Beberapa saat setelah keluar, Xiu Lian datang bersama seorang tabib. Memeriksa Kaisar yang ternyata benar terkena demam tinggi, "Hamba akan memberikan resep obat untuk Bixia, di minum rutin sampai panasnya mereda. Bixia juga tidak boleh terkena angin malam, karna itu dapat memperparah deman..", Tabib itu dengan sopan menjelaskan ketika berdiri berhadapan dengan Permaisuri Xiu Lian sambil membungkukkan badan kemudian memundurkan diri dari kediaman permaisuri.


"Anda dengar itu, bixia? Anda demam..", Xiu Lian dengan nada meledek mencibirnya kemudian dibalas dengan kerutan dikening Kaisar Yun Zhao.

Dia mendengus, "Iya-iya dasar cerewet..", Ketus Kaisar Yun Zhao membalas sementara Xiu Lian tertawa geli melihat kaisar yang mendengus kesal.

Ditengah malam yang bulannya bersinar lebih terang dari hari-hari biasanya, Kaisar Yun Zhao tidak bisa tidur begitu juga dengan Xiu Lian yang masih setia menemani sang suami berbaring sambil sesekali mengompreskan dahi Kaisar agar panasnya menurun. "Kenapa kau menghindari Zhen pagi ini? Apa kau masih marah soal yang kemarin karna Zhen menghindarimu?", Kaisar bertanya secara tiba-tiba membuat Xiu Lian tersentak. Benar juga, dia belum bercerita. Lebih tepatnya tidak berani bercerita, dirinya terlalu sedih dan sakit hati hingga berceritapun terasa menyakitkan untuknya.


"Bixia, Chenqie akan jujur karna Chenqie tidak bisa berbohong, apalagi pada diri anda---", Dia terdiam. Memandangi Kaisar Yun Zhao dengan tatapan ragu, "Sebenarnya pagi tadi, ketika Chenqie terbangun dan mendapati Bixia tengah terbaring disamping Chenqie dan mendengar Bixia menyebut nama Rong'er Guniang lagi, dan Chenqie---",


Sial, Air mata Xiu Lian mengalir secara tidak terduga. Bahkan dihadapan Kaisar Yun Zhao, pria yang menyandang status sebagai suaminya itu langsung mengerti jika istrinya tengah cemburu mendengar dirinya menyebut nama gadis lain. Kaisar benar-benar ingin mengutuk dirinya sendiri, disatu sisi dirinya masih memendam perasaan pada Rong'er dan disisi lainnya dia mulai menerima keberadaan Xiu Lian sebagai istrinya.

"Ma---Maaf, Chenqie benar-benar cengeng..", Xiu Lian terisak sembari menangis namun kaisar Yun Zhao sama sekali tidak marah bahkan langsung menarik kembali tangan gadis itu agar semakin mendekat kearahnya. Memeluknya dengan sangat erat, "Kenapa kau meminta maaf, Zhen yang salah. Zhen seharusnya mengerti perasaanmu, Maaf..", Ujar Kaisar kemudian mengelus rambut indah Xiu Lian memberikan beberapa kecupan dikepalanya. Hingga akhirnya gadis itu tenang, tertidur dipelukan sang kaisar.


"Dasar gadis lugu, Zhen yang sedang menderita sakit malah dia-nya yang tertidur..", Dengus Kaisar namun diiringi senyuman puas melihat gadis itu tertidur dipelukannya. Perlahan membaringkannya ke ranjang, dan ikut berbaring bersamanya.

Tanpa disadari, Pagi sudah tiba. Ayam jantan sudah berkokok membangunkan semua orang, Kaisar terbangun terlebih dahulu dibanding gadis yang masih terbaring disampingnya. Mengamati setiap sudut wajah Xiu Lian, perlahan Kaisar menundukkan kepalanya mendekatkan wajahnya pada wajah gadis itu. Mengecup bibir munggil Xiu Lian, Manis, Pikir Kaisar sesaat setelah mengecup bibir itu.


Namun kegilaannya baru saja di mulai ketika dirinya kembali menciumi bibir gadis itu, memberikan lumatan kecil dan lembut. Lidahnya dengan gesit mencoba untuk menyusup kedalam mulut Xiu Lian namun tidak berhasil hingga terpaksa dia harus mengigit tepi bawah bibir Xiu Lian, membuat Xiu Lian merenguh ketika merasakan sakit dibagian bibirnya, membuka matanya perlahan karna merasa terganggu oleh aktivitas seseorang diatas tubuhnya.

[COMPLETE] First : Empress XIU Where stories live. Discover now