[06] Her Injury

11.2K 1.5K 73
                                    

Dari pagi, sejak Jungkook dan Jimin menginjakkan kakinya di sekolah, Jimin tak henti-hentinya bertanya alasan Jungkook tak pulang bersamanya.  Sebenarnya, dari semalam Jimin sudah penasaran. Bagaimana tidak? Jungkook pulang dalam keadaan basah kuyup, dari ujung kepala hingga kakinya. Bahkan agenda mereka untuk bermain playstation tak bisa terlaksana, akibat Jungkook memilih tidur tanpa mengubris pertanyaan-pertanyaan Jimin semalam.

Bukan Jimin namanya, jika ia belum mendapatkan apa yang ia inginkan. Jawaban Jungkook, tentang apa yang terjadi semalam. Hal apa yang membuatnya pulang belakangan, serta keadaannya yang basah saat pulang. Jimin tak akan menyerah sebelum mendapat jawaban dari Jungkook.

“Kau menemuinya di kolam renang semalam ‘kan? Kau mengambilkan seragamnya, iya? Lalu, apa yang terjadi? Apa ia—“

“Park Jimin!!” Jungkook sudah tak dapat menahannya, ia sangat terganggu saat Jimin terus mendekat padanya dan mengulang setiap kata yang bahkan sudah mulai dihafal Jungkook.

“Jeon Jungkook!!” balas Jimin, pemuda yang lebih kecil dibanding Jungkook ini tak mau menyerah, ia idak akan berhenti sampai mendapatkan apa yang ia mau.

Aish! Kami pacaran sesungguhnya, Kenapa?!!” Jungkook meninggikan suaranya, menatap Jimin penuh emosi serta kekesalan yang sedari tadi ia tahan.

“Sungguh? Benar-benar pacaran?” kali ini suara Jimin melembut, bahkan terkesan cukup pelan hingga membawa wajahnya kembali mendekat pada Jungkook.

Tepisan pelan pada wajah Jimin agar menjauh menjadi bentuk penolakannya, penolakan untuk menjawab apa yang Jimin ingin ketahui lagi.

“Jawablah! Apa ia memilih berkencan denganmu dibanding uang, iya?”

Pertanyaan Jimin itu sukses membuka kembali ingatannya akan kejadian semalam. Kejadian yang sebenarnya, saat Jisoo tak memilih kedua dari pilihan yang disediakan olehnya. Kejadian yang kembali dipalsukan oleh Jungkook, saat ia mengakui bahwa kini ia benar-benar berkencan dengan gadis bernama Lee Jisoo itu.

“Aku lapar!” Jungkook bangkit dari duduknya secara tiba-tiba, hingga membuat suara yang cukup riuh.

“Hei! Jeon Jungkook!” Jimin mau tak mau ikut bangkit dan mulai berjalan, mengimbangi langkahnya dengan Jungkook yang lebih dulu jalan dibandingnya.

Waktu istirahat memang sudah sedari tadi, Jungkook memang jarang cepat ke kantin. Malas mengantri, katanya. Toh, jatah makanan serta waktunya masih tersisa jika ia terlambat keluar. Ia lebih memilih duduk di kelas, mencatat catatan yang belum selesai, atau sekedar duduk sesaat mendengarkan musik. Sedangkan Jimin, ia hanya mengimbangi Jungkook. Jimin juga bukan tipikal lelaki kelaparan yang mengejar jatah makanan di kantin.

Saat Jungkook dan Jimin belum sampai sepenuhnya di kantin, mereka sudah dapat mendengar keriuhan dari dalam kantin. Alasannya sederhana, Jungkook dan Jimin pun langsung dapa mengetahuinya saat masuk ke sana. Lagi-lagi, Lee Jisoo, gadis itu kembali pusat tontonan di sana.

Entah mengapa, beberapa hari terakhir Lee Jisoo menjadi topik paling sering dibicarakan. Padahal hampir 3 tahun ia bersekolah di sini, bisa dihitung berapa orang yang memanggilnya. Semua berubah, kala Jeon Jungkook menyebut namanya.

“Akh!!” pekik Jisoo kuat kala sebuah tarikan pada rambutnya hingga membuat kepalanya mau tak mau mendongak, menatap langit-langit kantin.

“Bukankah itu Jung Yein?” Jimin mengenali gadis cantik yang kini tengah menarik rambut Jisoo dengan kasar itu.

Helaan napas sempat dihembuskan Jungkook melihat itu semua. Jung Yein, salah satu dari sekian gadis yang pernah bersamanya, singkatnya ia mantan kekasih Jungkook.

RUMORSWhere stories live. Discover now