Explain It!

28 3 0
                                    

"ayo lari yang bener.. jangan berhenti" kata pak Marnus guru olahraga kami

'yaelah gak liat ya kita lagi lari' kata Alice dalam hati

"Eh yang cewek, larinya gak usah sambil tarik baju kebawah dong! lepas ajah" sahut Bintang

"iya lepas ajah tangan nya hahahahaha" balas Kevin

     Bintang, Kevin, Jacob dan sekarang Rio menjadi teman dekat tidak tahu bagaimana caranya. Bintang dan Kevin tetap saja usil, Rio menjadi lebih talkactive sejak begaul dengan mereka. Dan Jacob, pucat, lemas, pendiam dan pemurung. Entah mengapa.
     Pengambilan nilai lari mengelilingi lapangan ini terdengar mudah bagi anak-anak cowok, namun terdengar mematikan bagi anak-anak perempuan, apalagi larinya 8 kali putaran.
        Alice berusaha terus agar nilai Olahraga nya membaik. Bahkan ia tidak sadar ia berlari di depan Jacob dan kawan-kawan. Beberapa menit kemudian ia sadar bahwa saat Jacob berlari ia terlihat lemas dan seperti orang mabok. Miring sana miring sini. Dan benar Jacob pingsan. Jatuh tergeletak di pinggir lapangan.

"ALICE!!!!!" panggil Bintang

Alice menengok ke belakang dan terkejut melihat Jacob yang tergeletak.

"Alice tolongin dia, lu kan anak PMR" kata Bintang yang khawatir dengan temannya

"iya..iya" kata Alice dengan perasaan panik dan khawatir

"udah Bintang, Rio, Kevin kamu bantu saya gendong Jacob ke UKS" kata Pak Marnus

   Ya Alice anak PMR, selain itu ibunya lulusan perawatan. Setidaknya Alice mengerti bagaimana menolong Jacob yang pingsan.
Alice mengambil beberapa obat dan minyak angin. Tidak lupa mengambil teh hangat di dapur sekolah. Alice mengolesi minyak angin ke dada dan kening Jacob. Setelah beberapa lama, Jacob pun sadar.

"Eh pangeran tidur udah sadar" ledek Alice

"Gua ngapain disini?" tanya Jacob

"Kamu Pingsan"

"Hah? mana mungkin. Orang gua tuh manusia kuat titisan Batman kok gua pingsan. Bohong lu."

"Dihhh terserah deh" kata Alice kesal

"Nih minum" lanjut Alice

glek....glek...glekk
"kok manis"

"kan pake gula" balas Alice

"manis kayak kamu" kata Jacob namun dengan  suara kecil

"ngomong apa?" tanya Alice

"gak apa-apa"

"Nih minum, obat demam, kamu demam, minum 1 pil ajah jangan semuanya. Minum nya pake air putih jangan air teh. Habis ini istirahat ajah gak usah ikut pelajaran dulu. Udah ya aku balik ke kelas"

   Namun Jacob menahan tangan Alice yang hendak pergi meninggalkannya.

"Lic, sini ajah, nanti kalo gua pingsan lagi gimana?" tanya Jacob

"yaelah kan kamu udah tiduran di kasur, jadi aman lah gak tergeletak di jalan"

"Lic sini ajah" mohon Jacob

"Yaudah , tapi lakuin dulu semua perintah aku"

"Siap captain!"

    Setelah itu Jacob meminum obat nya dan mengambil posisi untuk istirahat karena merasa kantuk akibat efek obat tersebut.

"Lic, lu udah jadian ya sama Rio?" tanya Jacob mendadak

Alice hanya menganggukan kepala.

"Lu sayang sama dia?"

Alice menganggukan kepala lagi tidak menjawab.

"Lu udah gak suka sama gua?"

Alice terkejut

"Apasih.. kayaknya aku ngasih obat demam dan gak mengakibatkan mabok. Udah sana tidur."

"Kok gak dijawab pertanyaan gua yang terakhir"

"Apasih" jawab Alice

"Lic, lu harus milih sesuai hati lu, jangan jadiin anak orang pelampiasan. Pertahanin rasa lu, jangan terlalu egois Lic."

Alice mulai terbawa suasana

"Jacob. Makasih nasehatnya, tapi aku mau berpesan, jangan sia-siain orang yang sayang sama kamu. Jangan acuhkan dia dan membuat dia terlalu lama menunggu. Pasti dia lelah"
jawab Alice yang mulai serius

"Lic..."

"Jacob udah ya habis ini aku ulangan ips. Cepat sembuh ya"

"Lic.. bentar... Alice"

Namun Alice sudah pergi meninggalkan UKS

Will You Know?Where stories live. Discover now