11. FAKE NERD

10.4K 645 21
                                    

Hai, welcome back my wattpad. Mulmed ada foto Clara dan Aura.

"Persahabatan... bukanlah sesuatu yang kamu pelajari di sekolah. Tapi, jika kamu tidak belajar mengenai arti persahabatan, kamu tidak akan mempelajari apapun." Muhammad Ali.

"Sahabat tidak pernah membungkus pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah."

⚫️⚫️⚫️

"Ra, ku pengen makan lagi." ucap Aura.

"Lo gak diet? Minggu depankan ada jadwal manggung." ujar Clara.

Aura menggeleng. "Gue minggu depan berangkat ke Meksiko. Lo juga mau ke Jepang kan, gue gak mau diet hari ini khusus hari ini." Clara mengangguk dan Aura memesan makanan lagi dan lagi, Clara mencek handphone nya sesekali, membuat gerakkan tangan Aura terhenti dan memperhatikan Clara.

"Ada apa?" tanya Aura.

"Gak papa." ucap Clara. Aura memicingkan tatapan matanya.

"Jangan bohong Clara, lo gelisah banget bikin gue jadi curiga lo nunggu seseorang atau lagi nunggu waktu buat pergi. Lo susah buat bohong." ucap Aura.

"Hmm, gue mau bilang tapi takut. Takut buat lo gak nyaman." ucap Clara. Aura mengambil tangan Clara.

"Ara, kita ini sahabat. Sahabat yang baik adalah orang yang sangat kita percayai dan membuat kita tenang bersamanya. Dia menjadi tempat berbagi kelelahan, berbagi kesedihan dan tidak pernah menjual rahasia diri kita. Gue tau lo punya berpuluh-puluh masalah tapi lo gak bisa cuman memendam sendiri. Burung punya sangkar, laba laba punya jaring, manusia punya persahabatan. William Blake. Pernah dengar? Persahabatan tidak butuh sahabat yg bisa mendampingi dari awal, tapi, sahabat yang bisa mendampingi kita sampai akhir.

"Gue gak terlalu tau masalah lo tapi gue bisa bantu lo. Kita sahabat Ra gue butuh lo yang kuat, yang bikin gue tegar, lo yang sering bantu gue ketika gue jatuh, dan sekarang gue akan bantu lo. Sorry gue panjang buat bicara ini gue gak bisa nahan lagi Ra, gue juga gak tahan dengan keterpurukan hidup lo. Lo harus berubah Ra, jangan sampai keterpurukan lo membawa lo ke jalan yang salah. Lo sakit, bingung, gelisah, lelah, dan udah mulai goyah. Gue bingung, gue gelisah, dan gue juga lelah Ra. Gue bisa ngerasa apa yang lo rasakan, tapi gue gak tau gimana bisa lolos dari rasa ini. Sama dengan lo, lo juga pasti menderita bahkan lebih dari gue." Aura menarik napas dengan cepat dan banyak.

"Aura, gue..." sela Clara.

Aura mengangkat tangan nya menandakan bahwa dia ingin bicara tanpa diganggu. "Gue gak mau cuman karena gini lo menderita dan selalu terpuruk terus. Lo terlalu sering sakit hati, tapi lo gak hebat untuk menutupi rasa sakit hati itu. Gue gak tau semua masalah lo, tapi gue yakin lo bisa berhasil untuk lolos dari sakit hati ini. Bukan cuman gue yang sakit Adele, Chelsea, dan Keyysa juga sakit hati. Kita menutup semua rasa sakit ini, kita ingin merasakan kaya lo tapi kita gak bisa Ra kita semakin menderita dan gak tahan maka dari itu kita bikin rencana pertemuan ini." ucapan Aura membuat Clara menitikkan air mata yang kesepuluh kalinya.

Dia gak tau bahwa mereka sangat khawatir bukan hanya khawatir tapi juga benar-benar peduli. Jujur Clara sudah move on sekitar 45% dengan waktu sekitar 1 hari. Tapi dengan cerocos dan nasihat Aura membuat dia benar-benar bangkit, Clara akan berusaha semak-simal mungkin untuk bangkit dan melupakan dia. Berubah untuk melupakan dia, move on, dan yang terakhir menghapus kenangan tentang dia walaupun sangat sulit.

"Kalian paling terbaik, gue gak tau harus berkata apa sama kalian tapi jujur gue udah lega dengan nasihat lo. Gue merasakan dunia yang baru mulai menerima gue untuk bisa menjadi keluarganya. Dunia yang akan melukiskan cerita indah yang gue buat sendiri." ucap Clara. Aura dan Clara berpelukan dan mengelus punggung lawan, dan Clara seperti menggumamkan 'gue sangat sayang sama kalian.'

"Kita mau lo bangkit dan move on. Lo gak bisa seperti ini terus. Kita akan bantu lo buat move on sama si kampret,  kita akan benar-benar berusaha untuk lo." ucap Aura. Selesai makan Aura dan Clara sedikit bercerita dengan senyum dan tawa bahagia yang menghiasi wajah mereka.

Aura pun selesai bercerita dan Clara mengajak Aura pergi menuju mobil dan pergi ke tempat yang Aura tidak ketahui. Clara pun tidak memberitahu Aura, ke mana tempat tujuan yang akan mereka tuju.

"Kita ke mana Ra." kalimat inilah yang Aura tanya mulai dari tadi tapi Clara hanya menjawab 'hmm' padahal Aura sangat kepo.

Clara keluar dari mobil dan Aura melihat satu rumah yang berwarna cat hitam di antara berpuluh rumah, tetapi belum keluar dari mobil. Clara yang sadar kalau Aura belum keluar dari mobil, langsung berjalan menuju mobil dan membukakan pintu untuk Aura.

"Ra." ucap Clara. Aura pun tersadar dari lamunannya.

"Ayo keluar." ajak Clara seraya menarik tangan Aura dengan pelan.

"Kita di mana? Gue ngerasa asing di tempat ini, Ara kasih tau sama gue kita di mana? Ara Ra Ara."  Aura berjalan seraya menggoyangkan tangan Clara. Clara hanya diam dan berjalan menuju tanpa pagar tetapi memiliki rumah yang sederhana.

 Clara hanya diam dan berjalan menuju tanpa pagar tetapi memiliki rumah yang sederhana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ting...tong." suara bel ber bunyi dari dalam rumah, membuat seorang perempuan terlonjak dari lamunannya dengan kondisi tangan memegang bawang putih. Dengan cepat dia berlari menuju pintu rumah.

Pintu rumah terbuka membuat Aura yang dari tadi cerewet langsung terdiam dan terpaku dengan seseorang yang ada di belakang pintu. "Silahkan masuk nona, maaf saya tidak cepat membukakan pintu." ucap perempuan tersebut seraya tertunduk kaku.

"Gak papa kok, saya gak terlalu lama juga nunggunya. Bibi bisa kerja lagi, biar saya yang urus kamar sama yang lainnya." ucap Clara.

"Baik nona, saya permisi." jawab bibi yang Clara sebut dengan Bibi. Yang bernama Bibi Liya.

"Ra, ini rumah siapa? Terus tadi siapa? Kok lo manggil beliau dengan sebutan 'bibi' itu pembantu or siapa? Clara Ra." ucap Aura seraya mendudukkan bokongnya di sofa yang tak jauh dari tempat Clara berdiri.

"Ini rumah gue." Clara mengucapkan 3 kata yang membuat Aura sangat terkejut.

"Gimana bisa? Lo dapat uang dari mana? Lo nyolong ya." ucap Aura. Clara pun tersenyum dan berjalan menuju sofa menghampiri Aura.

"Mau tau?" tanya Clara.

"Iya gue kepo banget. Sangat sangat kepo. Kasih tau gue." ucap Aura lalu duduk menyamping untuk berhadapan dengan Clara. Clara tersenyum lama ketika tahu bahwa Aura sangat excited mendengarkan cerita darinya.

"Sebenarnya rumah ini milik g..."

"Ting...tong."

********
Note: Hayolo. Ada siapa ya? Hmm 🤔😚

Mulai chapter atau part 15 akan aku private acak. Jadi langsung follow walupun hanya sementara. Saran untuk yang mau baca cerita ini.

Cr: @nasywazh27
16 November 2018.
FAKE NERD, 1052 word.

Bye.

FAKE NERD (REVISI) Where stories live. Discover now