Sign

184 17 0
                                    

Sudah beberapa hari ini aku belajar bersama dia. Saat aku melewati ruang bp, tiba-tiba maam Leri menghalangku.

"Alice. Kamu teman lama nya Jacob ya? Jacob cerita banyak tentang kamu. Semoga kamu makin dekat sama dia ya"
Kata maam Leri lalu pergi meninggalkan Alice.

Alice bingung dengan perkataan maam Leri.
Semakin dekat? Apa maksudnya.

Setelah itu bel kesayangan sekolah berbunyi dua kali bertanda waktu istirahat telah usai.
Ini adalah jam pelajaran maam Leri, pelajaran conversation. Kami semua dibagi menjadi beberapa kelompok yang telah di tentukan oleh maam Leri.
Dan ternyata Alice satu kelompok dengan

Jacob

Alice berpikir bahwa ini hanyalah akal-akalan maam Leri. Alice mencoba untuk berpikir positif. Ia mengira bahwa Jacob butuh tutor sebaya dan Alice pun senang menjadi seorang pengajar dari dulu.
Bel itu sudah berbunyi lagi bertanda waktu pelajaran telah habis.
Pelajaran selanjutnya adalah pelajaran yang sangat dibenci oleh teman-temanya.
IPS

"Memberi salam"
"Selamat pagi pak"
"Selamat pagi, buka buku cetak kalian"

Tiba-tiba ada seorang guru mengetuk pintu dan memanggil pak Frans, guru ips disekolah Alice.

"Anak-anak, bapak ada urusan sebentar, kalian boleh free tapi tetap jaga ketertiban"

Semua anak dikelas melompat kegirangan bagai anak kecil mendapat balon.

Jacob's
Free class? Bahagia nya hidup gua. Kayaknya puter lagu enak nih.

"Eh Sam, puter lagu di speaker dong" kata gua.
"Oh okay... " jawab Sam santai
"Emang boleh?" Kata Alice tidak yakin
Alice memang anak yang penurut dan tergila-gila oleh belajar.
"Santuy" jawabku
"Santuy itu apa?" Tanya nya polos
"Lu gak tahu santuy? Santuy itu santai." Jelasku
"Ohhh" jawabnya sambil mengangguk

Sebenarnya gua ingin bertanya banyak tentang Alice. Tapi... Alice terlihat biasa saja sama gua. Mungkin dia lupa kalau dia pernah suka sama gua? Atau dia udah 100% moveon?

"Lic, sekolah di Bali kayak gimana?"
"Kayak gitu" jawabnya sambil membuat ringkasan yang tak pernah disuruh oleh pak Frans
"Oh" jawabku bingung

Gua menunggu sebentar hingga Alice selesai membuat ringkasannya.

"Udah selesai?"
"Udah"
"Hmm lu kenapa pilih nih sekolah?"
"Gimana ya, mungkin ini sekolah yang memilih aku" jawabnya sambil tersenyum
"Lu udah tahu jajanan paling enak disini belum?"
"Siomay" Jawab Alice dan Jacob berbarengan
"Lu juga suka siomay?" Tanya gua
"Iya, hehehe"
"Tahu gak, tuh tukang siomay hafal banget sama gua"
"Hafal sama kamu karena kamu sering ngutang?"
"Yahh enggak juga sih, nih setiap gua dateng dia pasti udah tahu gua bakal pesen apa ajah"
"Ohh.. mungkin abang-abangnya sayang sama kamu, jadinya hafal gitu" canda Alice

Disamping gua dan Alice berbincang-bincang, suasana kelas menjadi lebih kacau, banyak yang lari-larian, bercanda, dll. Bahkan ramenya melebihi pasar. Namun hanya gua dan Alice yang duduk tenang dan mengobrol layaknya dunia milik sendiri.

Saat gua dan Alice sedang asik mengobrol, si kampret Avi teriak dari depan kelas

"Eh Alice, Jacob, berduaan mulu kayak orang pacaran, atau jangan-jangan kalian udah jadian yak?"

Will You Know?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang