Chapter 1: Attention

18K 1.4K 196
                                    

[BGM: Charlie Puth - Attention]

Bukan Kim Yerim namanya kalau setiap pagi tidak berteriak, dan bukan Min Yoongi namanya kalau tidak membalas.

"AWAS AWAS!" Yerim merebut masuk kamar mandi lantai atas, selalu di tempat yang sama saat Yoongi baru keluar kamar mandi. 

"Makanya jadi perempuan itu bangun pagi." Seru Yoongi membalas seruan Yerim yang sudah masuk ke kamar mandi.

Yerim mendengus seraya menyampirkan handuknya di dinding. "Beris--" Ucapan Yerim terhenti saat melihat bathtub. "YA! MIN YOONGI. BERSIHKAN DULU BATHTUBNYA. APAAN INI? PAGI-PAGI MANDI BUNGA?" Seru Yerim dari dalam kamar mandi. "Selalu aku yang akhirnya membersihkan bekasmu mandi." Lanjutnya lagi sambil menyalakan air untuk membersihkan bathtub.

"Itu salahmu." Lalu Yoongi masuk ke kamarnya, sementara Jimin yang baru keluar kamarnya dengan setelan lengkap kantor hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia melangkah turun ke lantai bawah dan menemukan Seungwan, sedang tersenyum kepadanya.

"Selamat pagi, Jimin." Sapa Seungwan dan dibalas Jimin dengan senyuman. Jimin melirik jam dinding di ruang TV yang menunjukkan pukul setengah 8 kurang 10 menit.

"Jimin, Good Morning." Sapa Jennie yang sedang memakan rotinya di ruang tv. "Mau?" Jennie mengangkat piring yang diletakkannya di meja di depannya. Berisi dua roti yang berisi selai.

Jimin hanya menggeleng, "Aku tidak biasa sarapan. Ngomong-ngomong ada yang mau berangkat bersamaku?"

"Oh, Oppa mau naik mobil?" Suara Sooyoung terdengar dari dalam kamar, sebelum akhirnya kepalanya muncul dari balik pintu. "Kalau naik mobil aku mau, kita kan hanya berbeda dua blok." 

Jimin mengangguk, "Iya, aku ditugaskan ke kantor cabang setelah makan siang, jadi aku sekalian membawa mobil saja."

"Jimin."

Oh suara itu, Jimin menoleh dan menemukan suster kesukaannya tersenyum ke arahnya.

"Bolehkah aku menumpang? Sampai halte bus saja."

Sooyoung, yang sudah keluar dari kamarnya dengan seragam, segera menggeleng. "Kalau sama eonni, ku rasa Jimin oppa pasti mau mengantar sampai rumah sakit. Bukan begitu oppa?"

"Ya tidak masalah, tapi kita memutar dulu. Tidak apa?"

Sooyoung mengangguk. "Yoongi Oppa. Ikut tidak?" Serunya memanggil anak manusia yang sekarang sedang terdengar berisik di atas. Suara derap kaki terdengar kencang, sampai akhirnya terlihat Yoongi yang berlari turun dari tangga. Baju kaos hitam yoongi yang tidak rapi, kemeja dan tas yang dijinjing di tangan kanan, dan sepatu pantofel hitam yang di jinjing ditangan kiri.

Seungwan tertawa melihat Yoongi yang turun dari tangga seperti itu. "Hati-hati."

"Aku tidak menyangka dokter keren lulusan John Hopskin seaneh ini." Ucap Jennie sambil mengunyah rotinya.

"Makan saja rotimu." Hardik Yoongi. "Nah Jimin, aku ikut."

Jimin hanya tertawa melihat pemandangan di depannya. "Iya, kalau begitu kami berangkat."

***

"Ya, Yoongi oppa." Sooyoung mulai berkata, membuat Yoongi yang sedang memasang sepatu di mobil bergumam. "Oppa sengaja seperti itu karena ada Wendy Eonni kan? Sengaja cari perhatian. Aku lihat tadi muka oppa berubah."

"Bicara apa, kamu?"

"Hei hei, Sooyoung ah, jangan begitu. Yoongi hyung habis mandi, makanya dia buru-buru." Bela Jimin yang direspon Yoongi dengan tepukan ringan di bahu.

Roommate ✅Όπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα