.

"ABANG STOP" ucap Clara.
"Emang kenapa sih bang aku berubah." ucap Clara.

"Gak mungkinlah anak mamah yang cantik jelita berubah jelek, gak mungkin kan." ucap Nyonya Alice seraya memasang wajah jijik.

"Iuh, kenapa adik Abang yang cantik jadi jelek." ucap Steven tanpa memandang Clara yang sekarang sedang menahan amarah.

"Aku gak jelek Abang yang cantik."
"Untung Abang kalau gak gue bunuh." gerutu Clara tapi masih bisa dengar oleh Papahnya.

"Ssst kalau bicara dijaga Clara masa sama Abang sendiri di gerutu gitu sih." ucap Tuan Alden.

"Maaf pah." ucap Clara.

"Adik yang durhaka."sergah Steven.

"Daripada Abang lebih durhaka lagi."

"Udah-udah kenapa malah ribut buruan makan."

"Kamu sarapan aja dulu." ucap Nyonya Alice.

"Iya mah." jawab Clara.

Keluarga Alfabert sangat menikmati sarapan dengan hikmat tanpa ada suara bahkan suara gesekan antara piring dengan sendok tidak ada.